Penentuan Target Organisasi Islam
Kedua: Target yang hendak Dicapai
Jika pandangan terhadap pembentukan wadah gerakan berbeda
antara satu dengan lainnya, maka pandangan mengenai target yang ingin dicapai
tentu akan berbeda-beda pula. Berbagai macam gerakan dapat saja mencapai
titik-titik temu mengenai target, namun dalam faktanya tidak sedikit yang
saling berselisih. Apa yang diperselisihkan bisa saja menyangkut persoalan yang
mendasar, bisa pula persoalan yang furu' (cabang). Sekalipun demikian, semua
sepakat bahwa setiap gerakan menghendaki adanya perbaikan di dalam masyarakat.
Apabila kita mendalami setiap gerakan yang melakukan
perbaikan di dalam masyarakat, walaupun secara sederhana, akan kita dapatkan
dua macam kelompok. Pertama, kelompok yang memperbaiki masyarakat berdasarkan
agama; dan yang kedua, kelompok yang ingin memperbaiki masyarakat tidak
berdasarkan agama. Kelompok yang terakhir ini tidak perlu kita bahas. Karena
itu, topik yang dibahas di sini adalah kelompok yang memperbaiki masyarakat
dengan berdasarkan agama dan aqidah Islam.
Setiap kelompok, organisasi dan partai yang berasaskan aqidah
Islam dan tegak di atas dasar perbaikan, biasanya menentukan
persyaratan-persyaratan tertentu bagi orang-orang yang ingin menjadi anggota,
misalnya harus terikat dengan Islam secara totalitas. Dalam hal ini, tentu saja
ketiga macam golongan tersebut tidak akan menerima anggota yang tidak terikat
dengan Islam atau tidak memiliki akhlaq Islam. Dan apabila kita arahkan
pandangan secara lebih mendalam terhadap semua kelompok ini, maka mereka akan
terbagi ke dalam tiga macam arah/target:
(a) Target yang hanya
memperhatikan kepentingan individu
Sebagian perkumpulan, seperti Tarekat (sufisme) dan berbagai
organisasi Islam semacamnya, menjadikan keselamatan dan kemenangan di akhirat
sebagai target untuk mereka, di mana target itu --menurut mereka-- hanya dapat
dilakukan melalui aktifitas kerohanian ritual semata dan sikap uzlah
(mengurangi aktifitas bermasyarakat). Pandangan ini mereka buktikan dari firman
Allah SWT:
"Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tidaklah
orang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat
petunjuk..." (Al Maidah: 105)
Maksud mereka dengan istilah "mencari keselamatan"
adalah menjauhkan diri dari masyarakat serta menghindari krisis-krisis yang ada
di dalam masyarakat. Bahkan jika perlu dengan cara menggigit akar pohon, mereka
pun mau melakukannya, asalkan bisa menyelamatkan diri sendiri.
(b) Target Memperbaiki
Aqidah dan Akhlaq Individu
Sebagian organisasi/gerakan Islam berpendapat bahwa
masyarakat terdiri atas kumpulan individu, sehingga dianggap bahwa apabila
individu-individu itu baik, tentu masyarakatnya akan menjadi baik. Sebaliknya,
apabila individu-individu itu rusak akhlaqnya, rusak pula akhlaq masyarakat
tersebut.
Atas dasar pandangan yang keliru ini, mereka menjadikan
perubahan individu sebagai dasar untuk mengubah keadaan masyarakat. Mereka
bertolak dari pandangan sebagaimana ilmu sosiologi Barat tentang definisi
masyarakat. Padahal pendapat tersebut tidak sesuai dengan fakta pembentukan
suatu masyarakat. Sebab, sekelompok individu seperti itu hanya akan
menghasilkan suatu jama'ah (perhimpunan), bukan masyarakat. Sedangkan yang
membentuk masyarakat adalah interaksi antar anggota masyarakat berdasarkan
adanya kepentingan bersama. Interaksi yang dimaksud adalah bahwa kepentingan
tersebut harus berdasarkan kepada pemikiran, perasaan, dan aturan tertentu.
(c) Target Memperbaiki
Masyarakat
Sebagian organisasi Islam lainnya berpendapat bahwa
masyarakat itu sebenarnya merupakan interaksi-interaksi yang berlangsung terus-menerus
antar individu masyarakat. Di dalamnya terdapat sistem politik yang melibatkan
negara untuk mengatur hubungan tersebut. Sedangkan usaha individu dalam
menjalankan hubungan antar sesamanya bertolak dari kesatuan pandangan dan
perasaan terhadap ukuran/nilai maslahat yang menjadi obyek interaksi tersebut.
Oleh karena itu, kerusakan masyarakat yang terjadi adalah karena rusaknya interaksi
antar mereka ini, yakni rusaknya pemikiran dan perasaan masyarakat, serta
rusaknya sistem yang mengatur interaksi antar individu masyarakat. Cara
memperbaiki masyarakat adalah dengan ideologi Islam (akidah dan syariah Islam)
sebagaimana Rasulullah Saw.
Inilah tiga macam arah orientasi perbaikan
masyarakat dan upaya
mengembalikan kaum muslimin ke masa jayanya. Masing-masing kelompok memilih
salah satu arah sebagai metode khususnya untuk mencapai target.
Penentuan
Target Organisasi Islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar