Hadits Berita
Gembira Kejayaan Umat Islam
Hadits-Hadits
Tentang Berita Gembira Kejayaan
Hadits-Hadits Nabi Saw. yang menjanjikan kejayaan dan memberikan berita
gembira sebagiannya sebagai berikut:
>“Perkara ini (Islam) akan sampai seperti malam dan siang. Allah
tidak membiarkan satupun rumah di kota juga satupun rumah di pedalaman kecuali
Allah pasti memasukan ke dalamnya agama ini dengan kemuliaan dari Yang Maha
Mulia atau dengan kehinaan orang yang hina. Kemuliaan yang dengan kemuliaan itu
Allah memuliakan Islam, dan dengan kehinaan itu Allah menghinakan kekufuran.”
[HR. Imam Ahmad Bin Hanbal dalam Musnad-nya:4/130;
HR. Hakim dalam al-Mustadrak:4/430. Hakim berkata bahwa riwayat ini
shahih menurut syarat Syaikhain tetapi mereka berdua tidak meriwayatkannya.
Al-Albani berkata, “Riwayat ini hasan shahih, menurut syarat Muslim]
>“Senantiasa ada segolongan dari umatku yang membela kebenaran,
tidak bisa memudharatkan mereka oleh orang yang menghinakan mereka dan oleh
orang yang menentang mereka sampai hari kiamat hingga datang ketentuan Allah,
dan merekapun tetap masih seperti itu.” Dalam riwayat lain, “Hingga
mereka berperang dengan Dajjal.” Dalam riwayat lain lagi, “Hingga turun
Isa anak Maryam dan merekapun jaya.” [Muttafaq ‘Alaih:
HR. Bukahri dalam Shahih-nya pada Hâsyiyah as-Sanadi: juz 2
hal.286, dari Mu’awiyah ra.; HR. Muslim dalam Shahih-nya pada Syarah
an-Nawawi: jilid 5 juz 13 hal.65, dari Tsauban ra.] Al-Hafizh Ibnu Katsir berkata, “Semua riwayat ini derajatnya shahih
dan tidak ada yang bertolak belakang.”
>“Kenabian ada bersama kalian sepanjang waktu yang Allah
kehendaki kenabian itu ada, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia
menghendaki untuk mengangkatnya. Kemudian ada Khilafah berdasarkan manhaj
kenabian sepanjang waktu yang Allah kehendaki Khilafah itu ada, kemudian Dia
mengangkatnya apabila Dia menghendakinya. Kemudian ada kekuasaan zalim
sepanjang waktu yang Allah kehendaki kerajaan itu ada. Kemudian ada kekuasaan
diktator sepanjang waktu yang Allah kehendaki kekuasaan itu ada, kemudian Allah
mengangkatnya apabila Dia menghendakinya, kemudian akan ada Khilfah sesuai
manhaj kenabian.” [HR. Imam
Ahmad dalam al-Musnad pada al-Fath ar-Rabbani: juz 23 hal.10,
dari Hudzaifah ra. Al-Hafizh al-Haitsami dalam Mujamma’ az-Zawâid:6/88.
Para perawinya adalah orang-orang terpercaya. Riwayat ini dikatakan shahih oleh
al-Iraqi]
Yang menyejukkan dari hadits ini adalah bahwa di sana akan datang satu
masa, nanti kehidupan kaum Muslimin berada di bawah naungan Khilafah
yang mendapat petunjuk berlandaskan manhaj kenabian, keterasingan dan
keterpurukan yang sedang melanda Islam dan kaum Muslimin sekarang akan hilang,
dan pada masa itu kejayaan akan kembali diperoleh oleh umat Islam.
>“Tidak akan terjadi hari kiamat kecuali kaum Muslimin berperang
dengan orang Yahudi, maka kaum Muslimin membunuh dan membasmi mereka sampai ada
di antara orang yahudi yang bersembunyi di belakang batu dan pohon. Ketika itu
batu atau pohon itu berkata, “Hai Orang Islam, hai hamba Allah, ini orang
Yahudi bersembunyi di belakangku, kemarilah dan bunuh dia”, kecuali pohon
Gharqad sebab itu pohon Yahudi.” [Muttafaq
‘Alaih: HR. Imam Bukhari
dalam Shahih-nya (Fathul Bâri): juz 6 hal 604; HR. Imam Muslim
dalam Shahih-nya (Syarah an-Nawawi): jilid 16 juz 18 hal.44-45,
dari Abi Hurairah ra. Lafaznya dari Muslim. Gharqad adalah sejenis pohon
berduri yang sangat dikenal di negeri Baitul Maqdis]
Juga terdapat sabda Nabi Saw.,
“Islam pada awalnya adalah asing dan akan kembali dalam keadaan
asing pula seperti semula. Maka beruntunglah bagi orang-orang yang asing.”
[HR. Imam Muslim dalam Shahih-nya
pada Syarah an-Nawawi: jilid 1 juz 2 hal 175. Kitabul Iman, Bab
Bayân annal Islâm Bada a Gharîban, dari Abi Hurairah]
Muhammad Ghazali menyatakan: Ada orang yang menyebutkan sebagian hadits
ini kepadaku dan seakan-akan dia memahami dari hadits itu bahwa Islam akan
menyusut dan melemah, dan kepada orang yang mendengar hadits ini agar
berekonsiliasi dengan kezaliman dan mengambil muka (mujamalah) kepada
orang-orang kuat dan pasrah untuk terbenam yang tidak bisa dihindari.
Menyebutkan hadits ini dan memahaminya dengan
pemahaman seperti itu adalah suatu penyakit lama yang sudah menyebar luas...
Sebenarnya, hadits ini dan hadits-hadits
semisalnya mengisyaratkan akan masa-masa krisis yang akan dihadapi oleh
kebenaran dalam perjalanan panjangnya, sebab kebatilan tidak akan pernah
menyerah begitu saja bahkan barangkali keberaniannya sampai kepada bahwa dia
berani menerobos masuk ke dalam batasan-batasan Islam dan berusaha untuk
melenyapkannya. Namun kegelapan akan tetap sirna di hadapan orang-orang yang
membenarkan apa yang dijanjikan oleh Allah, mereka melawan kesesatan
mati-matian, tidak merasa asing dengan suasana fitnah yang mereka hidup di
dalamnya dan tidak merasa terhina karena keterasingan secara rohani dan
pemikiran yang mereka alami. Mereka senantiasa melaksanakan kewajiban mereka
terhadap Allah Swt. hingga hilang kesusahan dan Islam keluar dari cobaannya
dalam keadaan kuat dan mulia.
Kemudian, keterasingan dalam Islam tidak akan
berlangsung lama namun itu akan lepas dan lenyap, sebab keterasingan adalah
ibarat gejala yang timbul dari suatu penyakit seperti penyakit-penyakit biasa
lainnya. [Muhammad Ghazali,
Qadzâiful Haq:
hal.187-188]
“Janji ini pernah terjadi sekali di tangan Rasulullah Saw. dan para
Khalifahnya serta di tangan orang-orang yang datang setelah mereka pada waktu
yang cukup lama, namun ketika kaum Muslimin berlepas dari keIslaman mereka atau
dari sebagiannya, mereka jadi seperti sekarang ini. Tetapi sekali lagi, ini
bukan akhir perjalanan. Sesungguhnya janji Allah Swt. masih berlaku, menunggu
golongan orang-orang Islam yang akan membawa panji dan bergerak maju
menyempurnakan perjalanan yang telah dimulai oleh Nabi Muhammad Saw. dan para
sahabatnya.” [Sayyid Quthub, Fî
Zhilâlil Quran: juz 3 hal 1644, pada tafsir ayat 23 dari surah at-Taubah]
Selama umat Islam berjalan di jalan yang benar, maka mereka akan sampai
dengan izin Allah kepada kejayaan sesuai janji yang diberikan Allah Swt. dan
diberitakan oleh Rasulullah Saw.
Tetapi jika janji Allah belum terwujud pada masa tertentu, maka
hendaklah kaum Muslimin menunggu, hendaklah mereka kembali introspeksi
syarat-syarat janji itu pada diri mereka, dan hendaklah mereka memperhatikan
keikhlasan niat mereka, kebenaran iman mereka, kesalehan amal mereka, kekuatan
usaha mereka, kejujuran Jihad mereka dan penyesuaian diri mereka terhadap
risalah-risalah yang mereka bawa. [Adnan
an-Nahwi, Liqâ’ al-Mu’minîn, juz 2 hal.213]
Kaum Muslimin harus meyakini bahwa mereka tidak akan mendapatkan
kemenangan dan tidak akan mendapatkan kejayaan hingga mereka menolak semua
sistem kufur semacam demokrasi dan kembali menjalankan metode perjuangan Rasul
Saw. dalam menegakkan seluruh Syariah termasuk Negara Islam; metode perjuangan
Rasul itu jelas tanpa mengikuti sistem kufur.
Bila kejayaan umat Islam adalah janji Allah yang pasti terjadi dan
janji itu memang pasti terjadi dengan kehendak Allah dan karunia-Nya, maka
seluruh bukti dan tanda-tanda baik menunjukkan akan hal itu. Di antara bukti
dan tanda baik terpenting dan terkuat adalah sebagai berikut:
> Hancurnya sistem-sistem jahiliyah.
> Kebangkitan Islam.
Mari kita mulai mengutarakan tentang hancurnya sistem-sistem jahiliyah,
dengan pertolongan dan taufiq-Nya.
Hadits Berita Gembira Kejayaan Umat Islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar