Bersama Umat Tegakkan Khilafah,
semoga kaum muslimin mengokohkan tekad dan berjuang bersama-sama menegakkan
Khilafah dan kembali kepada kehidupan yang mulia di bawah aturan Islam, menegakkan
Khilafah sebagai mahkota kewajiban dan solusi atas seluruh problematika yang
menimpa umat saat ini.
Hizbut Tahrir yaitu sebuah partai
politik yang memperjuangkan syariah dan khilafah dengan metode Rasulullah.
Apapun kerusakan yang melanda umat
saat ini adalah akibat Neoliberalisme, Neoimperialisme dan adanya
pemikiran-pemikran kufur barat. Satu-satunya solusi hanyalah syariat Islam,
tidak ada yang lain. Bukti-buktinya telah ada. Umat semestinya berdakwah
bersama melanjutkan kehidupan Islam. Tentunya kita berupaya, Allah-lah yang
memberi pertolongan.
Khilafah bukanlah ancaman bagi
negeri ini, Khilafah justru akan menyelamatkannya. Dakwah adalah upaya
perubahan ke arah yang lebih baik, meliputi suprastruktur (lembaga negara, partai
politik, peraturan-perundang-undangan) dan infrastruktur (ormas, media massa, masyarakat/umat).
Kriteria
ulama yaitu mewarisi ilmu Rasulullah Saw. dan memiliki ketaqwaan/ketakutan yang
sangat kepada Allah SWT. Ulama sebagai ash-habul fadhilah (pemilik
keutamaan, di antaranya ilmu, umat dan pengaruh politis) harus melibatkan diri
dalam gerakan penyampaian bahwa Khilafah wajib. Bahkan bukan sebagai kewajiban
biasa melainkan sebagai mahkota segala kewajiban (tajul furudl).
Ulama harus mempercepat dakwah ini,
terutama dalam ujung fase dakwah interaksi dengan umat dan perjuangan politik (marhalah tafaul ma’al ummah wal kifahus
siyasi).
Kegembiraan
yang selayaknya dirasakan tidak dirasakan oleh seluruh kaum muslimin yang ada
saat ini. Kenyataan ini terjadi pada saudara muslim Rohingya dan Tolikara. Maka
kita semestinya tidak terlarut dalam euforia merayakan kegembiraan secara
berlebihan dan melupakan saudara muslim kita di tempat lain. Karena sebenarnya
kaum muslimin masih terbelenggu dengan permasalahan hidup yang lain.
Di
sisi ekonomi, Kaum muslim yang seharusnya bisa menikmati emas Freeport namun
tidak bisa, pencabutan subsidi BBM, naiknya TDL dan lain lain. Di sisi
kesehatan, layanan kesehatan diserahkan pemerintah kepada BPJS. Di sisi
pemikiran, kaum muslim terjebak ide kufur HAM, pluralisme, sekulerisme,
feminisme, demokrasi. Masih banyak masalah lain yang membelenggu kaum muslimin.
Akar permasalahan adalah berlepasnya pemimpin dan kaum muslim dari aturan Allah dan
peran kekuatan global Neoliberal pimpinan Amerika Serikat dengan penjajahan
gaya barunya mencengkram kaum muslimin. Kekuatan global ini bisa dibendung
hanya dengan institusi Khilafah sebagai pelindung kaum muslimin dengan
ketahanan ideologi, politik, ekonomi, sosial dan pertahanannya.
Tokoh-tokoh
umat sudah merasa jenuh dengan kondisi permasalahan umat dan ingin melakukukan perubahan. Dakwah untuk menerapkan syariah dan khilafah harus didukung. Sudah
saatnya Umat untuk berjuang amar ma’ruf
nahi munkar.
Telah menceritakan kepada kami Bakr
bin Zur’ah yang mengatakan: Aku mendengar Abu ‘Inabah Al- Khaulani, dan ia
adalah sahabat yang mengalami shalat menghadap dua kiblat bersama Rasulullah
shallallāhu ‘alaihi wasallam. Ia berkata: Aku mendengar Rasulullah
shallallāhu ‘alaihi wasallam bersabda:
«لَا
يَزَالُ
اللَّهُ
يَغْرِسُ فِي
هَذَا الدِّينِ
غَرْسًا
يَسْتَعْمِلُهُمْ
فِي طَاعَتِهِ»
“Allah akan senantiasa menanam
tanaman (pembaharu) dalam agama ini, yang akan digunakan untuk ketaatan
kepada-Nya.” (HR. Ibnu Majah, dalam Sunan-nya).
Dalam Syarah Sunan Ibnu Mājah
oleh al-Sindi disebutkan bahwa sabda Rasulullah shallallāhu ‘alaihi
wasallam “yaghrisu” seperti yadlribu (membuat), atau aghrasa (menanam), dikatakan gharasa al-syajara dan aghrasahu (menanam pohon), jika tanaman
itu sudah tumbuh di tanah. Maksudnya, akan ada di tengah-tengah pemeluk agama
ini seorang pembaharu (mujaddid) agama yang akan mengarahkan para pemeluk agama
pada ketaatan terhadap Allah SWT. Pembaharu (mujaddid) ini akan ada pada setiap
seratus tahun. Mengingat ini bersifat umum, maka mencakup semua orang yang
menyeru masyarakat untuk menegakkan agama Allah, menaati-Nya, dan Sunnah
Nabi-Nya, semoga berkah dan rahmat atas beliau, keluarganya dan para
sahabatnya.
Sementara sabda Rasulullah
shallallāhu ‘alaihi wasallam ghars[an]
artinya adalah maghrūs[an] (yang
ditanam).
Hadits ini menunjukkan pada manfaat
yang besar, dan masalah yang sangat menarik perhatian, yaitu pahala yang besar
bagi siapa saja yang berjuang dan berdakwah untuk menerapkan hukum Allah dan
mendirikan negara yang akan berhukum dengan hukum-Nya. Sehingga hukum Allah dan
Sunnah Rasul-Nya shallallāhu ‘alaihi wasallam akan tumbuh hidup, kemudian
mematikan kekuasaan para penguasa di dunia Islam yang menjadi ekor dan antek
kaum kafir. Ya Allah, jadikan kami di antara orang yang digunakan untuk
mengarahkan masyarakat pada ketaatan terhadap-Mu, dan jadikan kami di antara
orang yang berjuang untuk menegakkan negara yang hak, yaitu negara Khilafah.
Allāhumma āmīn āmīn.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar