Demi meraih keridhoan
manusia, serta demi meraih sukses maju dan memenangkan pilpres 2019
sampai-sampai ada yang tega hati menuduh dan memfitnah "Khilafah itu
sesuatu yang picik dan berbahaya."
Padahal faktanya
demokrasi kapitalisme sekulerisme itulah yang sesungguhnya picik dan berbahaya.
Demokrasi kapitalisme
sekulerisme yang diadopsi dan diterapkan di negeri ini sejak era Orde lama
hingga Orde Reformasi faktanya hanya melahirkan banyaknya kerusakan dan
problematika yang acakadut, serta demokrasi kapitalisme sekulerisme hanya
menjadi biang penjajahan gaya baru yang mendera dan menjerat negeri ini.
Gara-gara demokrasi
kapitalisme sekulerisme tersebut lihatlah akibatnya:
1. Lepaslah Timor
Timur, Pulau Sipadan dan pulau Ligitan dari kesatuan.
2. Kian subur dan
merajalelanya gerakan separatis teroris OPM di Papua. Bahkan OPM
terang-terangan menantang perang dan memproklamasikan berdirinya Negara Federal
Republik Papua Barat. Sebelumnya pun OPM sudah sering membunuhi puluhan lebih
aparat TNI dan Polri serta menyandera 1300 orang warga sipil Tembagapura di
Papua.
3. Tambang emas
berton-ton segunung di Papua dirampok oleh Freeport melalui sejumlah regulasi
UU yang disahkan oleh pemerintah dan DPR sejak era awal Orde Baru hingga era
reformasi di zaman now ini. Padahal Perusahaan tambang Freeport milik AS
tersebut merupakan simbol penjajahan kapitalisme global AS di bumi ini.
4. Hanya lahirkan
gurita raksasa korupsi yang makin menggila yang melibatkan koruptor kelas ikan
teri, kelas ikan kakap, hingga kelas ikan paus. Lihatlah mega kasus korupsi
Eddy Tamsil, BLBI, Century, E-KTP, Sumber Waras, Honggo, 41 anggota DPRD
Malang, Gubernur Jambi dan DPRD Jambi, dll. Akhirnya korupsi pun makin hari
makin menjadi kearifan lokal, dan menjelma menjadi super mega gurita raksasa
korupsi.
5. Indonesia dibanjiri
berton-ton narkoba dari asing hingga narkoba pun menjadi gurita raksasa
narkoba, hingga menjelma menjadi kearifan lokal di negeri ini sehingga sulit
diberantas karena peredaran narkoba tersebut melibatkan sindikat jaringan mafia
raksasa, yang melibatkan bandar narkoba kelas ikan teri, kelas ikan kakap
hingga kelas ikan paus, juga melibatkan aparat dan pejabat hitam nan korup,
bahkan melibatkan pula negara-negara imperialis kapitalis yang berkepentingan
menguasai dan menjajah penduduk Indonesia melalui perang candu dan perang proxy
sehingga umat Islam terancam kehilangan generasi penerusnya dan terancam
kehilangan wilayahnya.
6. Nilai rupiah jatuh
tersungkur dihadapan dollar AS di mana 1 dollar AS saat ini senilai Rp15.000.
Jatuhnya rupiah tersebut atas dollar hanya akan memicu terjadinya krisis
keuangan dan krisis ekonomi seperti krisis ekonomi tahun 1998 dan tentunya pun
jatuhnya rupiah tersebut hanya akan kian melambungkan jumlah utang negara yang
kian membengkak dari Rp4.000 triliyun lebih kian menjadi makin berlipat ganda,
serta hanya membuat pajak akan semakin naik dan harga-harga produk impor
semakin naik pula dan makin mahal, otomatis pun akan menaikkan harga-harga
produk turunan yang diproduksi dari produk impor tersebut.
7. Biaya hidup pun
makin hari makin mahal seperti naiknya: harga sembako, harga BBM, harga gas,
tarif pajak, tarif dasar listrik (TDL), biaya kesehatan, biaya sekolah, dll.
Sebaliknya yang turun hanyalah harga diri semata.
8. Pemerintah justru
impor bertonton garam dari luar negeri padahal negeri ini adalah yang paling
panjang garis pantainya dan paling luas lautannya. Dan pemerintah pun impor
beras dan gula dari luar negeri di saat petani lokal yang notabene rakyat
pribumi sedang mau panen raya beras lokal dan gula lokal.
9. 2/3 wilayah negeri
ini dikuasai asing dan 80% lebih sumber daya alam dan migas pun dikuasai asing.
Ini jelas kondisi sangat berbahaya.
10. Sangat tingginya
tingkat kriminalitas, pornografi-pornoaksi, sex bebas, aborsi, kenakalan
remaja, degradasi moral, dll.
11. Indonesia diserbu
jutaan tenaga kerja asing dari Cina baik legal maupun ilegal via pasar bebas
CAFTA.
12. Terjadinya
kerusakan ekosistem lingkungan baik darat, laut maupun udara serta terjadinya
polusi lingkungan dan pemanasan global efek rumah kaca.
13. DPR RI bersama
pemerintah banyak lahirkan Undang-Undang yang sangat liberal dan pro
kepentingan asing penjajah yang menindas rakyat serta membahayakan penduduk.
14. Terjadinya
kesenjangan sosial yang sangat curam, di mana rakyat negeri ini masih banyak
yang miskin, kelaparan, tidak punya pekerjaan dan tidak punya rumah, bahkan
banyak yang busung lapar dan mati kelaparan seperti yang terjadi pada suku
Asmat di Papua, dll.
15. Pemerintah pun
mengizinkan berdirinya gedung baru Kedubes AS di Jakarta. Padahal gedung baru
Kedubes AS tersebut hanya menjadi markas pusat militer dan intelijen AS dalam
melanggengkan cengkraman penjajahan kapitalisme globalnya di negeri ini.
16. Hanya lahirkan
rezim yang suka bohong dan khianat, serta suka menipu rakyat, dan suka menindas
rakyat melalui sejumlah kebijakan politik ekonominya yang sangat neoliberal dan
pro kepada kepentingan penjajah kapitalisme global AS dan RRC.
17. Hanya lahirkan
wakil rakyat yang suka khianati rakyat dan korup, serta suka turut menindas
rakyat dengan sering banyaknya memproduksi dan melegalisasikan sejumlah UU yang
bercorak neo liberal-kapitalistik yang sangat menguntungkan kepentingan para penjajah
kapitalis.
18. Hanya lahirkan
rezim ruwaibidhah anti Islam yang
menjadi boneka negara penjajah kapitalis AS dan RRC yang sangat suka
mengkriminalisasi Ulama dan mengkriminalisasi ajaran Islam tentang Tauhid,
Syariah, Dakwah, Jihad dan Khilafah.
19. Hanya lahirkan
para agen-agen penjajah yang sangat liberal dan phobia Islam serta sangat anti
ajaran Islam khususnya ajaran Islam tentang Tauhid, Syariah, Dakwah, Jihad dan
Khilafah.
20. Dan lain-lain.
Di era reformasi ini
nyatanya UUD 1945 sudah diubah (diamandemen) sebanyak 4 kali di MPR-DPR RI.
NKRI pun pernah diubah menjadi Negara Republik Indonesia Serikat (NRIS) pada
era orde lama tahun 1950an.
Jadi, sangat jelaslah
sudah bahwa sesungguhnya demokrasi kapitalisme sekulerisme itu adalah sesuatu
yang picik dan berbahaya, bukannya Khilafah. Sebab, demokrasi kapitalisme
sekulerisme adalah sistem kufur warisan penjajah sekaligus ideologi kufur
penjajah, dan alat penjajahan gaya baru penjajah kafir barat dan timur,
sekaligus jebakan untuk menguasai dan menjajah negara-negara berkembang seperti
Indonesia serta seluruh negeri-negeri Islam lainnya.
Sekaligus, demokrasi
kapitalisme sekulerisme sejatinya adalah alat dan metode efektif dan efisien
negara-negara kafir penjajah kapitalis barat dan timur dalam melanggengkan
hegemoni dan gurita kekuasaannya, penjajahannya dan peradaban sampah
kapitalismenya yang sangat korup dan sangat amoral tersebut.
Sebaliknya, justru
Khilafah adalah antitesis dari demokrasi kapitalisme sekulerisme tersebut,
sekaligus Khilafah adalah solusi real
dari Islam untuk menyelesaikan berbagai problematika yang mendera Indonesia dan
dunia sekaligus dalam menyelamatkan Indonesia dan dunia dari belenggu
penjajahan kapitalisme global AS, zionis yahudi, RRC, dan negara-negara yang
menjadi sekutu jahatnya.
Bahkan Khilafah adalah
solusi real dari Islam untuk mewujudkan
Indonesia dan dunia yang benar-benar merdeka secara hakiki, serta dalam
mewujudkan Indonesia dan dunia yang lebih baik, lebih sejahtera, lebih
berkeadilan, dan lebih rahmah, dan lebih
berkah.
Sebab, Khilafah adalah
ajaran Islam, warisan Rasulullah Saw. dan Khulafaur Rasyidin serta ajaran
Ahlussunnah wal Jama'ah. Bahkan Khilafah adalah mahkota kewajiban dalam Islam,
induk kebaikan dalam Islam, dan Khilafah pun merupakan janji Allah yang pasti dan
diwajibkan bagi umat Islam, serta Khilafah adalah kabar gembira Rasulullah Saw.
sekaligus skenario Allah dan sunnatullah
yang pasti terjadi kembali.
Wallahu a'lam bish shawab.
#KhilafahAjaranIslam
#ReturnTheKhilafah
#KhilafahAdalahSolusi
Bacaan: Zakariya
al-Bantany, DEMOKRASI ITU PICIK DAN BERBAHAYA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar