Keutamaan Wudhu
Terdapat banyak hadits
yang menerangkan keutamaan wudhu. Kami akan menyebutkan beberapa di antaranya:
a. Dari Nu'aim bin Abdillah al-Mujmir, dia
berkata:
“Aku melihat Abu
Hurairah berwudhu. Dia membasuh mukanya dan membaguskan wudhunya, kemudian dia
membasuh tangan kanannya hingga mengenai lengan bagian atas, kemudian tangan
kirinya hingga mengenai lengan bagian atas, kemudian dia mengusap kepalanya,
lalu membasuh kaki kanannya hingga mengenai betis, kemudian mencuci kaki
kirinya hingga mengenai betis. Lalu dia berkata: Beginilah aku telah melihat
Rasulullah Saw. berwudhu. Dia berkata: Rasulullah Saw. bersabda: “Pada Hari
Kiamat kelak kalian akan bercahaya disebabkan wudhu kalian yang sempurna, maka
siapa di antara kalian yang bisa hendaklah dia memperpanjang cahaya dan
sinarnya.” (HR. Muslim)
b. Dari Abu Hurairah:
“Bahwasanya Rasulullah
Saw. mendatangi sebuah pekuburan, lalu Rasulullah Saw. bersabda: “Keselamatan
bagi kalian yang menghuni tempat kaum yang beriman. Sesungguhnya kami Insya Allah akan menyusul kalian. Sungguh aku
merasa senang kita telah menengok saudara-saudara kita.” Para sahabat bertanya:
Bukankah kami ini saudara-saudaramu wahai Rasulullah? Beliau Saw. menjawab:
“Kalian adalah para sahabatku, sedangkan saudara-saudara kita belum tiba.” Para
sahabat bertanya: Bagaimana engkau mengetahui orang yang belum tiba dari
kalangan umatmu wahai Rasulullah? Rasulullah Saw. menjawab: “Tahukah kalian,
seandainya seorang lelaki memiliki seekor kuda putih yang bercahaya yang ada di
antara kuda-kuda yang hitam legam, bukankah dia akan mengetahui kudanya itu?”
Para sahabat berkata: Betul wahai Rasulullah. Rasulullah Saw. bersabda:
“Sesungguhnya mereka akan datang dalam keadaan putih bercahaya karena
menyempurnakan wudhunya. Aku mendahului mereka ke Telaga. Ingatlah akan ada
segolongan orang yang dihalau dari Telaga aku itu seperti dihalaunya unta yang
tersesat, lalu aku memanggil mereka, ke sinilah kalian, lalu dikatakan kepadaku
sesungguhnya mereka telah mengganti ajaranmu setelah engkau wafat. Maka aku
berkata: Pergilah jauh-jauh.” (HR. Muslim, lbnu Majah dan Malik)
Lafadz duhmun buhmun, artinya adalah warna hitam yang
tidak tercampur dengan warna yang lain (hitam sama sekali).
c. Dari Abu Hazim, dia berkata:
“Aku berada di
belakang Abu Hurairah. Dia sedang berwudhu untuk shalat. Dia memanjangkan
(usapan) tangannya hingga mencapai ketiaknya, maka aku bertanya kepadanya:
Wahai Abu Hurairah, wudhu macam apa ini? Dia berkata: Wahai Bani Farrukh,
engkau berada di sini? Seandainya aku tahu bahwa engkau berada di sini niscaya
aku tidak akan melakukan wudhu yang seperti ini. Aku mendengar kekasihku
Rasulullah Saw. bersabda: “Perhiasan seorang mukmin akan mencapai sejauh mana
yang dicapai air wudhunya.” (HR. Muslim)
Ucapannya, “wahai Bani
Farrukh,” maksud seruan seperti ini adalah para sahaya.
d. Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah
Saw. bersabda:
“Maukah kalian aku
tunjukkan pada sesuatu yang dijadikan oleh Allah Swt. sebagai penghapus
kesalahan dan pengangkat derajat?” Mereka menjawab: Kami mau wahai Rasulullah.
Rasulullah Saw. bersabda: “Menyempumakan wudhu dalam berbagai kondisi yang
tidak disukai (seperti air yang sangat dingin-pen.),
memperbanyak langkah kaki untuk pergi ke masjid, menunggu shalat setelah
shalat, maka itulah ribath (keterikatan) yang paling dicintai.” (HR. Muslim,
Malik, Tirmidzi dan an-Nasai)
e. Dari Utsman ra. dia berkata: Aku mendengar
Rasulullah Saw. bersabda:
“Barangsiapa yang
berwudhu untuk shalat lalu dia membaguskan wudhunya, kemudian berjalan untuk
melakukan shalat fardhu, lalu dia salat bersama orang-orang atau bersama jamaah
atau di dalam masjid, maka Allah akan mengampuni dosanya.” (HR. Muslim)
f. Dari Abdullah as-Shunabihiy bahwasanya
Rasulullah Saw. bersabda:
“Ketika seorang hamba
yang beriman berwudhu lalu dia berkumur-kumur, maka keluarlah (gugurlah)
dosa-dosa dari mulutnya. Ketika dia beristintsar
(menghirup air dengan hidung dan mengeluarkannya) maka keluarlah dosa-dosa dari
hidungnya. Ketika dia membasuh mukanya maka keluarlah dosa-dosa dari wajahnya,
hingga dosa-dosa itu keluar dari ujung-ujung kedua matanya. Ketika dia membasuh
kedua tangannya maka keluarlah dosa-dosa itu dari kedua tangannya, hingga
dosa-dosa itu keluar dari bawah kuku-kuku kedua tangannya. Ketika dia mengusap
kepalanya maka keluarlah dosa-dosa itu dari kepalanya, hingga keluar dari kedua
telinganya. Ketika dia membasuh kedua kakinya maka keluarlah dosa- dosa itu
dari kedua kakinya, hingga keluar dari bawah kuku-kuku kedua kakinya. Kemudian
langkah kakinya ke masjid dan shalatnya itu menjadi nafilah bagi dirinya.” (HR.
an-Nasai, Ahmad, Malik dan Ibnu Majah)
g. Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah Saw.
bersabda:
“Setan itu mengikat
tengkuk kepala salah seorang dari kalian ketika tidur dengan tiga ikatan. Malam
yang panjang akan memperkuat setiap ikatan yang membelenggu kalian. Maka
bangunlah. Jika dia bangun lalu menyebut nama Allah, maka terurailah satu
simpul. Ketika dia berwudhu maka terurailah satu simpul. Ketika dia shalat maka
terurailah simpul itu seluruhnya. Sehingga dia bangun pagi dalam keadaan giat
(gesit) dan baik jiwanya. Tetapi jika tidak seperti itu maka dia bangun pagi
dalam keadaan buruk jiwa dan malas.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, an-Nasai
dan Malik)
Tiga hadits yang
pertama menjelaskan bahwa pada Hari Kiamat kelak kaum Muslim akan dibedakan
dari manusia lainnya karena wudhu yang dilakukannya, di mana Allah Swt. akan
memberikan perhiasan dan permata sebagai pakaian mereka karena wudhu yang
mereka sempurnakan. Saat itu mereka akan nampak putih bercahaya.
Tiga hadits berikutnya
menyebutkan bahwa wudhu itu akan menghapus dosa-dosa.
Sedangkan hadits yang
terakhir menyebutkan bahwa wudhu akan menguraikan tiga simpul atau tiga ikatan
yang dipasang oleh setan.
Cukup kiranya gambaran
keutamaan wudhu ketika dengannya perhiasan di akhirat akan didapatkan, ketika
dengannya dosa-dosa
akan dihapuskan, dan ketika dengannya simpul/ikatan yang dipasang oleh setan
akan diuraikan.
Sumber: Tuntunan
Thaharah Berdasarkan Qur’an Dan Hadits, Mahmud Abdul Lathif Uwaidhah, Pustaka
Thariqul Izzah
(Artikel ini tanpa
tulisan Arabnya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar