Sistem Ekonomi Islam. sosialisasi
sistem ekonomi Islam sebagai satu-satunya harapan pemecah problematika yang
dihadapi negeri-negeri kapitalis, termasuk negeri kita. pentingnya para guru,
murid untuk mengetahui, memahami bahkan harus mengamalkan ekonomi Islam. Karena selama ini pelajaran ekonomi yang
diajarkan di sekolah adalah pelajaran yang diambil dari sistem ekonomi
kapitalis. penyebab krisis
sekarang yang melanda negera-negara kapitalis, dan cacat bawaan yang dibawa
oleh sistem kapitalisme.
pada saat ini sebenarnya
partai-partai yang menjadi peserta pemilu demokrasi tidak ada partai politik Islam
tetapi yang ada partai yang berlabel Islam karena partai-partai yang berlabel Islam
tersebut tidak ada yang murni melandaskan aktivitasnya pada al-quran dan
as-sunnah. perilaku sebagian aktifis partai politik yang berlabel Islam
bertentangan dengan Islam seperti korupsi, bahkan perilaku permainan uang di kalangan
anggota dewan baik dari parpol berlabel Islam atau bukan menjadi suatu hal yang
lumrah dan beliau menyaksikan sendiri.
mustahil untuk bisa
menerapkan Syariat Islam secara sempurna tanpa melalui kekuasaan dengan
mewujudkan institusi pemerintahan Islam yaitu Khilafah Islamiyah dan mendukung
penuh perjuangan Hizbut Tahrir dalam memperjuangkan tegaknya Khilafah. partai
politik demokrasi saat ini telah gagal menangkap aspirasi dan harapan ummat.
Kegagalan parpol demokrasi disebabkan karena tidak memiliki fikrah (konsep) dan Thariqoh (Metode) yang jelas serta
antara konsep dengan metode tidak nyambung.
Keberadaan gerakan Islam
di tengah-tengah umat untuk memperjuangkan Syariat Islam adalah sebuah
keniscayaan dan harus punya visi & misi yang jelas serta harus tegas dalam
memperjuangkan penerapan Syariat Islam dan berani tampil beda tanpa kenal
kompromi dalam kebenaran.
Menggagas Sistem Pendidikan Islam;
Sebagai Solusi Alternatif Sistem Pendidikan Nasional Menuju Indonesia Lebih
Baik.
sistem pendidikan Nasional dinilai tidak berpihak pada khalayak, apa yang sekarang terjadi pada sistem
pendidikan negara demokrasi sungguh memprihatinkan, bagaimana tidak, di
saat masyarakat tercekik dengan biaya hidup yang semakin memberatkan, justru
pemerintah demokrasi terkesan kurang peduli dengan sistem pendidikan, padahal masyarakat
sangat membutuhkan akan adanya sarana dan prasarana pendidikan yang layak serta
murah yang akan menjadi bekal masa depan generasai berikutnya.
Namun apa yang terjadi
kini, sangat jauh dari harapan, biaya pendidikan semakin membumbung tinggi, hingga
penduduk jelata yang sebetulnya ingin agar anaknya bisa mengenyam pendidikan
yang lebih tinggi dan berkualitas hanya bisa gigit jari dengan adanya kondisi
faktual yang ada sekarang.
keluhannya tentang
kondisi anak didik yang berperilaku jauh dari moral yang baik, padahal
mayoritas anak didiknya mengaku sebagi Muslim, keprihatinan dengan nasib guru
honorer yang mendapatkan gaji honornya sangat jauh dari kelayakan, padahal guru
adalah tulang punggung pendidikan yang bisa jadi akan menentukan nasib umat ini
ke depan. Ada apa dengan sistem pendidikan nasional, dari fakta yang ada
sekarang memang sistem pendidikan nasional di Indonesia sangat jauh dari
pendidikan yang berkualitas yang di harapakan banyak pihak, apalagi jika di
bandingkan dengan sistem pendidikan yang diadopsi sistem Islam, sungguh sangat
jauh panggang dari api, dalam sistem Islam, pendidikan merupakan tanggung jawab
Khalifah dan dialokasikan sepenuhnya untuk masyarakat luas, baik jaminan yang
layak untuk para guru-gurunya dan segala fasilitas pendidikan diberikan secara
cuma-cuma alias gratis untuk masyarakat, hingga akhirnya terwujud sistem
pendidikan yang berkualitas, yang kemudian akan mencetak generasi dengan intelektualitas
yang bermutu
tinggi.
Fakta yang terjadi
sekarang pada sistem pendidikan nasional sungguh memilukan, selain dari biaya
yang begitu tinggi dan kurikulum yang semerawut, dan efek buruk sekualarisasi
yang diadopsi dalam sistem pendidikan nasional turut mendistorsi watak anak
didik yang sangat memprihatinkan, selain sikap materialistik yang terbangun
dari anak didik, juga moralitasnya yang bobrok tidak terlepas dari sistem yang
ada.
Dari fakta yang ada bisa
kita lihat apa yang terjadi pada anak didik, selain intelektualiasnya yang
rendah, kita bisa menyasikan dengan mata telanjang, tawuran pelajar terjadi di
mana-mana, bahkan mahasiswa yang seharusnya menjadi tauladan bagi juniornyapun
turut menginspirasi untuk melakukan tindakan anarkis, bahkan free sex, dugem,
hedonisme kini tengan mewabah di kalangan mahasiswa, sungguh sebuah ironi dari umat
yang bermayoritas mengaku Islam. Melihat apa yang terjadi sekarang, adalah
sebuah PR besar bagi para pendidik dan sivitas akademik, dan gerakan Islam. apakah
kita akan terus berkubang dalam sistem pendidikan yang sekuler kapitalistik
yang jelas-jelas membuat umat carut marut, atau kita kembali pada sistem
pendidikan Islam yang dijamin kesahihannya.
Dengan sistem pendidikan
Islam kita bisa menegok pada sejarah Islam yang gilang gemilang, kita bisa
saksikan hasil dari sistem pendidikan Islam telah melahirkan cendikiwan Muslim
yang berkualitas bahkan ilmuan-ilmuan Islam yang menjadi ahli-ahli dalam sains
dan teknologi pun terlahir, seperti Ibnu Sina, Ibnu Khaldun, Ibnu Rushd, Al-Jabar
dan banyak lagi, mereka terlahir dari hasil sistem pendidikan Islam yang agung
yang telah di terapkan sejak masa Rasuulullah SAW, Khulafaurasyidin hingga
Khalifah-Khalifah yang istiqamah menerapkan Syari’ah Islam dalam menjalankan
pemerintahan Khilafahnya.
mempertanyakan tentang
pendidikan yang gratis untuk masyarakat yang dinilain hanya sebuah jargon
belaka. sistem pendidikan yang ada di negri ini bukanlah sistem pendidikan yang
ideal bagi umat, karena sistem yang ada
sekarang selalu berpatokan pada sistem sekuler yang notabene bermuara dari Barat
kufur, kita bisa saksikan seorang kepala daerah yang baru-baru ini
sukses terpilih menjadi gubernur tidak bisa berbuat banyak dengan nasib dunia
pendidikan kita, padahal masih terngiang dalam ingatan kita, dalam kampanye
pemilu demokrasinya beliau-beliau berjanji untuk memberikan pendidikan gratis
kepada masyarakat luas, namun apa yang terjadi sekarang, suaranya nyaris tak
terdengar?!.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar