Tuntunan Makan Dan Minum
Ketiga: makan
dan minum
Seorang Muslim makan untuk mendapatkan energi
dalam mengemban risalah Islam di
dunia, bukan untuk mencari kepuasan dan kenikmatan semata.
Nabi Saw. bersabda:
“Tempat paling jelek yang diisi oleh
manusia adalah perutnya, cukup bagi dia makan beberapa suapan untuk menegakkan
punggungnya, jika tidak bisa, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk
minumnya dan sepertiga untuk nafasnya”. [H.R.
At-Tirmidzi]
“Orang mukmin makan dalam satu lambung
sedangkan orang kafir makan dalam tujuh lambung”. [H.R. Bukhari]
pengharaman daging babi dan semua
daging-daging najis, bangkai, darah, binatang yang bertaring dan burung-burung
yang mempunyai cakar tajam.
Diriwayatkan dari Ibnu Umar beliau berkata:
“Rasulullah Saw. melarang memakan
al-jallalah dan susunya”. [H.R.
At-Tirmidzi]
al-jallalah
(binatang yang makanan utamanya adalah bangkai)
pengharaman minuman keras dan narkotik
Rasulullah Saw. bersabda:
“Apa saja yang banyaknya memabukkan, maka
sedikitnya adalah haram”, [Abu Dawud, Nasa`i, Tirmidzi, Ahmad dan Ibnu Majah]
“Setiap yang memabukkan adalah khamar dan
semua khamer hukumnya haram”, [Bukhari dan Muslim]
Ummu Salamah berkata:
“Rasulullah Saw. melarang dari semua yang
memabukkan dan menghilangkan kesadaran”. [Ahmad dan
Abu Dawud]
Thariq bin Suwaid al-Ju’fi bertanya kepada Nabi Saw. tentang Khamr maka
beliau melarang membuatnya. Kemudian dia bertanya lagi: “Akan tetapi Aku
membuatnya untuk obat”, Rasulullah menimpali: “Itu bukan obat, tetapi penyakit”. [H.R. Muslim]
Nabi Saw. bersabda:
“Sesungguhnya Allah mengharamkan khamar,
bangkai, babi dan mengharamkan harganya (jual-belinya)”. [H.R. Abu
Dawud]
Udai bin Hatim bertanya kepada Nabi Saw. tentang al-mi’rodh (sejenis anak
panah tanpa bulu, bagian tengahnya tebal dan biasanya yang dipakai bagian yang
tumpul) maka beliau menjawab: “Jika terkena bagian yang tajam maka makanlah dan
jika terkena bagian yang tumpul kemudian mati maka jangan kamu makan, karena
itu adalah bangkai”. [H.R. Bukhari]
Pada suatu hari Rasulullah Saw. keluar ke suatu kampung, kemudian dihidangkan makanan, maka nabi mulai mengambil
untuk makan kemudian diikuti oleh yang lain dan mereka makan. Para sahabat
melihat Rasulullah Saw. mengunyah makanan di mulutnya, kemudian beliau berkata:
“Aku rasa daging ini diambil tanpa ijin yang punya”, maka mereka menanyai
perempuan sahibul hajat, perempuan itu berkata: “Wahai Rasulullah, Aku pergi ke
Baqi’ untuk membeli kambing akan tetapi tidak mendapatkannya, kemudian Aku
pergi ke rumah tetanggaku yang baru membeli kambing agar bisa membeli darinya,
juga tidak dapat, kemudian Aku mendatangi istrinya maka dia mengirimkannya
kepadaku”. Rasulullah Saw. berkata: “Berikan daging kambing ini kepada para
tawanan
(terdiri dari orang-orang kafir/musyrik)”. [H.R.
Bukhari]
Apabila Asma’ binti Abu Bakar mendapat kiriman bubur, dia menyuruh untuk
meletakkan bubur itu di meja dan menutupnya sampai
kepulan asap dan panasnya hilang, Asma’ berkata: “Aku mendengar Rasulullah Saw.
berkata: “Ini lebih barakah”. [H.R. Bukhari]
Diriwayatkan dari Anas, dia berkata:
“Rasulullah Saw. tidak pernah makan roti
yang berkuah dan beliau tidak pernah melihat dengan kedua-matanya kambing yang
telah dikuliti dan dipanggang hingga beliau wafat”. [H.R. Ahmad]
Aisyah berkata:
“Rasulullah Saw. tidak pernah melihat roti
yang lembut sejak dia diutus sampai beliau meninggal dunia”. [H.R. Muslim]
“Rumah yang tidak ada kurmanya seperti rumah
yang tidak ada makanannya”. [Bukhari dan Muslim]
“Tidak akan kelaparan orang yang di rumahnya ada kurma”. [HR. At-Tirmidzi]
Bahwa Nabi Saw. makan mentimun dengan kurma basah [HR. Abu Dawud]
“Makanlah dengan minyak Zaitun dan gunakan
untuk meminyaki rambut, karena Zaitun adalah pohon yang membawa berkah”, [HR. Ibnu Majah]
Bahwa beliau
Saw. makan semangka dengan kurma basah. [HR. Bukhari]
“Gunakanlah selalu dua macam obat, yaitu
madu dan Al-Qur’an”. [HR. Bukhari]
“Di dalam habbatus sauda` terdapat obat untuk semua penyakit, kecuali racun”. [HR. Al-Hakim dalam al-mustadrak]
“Bubur dari gandum, madu atau susu
meringankan hati orang sakit dan menghilangkan sebagian kesukaran”. [HR. Bukhari dan Muslim]
Nabi Saw. telah bersabda: “Puasa adalah
tameng”. [HR. Bukhari,
Muslim dan Nasa`i]
“Hindarilah perut yang kenyang, karena bisa
merusak agama, menimbulkan penyakit dan membuat malas dalam ibadah.” [HR. Abu Nuaim]
Beliau berkata kepada seseorang yang datang kepadanya dengan sering
besendawa (keluar bunyi dari
mulutnya karena kekenyangan): “Jauhkan dari kami sendawamu, karena orang
yang paling kenyang di dunia, mereka akan merasakan
kelaparan paling lama di hari Kiamat”. [HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah, al-Jami’ ash-shagir]
Nabi Saw. bersabda:
“Hancurkan makananmu dengan dzikir dan
shalat, dan jangan kamu tidur setelah makan maka hatimu menjadi keras”. [HR. At-Tabrani di Ausath, Ibnu Adi, Ibnu Sunni, dan
Baihaqi dalam asy-Syi’abul Iman]
“Cukup bagi manusia makan beberapa suap
untuk menegakkan punggungnya, jika tidak bisa maka sepertiga untuk makanan,
sepertiga untuk minuman dan sepertiga untuk nafasnya”. [HR. Ahmad, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah]
Aisyah berkata:
“Perut Nabi Saw. tidak pernah terisi penuh,
apabila beliau berada bersama keluarganya dirumah tidak pernah minta untuk
disiapkan makanan atau mengharapkannya, jika mereka menyiapkannya, beliau
makan; jika tidak,
dia menerimanya dan apabila disediakan minuman,
beliau minum”. [HR. Syaikhani
(Bukhari dan Muslim)]
Dari Miqdam bin Ma’di
Karbin berkata:
“Aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda:
“Manusia tidak memenuhi tempat yang lebih jelek selain perutnya, cukup bagi
Ibnu Adam beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya, jika tidak maka
sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga untuk
nafasnya”. [HR. Imam
Ahmad dan At-Tirmidzi dalam kitabnya, An-Nasa`i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan
Ibnu Sunni dalam kitab at-tib (kedokteran), Hakim menshahihkannya,
Abu Nuaim dalam at-tib, Al-Baihaqi dalam Syi’abul Iman]
Dari Aisyah bahwa
Nabi Saw. masuk ke rumah Aisyah sedangkan dia
sedang menderita sakit, maka beliau berkata kepadanya: “Wahai Aisyah menahan
diri adalah obat, perut adalah sarang penyakit dan biasakan setiap anggota
badan sesuai kemampuannya”.
Nabi Saw. bersabda:
“Apabila kalian minum, maka jangan bernafas
dalam wadah atau gelas, jika ingin bernafas maka jauhkan gelas kemudian
dekatkan kembali jika ingin minum”. [HR. Bukhari-Muslim, Ibnu Majah, al-Jami’ush shagir]
“Apabila kalian minum maka hiruplah air
beberap kali dan jangan meneguknya sekaligus; karena penyakit jantung berasal
dari minum dengan sekali teguk”. [HR. At-Tirmidzi, Riyadhusshalihin]
“Jangan minum dengan sekali nafas seperti
minumnya unta, akan tetapi minumlah dua atau tiga kali. Ucapkan basmalah jika
kalian minum dan baca hamdalah jika kalian selesai minum”. [HR. Ahmad dan Muslim]
Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa
Rasulullah Saw. minum susu kemudian berkumur dan berkata: “Karena ada
lemaknya”. [HR. Bukhari]
Bahwa Nabi Saw. ketika selesai Shalat Ashar pada perang Khaibar meminta
makanan, tetapi tidak ada yang lain selain tepung gandum, maka merekapun makan
dan setelah itu minum, kemudian Nabi Saw. bangun untuk menunaikan shalat
Maghrib maka beliau berkumur”. [HR. Ad-Darami]
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw.
bersabda:
“Barangsiapa selesai makan maka cungkillah
sisa makanan yang menempel di gigi, apa yang jatuh maka
ludahkanlah dan apa yang menempel di lidah maka telanlah.” [HR. Ahmad dan Thabrani]
“Beruntunglah orang yang menyela-nyela
ketika wudlu dan selesai makan. Adapun menyela-nyela ketika wudlu adalah
berkumur, menghirup air ke hidung dan menyela-nyela jari-jemari, sedangkan
menyela-nyela ketika selesai makan karena tidak ada yang lebih berat bagi dua
malaikat pencatat amal daripada melihat sisa makanan di antara gigi-gigi manusia ketika dia sedang shalat.” [HR. An-Nasa`i]
Dari Aisyah r.a.:
”Bahwa apabila Rasulullah Saw. akan tidur sedangkan beliau dalam keadaan junub,
beliau berwudlu dulu dan apabila hendak makan beliau mencuci kedua tangannya.” [HR. Muslim,
Ahmad, Ibnu Majah]
Tuntunan Makan
Dan Minum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar