Potret kehidupan
keluarga penuh masalah. Keluarga Bahagia Sejahtera Dalam Naungan
Islam. Sudah berkali-kali diperingati tapi sudah bahagia dan sejahtera belum?
Keluarga Muslim adalah keluarga yang bahagia sebagaimana dijanjikan oleh Allah
SWT dalam firmanNya surat Ar-Ruum: 21. Namun kebahagiaan itu belum dirasakan
keluarga Muslim saat ini. Perceraian, kekerasan dalam keluarga, kesempitan
hidup, seks bebas di kalangan remaja, kasus HIV/AIDS, penyalahgunaan obat-obat
terlarang, tindak kriminal menjadi potret keluarga Muslim saat ini.
Semakin melengkapi dan
mengkristalkan pemahaman hingga kesadaran,
keyakinan dan kebulatan tekad untuk bersama-sama memperjuangkan tegaknya
Khilafah nampak jelas. Dengan upaya, kerja keras, pengorbanan dan keikhlasan
Insya Allah pertolongan Allah akan segera datang.
Suami dan istri sebagai
pelaku utama dalam kehidupan berkeluarga harus memahami dan menjalankan hak dan
tanggung jawab masing-masing, sehingga dapat merasakan sakinah mawaddah wa
rahmah. Gambaran Keluarga Muslim adalah seperti sebuah masjid yang memberikan
pengalaman beragama bagi anggota-anggotanya; sebuah madrasah yang mengajarkan
norma-norma Islam; sebuah benteng yang
melindungi anggota keluarga dari berbagai gangguan (fisik dan non fisik),
sebuah rumah sakit yang memelihara dan merawat kesehatan fisik dan psikologis
anggota keluarga; keluarga juga bagaikan sebuah kompi dalam hizbullah yang
turut serta dalam perjuangan menegakkan risalah Islam. Dari kompi ini pula
dilahirkan kader-kader pejuang Islam.
Penyebab permasalahan
keluarga Muslim ini dikarenakan penyimpangan dan pelanggaran yang mereka
lakukan terhadap Syari’ah Islam. Sehingga menyebabkan rusaknya tatanan
kehidupan keluarga Muslim itu sendiri. Solusi satu-satunya untuk keluar dari
permasalahan adalah dengan berhenti dari maksiat dan kembali kepada Syari’ah.
Dalam sistem politik dan
ekonomi kapitalisme, kesejahteraan dan kebahagiaan keluarga tidak akan pernah
terwujud. Karena jaminan kesejahteraan
rakyat dengan pemenuhan kebutuhan pokok setiap warga negaranya secara
menyeluruh hanya ada dalam sistem ekonomi Islam.
Perlindungan keluarga
menjadi tanggung jawab Individu keluarga, masyarakat dan Negara. Tegaknya sistem kehidupan Islam dengan
tatanan berdasarkan Syari’ah ini merupakan tanggung jawab seluruh kaum Muslim.
Kesempatan kita untuk taat kepada Syari’ah dan bergiat dalam dakwah hanya
selama hidup di dunia. Setelah mati tidak ada lagi kesempatan. Mendukung
langkah untuk terus melakukan proses penyadaran
Umat tentang pentingnya penerapan Syari’ah.
Profil Keluarga Muslim.
Sekalipun saat ini kehidupan keluarga sangat sulit baik dari sisi ekonomi
maupun dalam menghadapi serangan pemikiran dan budaya dari Barat.
Keluarga-keluarga Muslim harus tetap berpegang teguh dengan aturan Allah SWT,
tidak menghalalkan segala cara demi mendapatkan materi karena tujuan hidup
seorang manusia tidak hanya untuk dunia tapi juga akhirat.
Hakikat keluarga bahagia
dan keluarga sejahtera dalam pandangan Islam, dan penyelesaian terhadap
permasalahan keluarga yang terjadi saat ini. Malapetaka yang menimpa keluarga
Muslim bermuara pada tidak dijadikannya hukum-hukum Islam sebagai pedoman dalam
kehidupan berkeluarga. Di sisi lain derasnya arus globalisasi yang hakikatnya
adalah kapitalisasi dan liberalisasi, turut menggerus nilai-nilai Islam dalam
keluarga. Dengan semakin lemahnya nilai-nilai Islam dalam keluarga, masalah
demi masalah dalam keluarga Muslim pun semakin parah menerpa, menggerogoti
sendi-sendi keluarga. Maka dari itu, perlu dilakukan perubahan mendasar dan
sistemik untuk menyelamatkan kehidupan dari buasnya kapitalisme. Perubahan
tersebut harus dilakukan oleh semua pihak baik individu, keluarga, maupun
Negara. Tanpa peran Negara, kesejahteraan hanya dirasakan segelintir orang,
sementara mayoritas lainnya terpuruk dalam penderitaan yang tak kunjung
selesai.
Strategi Barat dalam
Meruntuhkan Keluarga Muslim. Beliau menyampaikan bahwa masalah kemiskinan
keluarga yang saat ini diselesaikan dengan program pembatasan kelahiran (KB)
dan pemberdayaan ekonomi perempuan atas nama keadilan dan kesetaraan gender,
merupakan racun berbalut madu. Karena program tersebut justru akan menambah masalah
baru yaitu menjauhkan keluarga dari nilai-nilai Islam dan hanya menjadikan
keluarga menjalankan fungsi ekonomi saja. Inilah yang menyebabkan keluarga
berada diambang kehancuran.
Persoalan tidak akan
pernah selesai, jika penerapan Islam sebagai jaminan untuk membentuk keluarga
yang bahagia lagi sejahtera itu tidak terwujud. Negara Khilafah akan mampu mensejahterakan rakyatnya melalui penerapan
sistem politik ekonomi yang benar. Sistem politik ekonomi yang berlaku
sekarang ternyata tidak mampu mensejahterakan, malah semakin menjerumuskan
manusia ke jurang kehancuran. Karenanya, sudah saatnya mengganti sistem yang
rusak dan merusak ini dengan penerapan Syari’at Islam dalam sistem Khilafah Islamiyah.
Kondisi lingkungan
dengan berbagai permasalahannya yang sangat tidak kondusif bagi perkembangan
keluarga. Tekanan hidup yang sangat berat telah menyebabkan keluarga mengalami
disfungsi.
Membangun Keluarga
Muslim Sejati. Beragam persoalan yang saat ini melanda keluarga-keluarga
Muslim. Mulai dari perselingkungan, perceraian, perzinahan, hamil di luar
nikah, dan aborsi yang dari tahun ke tahun semakin meningkat jumlahnya.
Munculnya beragam masalah tersebut, di samping karena ketidakpahaman
masing-masing anggota keluarga untuk menjalankan Syari’at Islam dalam lingkup
rumah tangga, juga karena tidak adanya perhatian serta upaya sungguh-sungguh
dari penguasa demokrasi untuk mewujudkan rumah tangga yang Islami.
Bahkan justru penerapan
aturan-aturan kapitalisme-sekulerlah yang telah menyebabkan kemiskinan,
kebebasan dan rusaknya rumah tangga Muslim. Hal ini diperparah dengan munculnya
makar musuh-musuh Islam yang begitu massif untuk menghancurkan bangunan
keluarga Muslim sejati, lewat beragam slogan, program dan peraturan
perundang-undangan. Seperti misalnya slogan dua anak cukup, KKG, Pemberdayaan
Ekonomi Perempuan, Kespro dan lain-lain .
Mau tidak mau, kita
harus sepakat mengganti sistem Kapitalis dengan sistem Islam. Khilafah Menjamin
Kesejahteraan dan Kebahagiaan Keluarga. Dalam sistem Kapitalis, ekonomi menjadi
fungsi utama keluarga. Sehingga upaya yang dilakukan oleh pemerintah demokrasi
hanya fokus dengan peningkatan ekonomi keluarga saja, tanpa melihat
fungsi-fungsi yang lain. Akibatnya, terjadi disfungsi keluarga, meningkatnya
angka perceraian, anak-anak terabaikan. Hanya
Sistem Islam-lah yang mampu mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan keluarga
dengan seperangkat aturannya yang lengkap dan komprehensif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar