Kelompok Orang
Sukses Menurut al-Qur’an
al-Baqarah [2]: 4 - 5
“Dan mereka yang beriman kepada kitab (al-Qur’an) yang telah diturunkan
kepadamu dan kitab-kitab yang lain telah diturunkan sebelumnya, serta mereka
yakin akan adanya kehidupan akhirat. Merekalah yang tetap mendapatkan petunjuk
dari Tuhan mereka dan merekalah orang-orang yang beruntung.”
Dalam an-Nisaa’ [4]: 59
“Hai orang-orang yang beriman ta’atilah Allah dan ta’atilah Rosul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (AlQur’an) dan Rosul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” [ulil amri= Nabi Muhammad Saw. atau Khalifah dan jajarannya pemerintah yang sah menurut hukum Islam]
Iman kepada hari akhir; iman kepada neraka, surga, hari kebangkitan. Dan kehidupan dunia tidaklah kekal, kehidupan akhiratlah yang kekal. Dengan mengingat itu semua maka orang akan bersemangat dalam beramal manakala ingat akan pahala dan dosa.
Al-Baqarah [2]: 5
Pada ayat kedua telah di jelaskan bahwa Alqur’an sebagai petunjuk. Allah memberikan kepada kita semua dengan petunjuk Alqur’an. petunjuk Allah ini adalah petunjuk yang sebenarnya.
Di dunia ini ada banyak petunjuk untuk kita. Misalkan dalam hal politik, kita ada petunjuk dari Karl Marx, Alqur’an dll. Namun semua hal selain dari Alqur’an (dan apa-apa yang ditunjuk oleh al-Qur'an) hanyalah palsu saja dan menyesatkan, hanya petunjuk Allah sajalah yang benar-benar petunjuk. Dan kalau mereka mengambil (berada dalam) petunjuk itu maka mereka menang (beruntung).
Muflihuun : Orang yang diselamatkan, disukseskan. dan mereka mencari dan kemudian menjumpai apa yang mereka cari di sisi Allah, dengan keimanan dan amalan mereka. Mereka kekal di dalamnya.
Penggunaan Al adalah pengkhususan, bahwa orang-orang yang mempunyai ciri-ciri itulah (yang telah di sebutkan pada ayat sebelumnya) yang akan menang.
Dalam memandang orang sukses atau rugi harus dengan standar Islam. Kalau anda baca siroh Nabi Saw. maka akan menemui suatu kisah pada saat perang Hunain. Pada saat perang Hunain (setelah Fathul Mekkah), kaum Muslimin dapat harta ghonimah yang banyak dan dibagikan ke orang-orang yang baru masuk Islam (yang berada di Mekkah), ada kasak-kusuk antara lain: Jangan-jangan Rosulullah tidak kembali ke Madinah, dan kenapa harta Ghonimah kok diberikan ke orang Mekkah.
Kemudian, ada salah satu sahabat yang mengatakan, “Apakah kalian tidak bangga dengan membawa Rosul pulang, dibandingkan mereka yang membawa harta rampasan”. Cerita ini begitu menunjukkan bahwasannya harta adalah perkara remeh yang tidak boleh diutamakan di atas perjuangan dakwah demi kemewahan Surga.
Kelompok Orang Sukses Menurut al-Qur’an
Tidak ada komentar:
Posting Komentar