Ancaman Negara Kolonialis Barat
Kata Pengantar
Hizbut Tahrir – Inggris
Para negarawan akan membuat daftar
murahan, menyalahkan bangsa yang diserang, dan setiap orang akan merasa senang
dengan penipuan pikiran itu, dan akan rajin mempelajarinya, serta menolak
mengkaji setiap penolakan atasnya; lantas ia akan terus-menerus meyakinkan
dirinya bahwa perang tersebut adil, dan akan bersyukur kepada Tuhan atas
tidurnya yang lebih nyenyak begitu selesainya proses penipuan diri yang parah [Mark Twain]
Buku ini
terbit ketika genderang perang telah ditabuh. Mesin perang AS dan Inggris
bersiap-siap membombardir rakyat Irak yang tak berdosa dalam rangka perang
kolonial dan mengganti rezim bentukan Barat berupa ‘Hamid Karzai versi Irak’
yang setia.
Pada tanggal
24 September 2002, pemerintah Inggris menerbitkan sebuah dokumen busuk yang
berjudul Iraq’s Weapons of Mass Destruction, yang penuh propaganda akan
tetapi kering fakta. Minimnya fakta itu bukanlah sesuatu yang mengherankan
apabila kita menyimak ucapan Tony Blair pada bulan Agustus 2002, ‘Kami tidak
mengerti apa yang sebenarnya terjadi selama 4 tahun belakangan ini’.
Pengakuan atas kebodohannya itu ternyata tidak menyurutkan langkah untuk
menerbitkan ‘dossier of evidence’ (dokumen bukti) tersebut. Hal ini
menunjukkan betapa proses penerbitan dokumen itu tidak lebih dari upaya untuk
menggalang opini publik atas aksi militer terhadap Irak.
Tidaklah
mengherankan jika kemudian dokumen yang diterbitkan pemerintah Inggris tersebut
ditanggapi dengan penuh skeptisme dan keraguan, terutama bagi kalangan Muslim.
Mereka sudah sampai pada kesimpulan bahwa ‘perang terhadap teror’ pada
hakikatnya adalah kampanye untuk memperkokoh dan memperkuat hegemoni dan
pengaruh Barat atas negeri-negeri Islam, kaum Muslim, dan sumber daya alamnya,
sebagai upaya represif terhadap setiap bentuk kebangkitan Islam politik.
Buku kecil
ini secara jeli memuat motif-motif sejati di balik serangan AS terhadap Irak,
dengan mengkaji kepentingan strategis, ekonomi, dan politik Barat. Juga memuat
sejarah dunia kontemporer di bawah dominasi ideologi Kapitalisme, dengan
memaparkan penggunaan senjata pemusnah massal oleh Barat, dukungan Barat
terhadap sejumlah penguasa diktator dan tiran yang memiliki reputasi buruk di
sejumlah negara di seluruh penjuru dunia, dengan tanpa mengindahkan eksistensi
PBB dan hukum internasional. Buku ini juga menyajikan sejumlah dakwaan dan
sejarah yang memalukan bagi pemerintahan Barat, ideologi Kapitalisme dan
pandangan kolonialisnya.
Mengumpulkan
informasi dan data-data intelijen tentang kebijakan luar negeri Barat adalah
perkara mudah. Rezim Barat-Kapitalis sangat terbuka dalam menyatakan tujuan
riil kebijakan luar negeri mereka. Oleh karena itu, buku ini mampu menyingkap ‘data-data
intelijen secara rinci’. Meskipun seringkali bersembunyi di balik klaim altruisme,
nation building, penegakan HAM dan demokrasi, akan tetapi tujuan riil
kebijakan luar negeri Barat teramat jelas dan gamblang bagi siapapun.
Selama beberapa dekade, AS berupaya
memainkan peranan yang lebih permanen dalam keamanan kawasan Teluk. Selagi
konflik berkepanjangan dengan Irak bisa memberikan pembenaran, kebutuhan akan
hadirnya pasukan AS di Teluk melebihi isu rezim Saddam Husein. [Rebuilding
America’s Defences: Strategies, Forces and Resources for a New Century]
Eksistensi
akan ‘tatanan dunia’ atau hukum internasional, yang mengontrol hubungan antar
negara di dunia, telah berubah menjadi kontrol oleh satu negara, atau sejumlah
kecil negara terhadap negara-negara lain di dunia. Hal ini mengancam stabilitas
internasional dan kedaulatan negara-negara lemah. Hasilnya, peperangan terjadi
di mana-mana hanya karena masalah yang sepele. Terlebih lagi, tatanan dunia
seperti itu memberi kesempatan negara-negara kuat untuk tanpa sungkan (dan
tidak tahu malu) mencampuri masalah dalam negeri dan tata nilai yang dianut
negara lain. Hal ini makin mengokohkan kolonialisme, arogansi dan tirani, serta
perluasan pengaruh dengan memperbudak bangsa-bangsa lain. Semuanya dilakukan
dengan mengatasnamakan hukum internasional dan tatanan dunia. Jurang antara
negara-negara kaya dan miskin, Utara dan Selatan, Dunia Kesatu dan Dunia
Ketiga, menjadi semakin dalam dan lebar.
Walhasil,
orang-orang di hampir seluruh dunia, Muslim maupun non-Muslim, kini menyaksikan
sendiri bahwa negara-negara Barat bukanlah sebagai penjaga kebebasan dan
kesempatan, melainkan penjaga keserakahan dan kepentingannya sendiri; dengan
pengerahan kekuatan militer dan ekonomi yang menghancurluluhkan kultur
negara-negara lain; sebuah bangsa pembajak di darat maupun di laut, yang
semakin kaya di atas penderitaan bangsa-bangsa lain.
Karena itu,
ancaman dari negara-negara kolonialis Barat sangat serius dan nyata di hadapan
kita. Upaya mereka mengejar ambisi materialistis di seluruh dunia harus
dihentikan. Setiap orang yang telah memiliki kesadaran wajib untuk melawan
barbarisme Barat.
Buku ini
ditutup dengan sebuah pesan yang jelas dan gamblang, yang kini diemban oleh
mayoritas Muslim di seluruh dunia. Sebuah pesan perubahan, bukan hanya
‘perubahan rezim’, melainkan ‘perubahan ideologi’. Perubahan dalam tatanan
dunia. Sudah saatnya dunia membuang jauh-jauh ideologi Kapitalisme dan setiap
penyakit yang diakibatkan olehnya; untuk kemudian diganti dengan ideologi yang
adil, yang bisa dipahami dan diemban oleh setiap orang di seluruh dunia,
setelah mereka menyaksikan (dan merasakan sendiri) penerapan praktis ideologi
tersebut. Yaitu ideologi Islam.
Komunitas
Muslim (Inggris) mengajak Anda mengkaji, memikirkan dan memperjuangkan
perubahan, karena hanya orang-orang yang memiliki kesadaran saja yang mampu
menghentikan Kapitalisme.
Dr. Imran
Wahid
3 November
2002 M
28 Sya’ban
1423 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar