Ada Apa Dengan
Valentines Day? Selamatkan Generasi Umat
dari Seks Bebas!
sejarah hitam dari
perayaan Valentines Day, yang notabene adalah perayaan kaum kafir (Romawi
Nasrani). Jadi ketika kita sudah tahu haram hukumnya menyerupai kaum kafir,
masihkah kita mau merayakan Valentines Day? tidak membebek merayakan Valentines
Day. memperjuangkan Syariah
dan Khilafah, karena sistem inilah yang akan menyelesaikan segala bentuk
permasalahan hidup khususnya membebaskan remaja dari gaul bebas dan penyakit
menular akibat gaul bebas (HIV/AIDS). mengetahui dan memahami pergerakan MHTI
dalam memperjuangkan Syariah dan Khilafah.
Ibu dan peningkatan
generasi. susahnya hidup di zaman kapitalisme yang harus banting tulang dan
jauh dari anak, hingga akhirnya bertemu dengan HT dan mengkaji Islam ideologis
di dalamnya. Derita Ibu Dalam Kapitalisme. Kapitalisme
memandang perempuan hanyalah alat untuk mengumpulkan materi, sehingga sah-sah
saja untuk mengeksploitasinya demi tujuan tersebut. Bahkan mendorongnya
memasuki bursa kerja, sehingga tak sedikit peran perempuan yang tercerabut
sebagai ibu dan pengatur rumah tangga. Keluarga, khususnya anak tak jarang
menjadi “tumbalnya”. Ditambah opini perempuan sukses ala barat, menjadi semakin
menyesatkan dan menjauhkan perempuan dari tugas utamanya.
Peradaban Islam
Memuliakan Perempuan. Hukum asal perempuan adalah sebagai ibu dan pengatur
rumah tangga dan ia adalah kehormatan yang harus dijaga, begitulah Islam
memandang. Perempuan memiliki peran penting sebagai istri sholihah, memberikan
jaminan kesehatan, keamanan dan juga sebagai madrasatul ula bagi anak-anaknya.
Sehingga tak heran jika Khilafah sangat menjaga peran penting perempuan,
khususnya ibu. Di antaranya dengan mengharuskan para ayah untuk memperlakukan
kaum ibu dengan baik, memerintahkan para ayah dan wali untuk bekerja menafkahi
keluarganya. Jika ayah atau suami tidak ada atau tidak mampu, maka ahli waris
wajib menafkahi para ibu, jika tidak ada ahli waris, maka negara Khilafah wajib
menanggung kebutuhan para ibu.
menanggalkan sistem
kapitalisme dan beralih kepada Islam agar Ibu dapat kembali kepada peran
utamanya dan terjadi peningkatan generasi yang berkualitas.
KONTES MISS WORLD: AJANG
EKSPLOITASI PEREMPUAN DAN LIBERALISASI BUDAYA. Miss World: Cermin ‘Kematian’
Perempuan. Secara gamblang disampaikan bahwa Miss World sebagai buah pikiran
dari sistem Kapitalisme telah menjadikan wanita khususnya Muslimah sebagai
produk yang laris dijual demi meraup keuntungan. Perempuan menjadi subjek
incaran iklan. Kecantikan dipandang dari segi kulit, rambut, wajah, payudara,
panggul, hingga kaki. Miss World
yang dipercaya membangun image perempuan yang: cerdas, cantik dan
berpenampilan sosial yang baik, sejatinya justru mengebiri jiwa keperempuanan
mereka.
penolakan terhadap
terselenggarakannya kontes Miss World, karena bertentangan dengan Syariat
Islam. Konsep 3B dalam kontes Miss World, yakni Brain (kecerdasan) Beauty (kecantikan)
dan Behavior (kepribadian),
adalah konsep dusta untuk membungkus kontes kapitalis ini agar diterima
masyarakat Indonesia. Kontes Miss world menjadikan perempuan dan tubuhnya
sebagai barang
dagangan di atas panggung, catwalk, majalah, koran
dan televisi. Kecantikan dan tubuh perempuan peserta kontes dijadikan alat
promosi industri rating media, industri alat komestik dan industri fashion.
Dalam Al Qur’an banyak
dijelaskan ayat-ayat yang menyatakan wajibnya bagi wanita dan juga laki-laki
untuk senantiasa taat kepada Allah.
“Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertaqwalah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (QS. Al –Hujurat [49]: 1)
Dalam sebuah riwayat,
Rasul juga telah menyampaikan bahwa:
”Sesungguhnya dunia ini
adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita
sholihah” (HR. Muslim)
mencerdaskan umat,
menyadarkan perempuan bahwa kontes Miss World adalah wujud dari
ketidakberpihakan negara demokrasi dalam menjaga akidah Islam. menyatukan suara
bersama umat untuk sama-sama menolak kontes Miss World.
Peran Khilafah dalam
Mengentaskan Gizi Buruk. Masalah Gizi Buruk yang Tidak Pernah Tuntas di Sistem
Kapitalisme. fakta menunjukkan Indonesia masih termasuk dalam lima besar Negara
yang terparah mengalami kasus gizi buruk. Menurut data UNICEF bahwa pada tahun
2011 balita penyandang gizi buruk di Indonesia sebesar 40% yang tidak hanya
terjadi di pedesaan tapi juga di perkotaan.
Khilafah Mengatasi Gizi
Buruk. akar dari permasalahan gizi buruk adalah diterapkannya sistem kapitalis.
Di dalam sistem ini kekayaan hanya tersebar di kalangan tertentu atau tidak
terdistribusi secara merata dan terjadi monopoli bahan pangan. Ditambah lagi
adanya perusahaan pemilik modal besar yang menguasai pangan dari hulu hingga
hilir. Terkait hal ini Khilafah sebagai model terbaik Negara yang
menyejahterakan mempunyai cara khas dalam menyelesaikannya. Adapun langkah
Islam dalam mengatasi gizi buruk adalah dengan memberikan jaminan pemenuhan
kebutuhan pokok pangan, ketersediaan pangan dan keterjangkauannya bagi individu
masyarakat, dan mewujudkan kemandirian pangan Negara Khilafah.
Remaja Smart Club. Being
Islamic Personality. Fakta-fakta bahwa
remaja Muslim saat ini sudah banyak yang terjebak dalam budaya barat kafir,
tidak berpikir dan bersikap dengan cara yang Islami, sehingga identitas remaja
berkepribadian Islam menjadi barang langka yang sulit ditemui, padahal tinta
sejarah telah mencatat, belasan nama para sahabat yang justru berkarya untuk
Islam, menunjukkan kepribadian yang khas, yaitu kepribadian Islam di
tengah-tengah umat jahiliyah, di usianya yang masih muda. kondisi seperti yang
ada saat ini adalah kondisi yang tidak bisa didiamkan, sehingga memerlukan
upaya perubahan, dan orang-orang yang mau mengubahnya.
Change the world with
Islam. Rasulullah SAW telah sukses, mengubah umat jahiliyah yang rusak, menjadi
umat yang mulia dan terhormat dengan jalan dakwah ilal Islam, mengubah
pemikiran jahiliyah menjadi pemikiran Islam, membina masyarakat dengan Islam,
dan menegakkan daulah Islam yang akan melindungi penduduknya dari pemikiran,
cara hidup dan budaya yang tidak sesuai dengan Islam, maka jika kita ingin
mengubah kondisi para remaja saat ini, jalan dakwah seperti yang dicontohkan
oleh Rasulullah SAW itu pulalah yang harus ditempuh, digelorakan, tidak hanya
oleh orang dewasa, para remaja pun bisa melakukannya. komitmen untuk menjadi
remaja pejuang Syariah dan Khilafah. Insya Allah. Allahu Akbar!