ARTI DO’A MENURUT BAHASA DAN ISTILAH
Wahai orang yang dirundung kesedihan,
sesungguhnya kesedihan akan hilang
Bergembiralah! Karena Allah adalah penghilang
kesedihan
Apabila kamu terkena musibah, maka yakinlah
kepada Allah dan terimalah dengan hati yang lapang
Sesungguhnya penghilang kesedihan adalah Allah
Mukaddimah
Segala puji bagi Allah. Kepada-Nya kami
memuji, meminta pertolongan dan meminta ampunan. Kami berlindung kepada Allah
dari kejahatan jiwa dan kejelekan amal perbuatan kami. Barangsiapa yang
mendapat petunjuk Allah maka dialah orang yang beruntung dan barangsiapa yang
disesatkan oleh Allah maka tiada petunjuk baginya.
Kami bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah
dan Muhammad adalah utusan-Nya. Allah Swt. berfirman, artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan
sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan
dalam keadaan beragama Islam”. [QS. Ali Imraan: 102]
Allah Swt. berfirman, artinya:
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan
kamu dari seorang diri dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; lalu dari
keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.
Bertakwalah kepada Allah yang dengan mempergunakan nama-Nya kamu saling meminta
satu sama lain dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah
selalu menjaga dan mengawasi kamu”. [QS. An Nisaa`: 1]
Allah Swt berfirman, artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat). Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan”. [QS. Al Hasyr: 18]
Amma ba’du
Sesungguhnya do’a adalah ibadah. Ketika manusia berdo’a kepada Tuhannya
sesungguhnya dia mengungkapkan kebutuhannya dan menunjukkan penghambaannya
dengan penuh ketulusan. Aku merasakan bahwa do’a adalah penawar hatiku dan
surga dunia bagiku di saat aku bermunajat kepada Tuhan. Ketika musibah yang
menimpaku kian berat hingga membuat jiwaku kering, maka akan aku tuangkan
kesegaran do’a ke dalam jiwaku. Untuk itulah aku beristikharah kepada Allah
meminta petunjuk dan pertolongan-Nya semoga memudahkanku dalam menulis buku
ini. Tak lupa aku meminta kepada Allah semoga menambahkan taufik-Nya agar semua
muslim dan
muslimah yang tertimpa kesulitan, musibah dan kesempitan bisa mengambil manfaat dari buku ini.
Dalam penulisan buku ini aku banyak mengambil hikmah dari kaset yang berjudul “Ya
Saami’an Likulli Syakwa” oleh Syeikh Ad Dawisy. Aku katakan kepada semua
orang yang tertimpa musibah atau bencana, baik dalam hartanya, anaknya atau
jiwanya dengan penyakit atau kecelakaan... Kepada semua orang yang hatinya
meneteskan kesedihan dan kedukaan, “Bergembiralah dengan kebebasan yang segera
datang! Insya Allah”.
Allah Swt. berfirman, artinya:
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya
sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. [QS. Nasyrah: 5-6]
Aku ucapkan kepada mereka, “Bahwa tidak ada
satu kesulitan yang bisa mengalahkan dua kemudahan. Engkau akan melihat cahaya
yang terang setelah kegelapan.”
Pembaca yang budiman,
jika dalam penulisan buku ini terdapat kebenaran maka itu asalnya dari Allah, namun
jika terdapat kesalahan atau kealpaan maka itu berasal dari diriku dan dari
syetan, semoga Allah mengampuniku.
Wabillahit taufik...
Ummu Muhammad Rasyid
Do’a:
Hakekat, Anjuran dan Keutamaannya
*
Faedah
Diriwayatkan dari Anas bin Malik Ra, Nabi Saw. bersabda,
“Barangsiapa dibukakan lima pintu maka ia
tidak akan terhalangi dari lima perkara: barangsiapa dibukakan pintu do’a, maka
dia tidak terhalang dari jawaban, karena Allah Swt. telah berfirman, artinya: "Berdo'alah
kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” [QS. Ghaafir: 60] Barangsiapa
dibukakan pintu taubat, maka tidak terhalang dari penerimaan, karena Allah
telah berfirman, artinya: “Dan Dialah yang menerima
taubat dari hamba-hamba-Nya.” [QS.
Asy Syuraa: 25] Barangsiapa dibukakan pintu syukur, maka tidak terhalang dari
bertambahnya rezeki, karena Allah telah berfirman, artinya: "Sesungguhnya
jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu.” [QS.
Ibraahim: 7]
Barangsiapa dibukakan pintu istighfar, maka dia tidak terhalang dari ampunan,
karena Allah telah berfirman, artinya: “Mohonlah ampun kepada
Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun.” [QS. Nuuh: 10] Barangsiapa yang
dibukakan pintu sedekah, maka tidak akan terhalang dari gantinya, karena Allah
telah berfirman, artinya: “Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya.” [QS.
Saba`: 39]
Hakekat
Do’a dalam Bahasa
دعو (da-‘a-wa) artinya, jika sesuatu condong kepadamu disebabkan
suara atau perkataan. [Mu’jam Maqaayis al Lughah¸ karya Ibnu Faris, 2/279]
Asal kata ini adalah mashdar atau kata benda dari kata دعوت
الشيء, أدعوه,
دعاء (da’autu asy syai`a,
ad’uhu, du’a an) artinya, aku memanggil sesuatu dengan satu panggilan.
Mashdar di sini menempati kata
benda sehingga anda bisa mengatakan, سمعت
دعاء (sami’tu du’a an) artinya, aku mendengar sebuah panggilan.
Sama seperti ketika anda mengatakan, سمعت
صوتا (sami’tu shautan)
artinya, aku mendengar suara. [Sya’nu ad dua`]
Makna
Do’a
Do’a adalah merasa butuh kepada Allah dan
membuang perasaan bahwa diri sendiri memiliki tenaga atau kekuatan. Ini adalah
tanda penghambaan dan ketundukan sebagai manusia. Dalam do’a terdapat makna
pujian kepada Allah dan pengakuan akan kemurahan dan kemuliaan-Nya. [Tamaamu al Minnah fi ad Dua’
minal Kitab was Sunnah]
Do’a menuntut hadirnya hati ke hadirat Allah
Swt. dan do’a adalah puncak
ibadah. [Silaahu al Mukmin fi ad Dua’ wa adz Dzikr, hal.42]
ARTI DO’A
MENURUT BAHASA DAN ISTILAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar