Ibu peduli generasi.
Berjuang Mewujudkan Kehidupan Sejahtera dalam Naungan Khilafah. Para perempuan sedang menderita apalagi
semakin banyaknya para perempuan yang bekerja jauh ke negeri seberang
meninggalkan anak dan suami. kemiskinan perempuan dan keluarga tidak akan
pernah berakhir jika berharap kepada kapitalisme, karena itu harus kembali
kepada aturan Syariat kita, Syariat Islam dalam naungan Khilafah.
ada masalah ekonomi pada perempuan, keluarga, negara bahkan
dunia, karena itu sudah seharusnyalah kita mencari solusi dari semua
permasalahan tersebut. Solusi yang selama ini dianggap mampu menyelesaikan masalah
adalah dengan berbondong-bondongnya kaum perempuan keluar rumah untuk bekerja
ataupun bekerja di dalam rumah dengan berbagai program dan bantuan dana dari
banyak pihak. Tetapi jika kita lihat lebih jauh ternyata semakin banyak
perempuan bekerja, masalah ekonomi tidaklah kunjung usai, bahkan semakin
bertambah dan semakin menyakitkan, ini membuktikan bahwa perempuan bekerja
bukanlah solusi yang tepat. Satu-satunya solusi yang tepat adalah kembali
kepada aturan ekonomi Islam yang hanya mampu diterapkan dalam naungan Khilafah.
Islam mendudukkan peran
perempuan yang sesungguhnya yaitu sebagai al-umm wa robbatulbayt (ibu dan pengurus rumah tangga) dan
Islam dalam naungan Khilafah akan menjamin terpenuhinya hak nafkah perempuan
tanpa menyuruh perempuan bekerja sendiri. Kebutuhan saat ini terasa sangatlah
semakin tinggi, tidaklah akan mampu terpenuhi sampai berapapun penghasilan
yang didapatkan, sampai berapapun lamanya bekerja karena sejatinya masalah
ekonomi datang dari sistem kapitalisme yang harus segera diganti dengan sistem
Islam, Syariat Islam Kaffah dalam naungan Khilafah, inilah yang harus menjadi
fokus perjuangan semua kalangan termasuk para perempuan, karena hanya
Khilafahlah pembebas kita dari jeratan permasalahan ekonomi dan semua
permasalahan lainnya.
perempuan terpaksa
bekerja yang akhirnya “sangat letih” dengan semua yang dia jalani, kemudian
tersadarkan untuk memperjuangkan Khilafah sebagai satu-satunya jalan keluar
dari masalah ini. saatnya kita kembali ke Syariah dalam Bingkai Khilafah.
Stop Prostitusi, Bisnis
Seks, dan Gratifikasi Seks. ada kekhawatiran yang teramat besar ketika Bogor
memberi atribut diri sebagai Kota Beriman dan Kota Halal, namun justru terkuak
surga seks bebas. Tertangkapnya mucikari yang masih berstatus mahasiswa bersama
ABG belasan tahun sebagai penjaja seks sungguh sangat ironis. solusi faktual
dan fundamental terkait persoalan prostitusi, bisnis seks dan gratifikasi seks.
Sebab seks bebas saat ini tidak lagi menimpa orang dewasa saja namun juga telah
menyasar anak-anak belia. Bahkan sudah menggurita.
prostitusi seks sudah
menggurita, mencengkram di tengah kehidupan rumah tangga-rumah tangga yang ada
di masyarakat. di seluruh kota Bogor banyak beredar tempat-tempat prostitusi
seks. Mulai dari jalan padjajaran, belakang Masjid Raya Bogor, mall-mall,
paledang, dll. Tarif nya pun variatif dari 200-300rb rupiah per malam. Bahkan
di perempatan lampu merah, ada yang bertarif ekonomis sekitar 50-100rb rupiah
per malam. perlu pembenahan dan penanganan yang cepat. Perlu pengawasan melekat
(WasKat) terhadap para pelaku seks bebas. tidak sepakat jika ada pelacur
dinamakan PSK. Karena menurut terminologi jurnalis yang dinamakan seks bebas
adalah seks yang dilakukan tanpa jalur nikah, sebagaimana agama Islam
mengajarkannya.
Di tengah-tengah para
remaja dan anak muda yang hidup di jalanan, begitu banyak para remaja yang
melacurkan diri untuk memenuhi syahwat para laki-laki hidung belang, bahkan itu
dilakukan oleh orangtua mereka sendiri. Salah satu alasan yang mengemuka adalah
terbentur masalah ekonomi. sangat bersyukur ketika kawan-kawan HTI mengajak
dengan instensif untuk kembali ke jalan yang benar. kondisi remaja saat ini
betul-betul dihadapkan pada persoalan yang begitu membahayakan diri mereka.
selama ini terjadi
kucing-kucingan antara PSK dan petugas Pol PP yang akan merazia mereka. Ketika
melakukan penyergapan ternyata PSK tersebut ada suaminya. Yang mengagetkan
adalah istrinya tersebut telah diizinkan oleh suaminya. Lagi-lagi sama dengan
apa yang tadi disampaikan sebelumnya, yaitu alasan ekonomi.
dalam sebuah operasi ada
Bapak-bapak yang mengaku sebagai majikannya. Yang ditangkap adalah pembantunya
dengan alasan yang tidak logis. semua ini terjadi karena adanya ketidakberesan
dalam mengentaskan persoalan
sosial di tengah-tengah masyarakat. Jangan percaya kepada politisi demokrasi
busuk! kepada para ulama jangan hanya melakukan doktrin saja tapi juga peduli
terkait persoalan-persoalan masyarakat. sangat berharap kepada HTI untuk terus
memperjuangkan dakwah ini ke tengah-tengah masyarakat.
seharusnya para
perempuan yang berada di jalan saat malam disertai mahromnya (anggota
keluarganya-red) karena jika tidak ada mahrom sangat memungkinkan timbul
bahaya. Dalam studi dan penelitian, di Bogor ketika ada hari AIDS sedunia, ada
sebuah LSM yang gencar mengkampanyekan budaya liberal dengan namanya LSM LGBT
(Lesbian, Gay, Biseksual dan Transeksual). Jadi kan aneh, ternyata yang mengkampanyekan
hari AIDS ternyata adalah orang-orang yang bermasalah. Anehnya didukung oleh
pemerintah kota.
terima kasih kepada HTI
yang sudah peduli terhadap persoalan sosial, dalam hal ini prostitusi seks
online yang ramai dibicarakan beberapa waktu yang lalu.
para ulama memang sudah
mengetahui persoalan yang disampaikan ini. Namun tidak detil. Oleh karena itu
sangat berterima kasih atas masukan sehingga nanti bisa lebih tegas dan berani
menyampaikan itu semua kepada masyarakat. menyerukan agar para orang tua
meningkatkan kepedulian kepada putra-putrinya agar terhindar dari pergaulan
bebas. Selain itu yakin bahwa sistem
Demokrasi Kapitalisme saat ini telah gagal memberikan kesejahteraan dan
kebaikan kepada masyarakat. Dan hanya Islam lah yang memberikan gambaran
utuh mengenai semua. HTI adalah ormas yang siap untuk menerapkan Syariah
dalam sistem Khilafah.
bagaimana solusi Islam
dalam mengentaskan persoalan Prostitusi tersebut. Kita ini sangat aneh,
pemerintah demokrasi dengan getol mengeluarkan dan mensosialisakan perda anti
merokok, namun tidak memperhatikan perda anti perzinahan? Begitu juga
pemerintah demokrasi mengeluarkan peraturan wajib memakai helm bagi pengendara
motor, namun tidak mengeluarkan peraturan yang melarang pacaran dan
perzinahan?”
berkembangnya industri
seks adalah karena pemerintah demokrasi yang abai terhadap permasalahan umat.
Seorang pemimpin dalam Islam adalah bagaikan Junnah (perisai-red) bagi penduduknya.
Pemerintah demokrasi yang tentu dengan logika kapitalis dan sekulernya membiarkan
praktik-praktik haram ini tumbuh subur di tengah masyarakat. Bisnis seks dan
gratifikasi seks bisa dibabat hingga akar-akarnya. Dan itu semua hanya mungkin
dapat tercapai jika Syariah Islam diterapkan dalam bingkai Khilafah, bukan
dalam Demokrasi yang telah terbukti gagal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar