Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Jumat, 21 Juni 2013

ARTI DO’A MENURUT BAHASA DAN ISTILAH

ARTI DO’A MENURUT BAHASA DAN ISTILAH




Wahai orang yang dirundung kesedihan, sesungguhnya kesedihan akan hilang
Bergembiralah! Karena Allah adalah penghilang kesedihan
Apabila kamu terkena musibah, maka yakinlah kepada Allah dan terimalah dengan hati yang lapang
Sesungguhnya penghilang kesedihan adalah Allah

Mukaddimah

Segala puji bagi Allah. Kepada-Nya kami memuji, meminta pertolongan dan meminta ampunan. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan jiwa dan kejelekan amal perbuatan kami. Barangsiapa yang mendapat petunjuk Allah maka dialah orang yang beruntung dan barangsiapa yang disesatkan oleh Allah maka tiada petunjuk baginya.

Kami bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya. Allah Swt. berfirman, artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam”. [QS. Ali Imraan: 102]

Allah Swt. berfirman, artinya:
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; lalu dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan mempergunakan nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”. [QS. An Nisaa`: 1]

Allah Swt berfirman, artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. [QS. Al Hasyr: 18]

Amma ba’du
Sesungguhnya do’a adalah ibadah. Ketika manusia berdo’a kepada Tuhannya sesungguhnya dia mengungkapkan kebutuhannya dan menunjukkan penghambaannya dengan penuh ketulusan. Aku merasakan bahwa do’a adalah penawar hatiku dan surga dunia bagiku di saat aku bermunajat kepada Tuhan. Ketika musibah yang menimpaku kian berat hingga membuat jiwaku kering, maka akan aku tuangkan kesegaran do’a ke dalam jiwaku. Untuk itulah aku beristikharah kepada Allah meminta petunjuk dan pertolongan-Nya semoga memudahkanku dalam menulis buku ini. Tak lupa aku meminta kepada Allah semoga menambahkan taufik-Nya agar semua muslim dan muslimah yang tertimpa kesulitan, musibah dan kesempitan bisa mengambil manfaat dari buku ini. Dalam penulisan buku ini aku banyak mengambil hikmah dari kaset yang berjudul “Ya Saami’an Likulli Syakwa” oleh Syeikh Ad Dawisy. Aku katakan kepada semua orang yang tertimpa musibah atau bencana, baik dalam hartanya, anaknya atau jiwanya dengan penyakit atau kecelakaan... Kepada semua orang yang hatinya meneteskan kesedihan dan kedukaan, “Bergembiralah dengan kebebasan yang segera datang! Insya Allah”.

Allah Swt. berfirman, artinya:
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. [QS. Nasyrah: 5-6]

Aku ucapkan kepada mereka, “Bahwa tidak ada satu kesulitan yang bisa mengalahkan dua kemudahan. Engkau akan melihat cahaya yang terang setelah kegelapan.”

Pembaca yang budiman, jika dalam penulisan buku ini terdapat kebenaran maka itu asalnya dari Allah, namun jika terdapat kesalahan atau kealpaan maka itu berasal dari diriku dan dari syetan, semoga Allah mengampuniku.
Wabillahit taufik...
Ummu Muhammad Rasyid

Do’a: Hakekat, Anjuran dan Keutamaannya
* Faedah

Diriwayatkan dari Anas bin Malik Ra, Nabi Saw. bersabda,
“Barangsiapa dibukakan lima pintu maka ia tidak akan terhalangi dari lima perkara: barangsiapa dibukakan pintu do’a, maka dia tidak terhalang dari jawaban, karena Allah Swt. telah berfirman, artinya: "Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” [QS. Ghaafir: 60] Barangsiapa dibukakan pintu taubat, maka tidak terhalang dari penerimaan, karena Allah telah berfirman, artinya: “Dan Dialah yang menerima  taubat  dari hamba-hamba-Nya.” [QS. Asy Syuraa: 25] Barangsiapa dibukakan pintu syukur, maka tidak terhalang dari bertambahnya rezeki, karena Allah telah berfirman, artinya: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu.” [QS. Ibraahim: 7] Barangsiapa dibukakan pintu istighfar, maka dia tidak terhalang dari ampunan, karena Allah telah berfirman, artinya: “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun.” [QS. Nuuh: 10] Barangsiapa yang dibukakan pintu sedekah, maka tidak akan terhalang dari gantinya, karena Allah telah berfirman, artinya: “Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya.” [QS. Saba`: 39]

Hakekat Do’a dalam Bahasa
دعو (da-‘a-wa) artinya, jika sesuatu condong kepadamu disebabkan suara atau perkataan. [Mu’jam Maqaayis al Lughah¸ karya Ibnu Faris, 2/279]
Asal kata ini adalah mashdar atau kata benda dari kata دعوت الشيء, أدعوه, دعاء (da’autu asy syai`a, ad’uhu, du’a an) artinya, aku memanggil sesuatu dengan satu panggilan.
Mashdar di sini menempati kata benda sehingga anda bisa mengatakan, سمعت دعاء (sami’tu du’a an) artinya, aku mendengar sebuah panggilan.
Sama seperti ketika anda mengatakan, سمعت صوتا (sami’tu shautan) artinya, aku mendengar suara. [Sya’nu ad dua`]

Makna Do’a
Do’a adalah merasa butuh kepada Allah dan membuang perasaan bahwa diri sendiri memiliki tenaga atau kekuatan. Ini adalah tanda penghambaan dan ketundukan sebagai manusia. Dalam do’a terdapat makna pujian kepada Allah dan pengakuan akan kemurahan dan kemuliaan-Nya. [Tamaamu al Minnah fi ad Dua’ minal Kitab was Sunnah]
Do’a menuntut hadirnya hati ke hadirat Allah Swt. dan do’a adalah puncak ibadah. [Silaahu al Mukmin fi ad Dua’ wa adz Dzikr, hal.42]

ARTI DO’A MENURUT BAHASA DAN ISTILAH

DOWNLOAD BUKU: PENJAWAB SEMUA DO’A

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam