Disfungsi keluarga yang tengah terjadi pada mayoritas keluarga
Muslim saat ini berpotensi mengakibatkan kerusakan generasi. Jangankan memberikan
kontribusi bagi kemajuan umat, mereka bahkan lebih disibukkan oleh berbagai
persoalan dan aktivitas yang malah kontra produktif bagi pembangunan umat.
Angka perceraian yang berujung pada problematika anak meningkat tajam,
kebahagiaan dan kesejahteraan keluarga yang diidamkan semua orang semakin sulit
diraih. Inilah potret keluarga Muslim di Indonesia hari ini.
Selama ini, kemiskinan
dianggap sumber semua persoalan sehingga menjadi fokus perhatian yang akhirnya
banyak menginsiprasi munculnya beragam kebijakan bagi penyelesaian masalah
keluarga. Padahal, kemiskinan yang
merajalela hanyalah salah satu buah busuk kapitalisme. Karenanya, yang harus
dilakukan bukan sebatas memberantas kemiskinan, tapi menghilangkan akar
permasalahan kemiskinan yaitu kapitalisme dan menggantinya dengan sistem yang
mensejahterakan yaitu sistem Islam yaitu Khilafah Islamiyah.
Khilafah Menjamin kebahagiaan dan Kesejahteraan
Keluarga. Betapa pentingnya
peran keluarga. Keluarga adalah tempat pendidikan yang pertama dan utama dalam
menanamkan nilai-nilai akidah Islam yang akan menjadi pondasi dan benteng yang
kuat bagi anggotanya. Keluarga juga akan menentukan bangunan masyarakat yang
hendak dibentuk. Oleh sebab itu Islam mempunyai seperangkat aturan untuk
menjaga keutuhan dan keharmonisan keluarga.Tapi fakta yang melanda keluarga
Muslim di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Maraknya perselingkuhan,
kekerasan dalam rumah tangga, tingginya angka perceraikan dan terabaikannya hak
anak hingga berujung pada kriminalitas pada anak, seperti meningkatnya freesex,
aborsi, narkoba, maupun HIV AIDS.
Setidaknya penyebab
semua itu ada 2 faktor, pertama adalah faktor internal, yaitu kurang
pahamnya pasangan suami istri akan hukum Allah terkait dengan membangun
keluarga sehingga masing masing tidak bisa menjalankan fungsinya secara
optimal. Kedua tidak adanya sistem yang kondusif
bagi keluarga Muslim, karena sistem yang diterapkan sekarang adalah sistem
kapitalis sekuler di semua sektor kehidupan, di mana budaya hedonis dan
materialistik selalu menjadi landasan dan pijakan manusia dalam berbuat.
Untuk itu solusi yang
tepat adalah pertama, membangun ketaqwaan individu dalam
keluarga. Keluarga ideologis itu dibentuk melalui pondasi yang kuat yaitu
aqidah Islam serta adanya visi dan misi yang sama antara suami dan istri tentang
hakikat dan tujuan hidup dan berkeluarga dalam Islam. Memahami dengan benar
fungsi dan kedudukannya,serta menjadikan Islam dan Syari’atnya sebagai solusi
seluruh permasalahan, menumbuhsuburkan amar ma’ruf nahi munkar, menghiasi rumah
dengan membaca AlQur’an, sedekah, dan amalan ibadah Sunnah lainnya.
Kedua membangun tanggung jawab masyarakat akan kepedulian dan amar
ma’ruf dalam lingkungan masyarakat sehingga semuanya turut serta memelihara
nilai nilai Islam dalam masyarakat.
Ketiga berjuang mewujudkan sistem Islam di tengah tengah kehidupan
yakni Khilafah yang mampu menerapkan aturan Allah secara sempurna, sehingga
kebahagiaan dan kesejahteraan keluarga bukan lagi sebuah impian melainkan
sebuah keniscayaan.
Sepakat bahwa harus ada
upaya yang serius untuk menyadarkan masyarakat tentang penting dan wajibnya
kita untuk kembali kepada sistem Islam, dan bersama-sama mewujudkannya kembali
di tengah-tengah Umat agar kebahagiaan dan kesejahteraan keluarga bisa segera
kita rasakan.
Kebahagiaan dan
kesejahteraan keluarga dapat diraih tatkala seseorang mempunyai pasangan yang sholih/sholihah,
terpenuhi kebutuhan hidup dengan layak, serta hidup dalam lingkungan yang baik.
Namun di zaman sekarang ini untuk mencapai dambaan keluarga sejahtera dan
bahagia sangat sulit. Tingginya tingkat perceraian, kenakalan remaja, atau pun
pergaulan bebas dan sebagainya senyatanya bukan hanya karena kemiskinan.
Peduli dan merasa
prihatin dengan kondisi keluarga dewasa ini. Seruan untuk mencampakkan sistem
kapitalisme dan mengembalikan keluarga sesuai aturan Islam disambut positif.
Tingginya tingkat
perceraian, kenakalan remaja, atau pun pergaulan bebas sejatinya bukan hanya
karena kemiskinan. Semua malapetaka yang menimpa keluarga Muslim ini bermuara
pada tidak dijadikannya hukum-hukum Islam sebagai pedoman dalam kehidupan
berkeluarga. Khilafah Menjamin Kebahagiaan dan Kesejahteraan Keluarga.
Kerapuhan keluarga akibat penerapan sistem kapitalis.
Khilafah Menjamin
Kebahagiaan dan Kesejahteraan Keluarga. Sebagai pencerahan dan pelurusan opini
yang menyatakan bahwa keluarga bahagia dan sejahtera adalah keluarga kecil
dengan kebahagiaan materi dan duniawi. Kebahagiaan keluarga Muslim akan
terwujud bila : (1). Dibangun berdasarkan iman yang kokoh dan ketaqwaan dalam
rangka mencari ridho Allah SWT, (2). Saling menjaga hak dan kewajiban
masing-masing anggota keluarga (3). Membangun tanggung jawab masyarakat dengan
kepedulian dan amar makruf nahi munkar baik di tingkat masyarakat maupun
terhadap penguasa dan (4). Membangun sistem Islam.
Kapitalisme gagal
mewujudkan keluarga sejahtera. Fakta-fakta bagaimana rusaknya tatanan keluarga
yang diakibatkan oleh sistem kapitalisme demokrasi. Politik ekonomi Islam.
Sistem ekonomi Islam mampu mengatasi permasalahan ekonomi yang melanda dunia
saat ini, karena sistem Islam merinci cara mendistribusikan kekayaan alam
secara merata. Untuk bisa menerapkan sistem ekonomi Islam maka diperlukan
politik ekonomi Islam yang tentu hanya bisa diterapkan dalam sistem politik Khilafah
Islamiyah.
Masalah yang mengepung
keluarga Muslim bukan hanya berasal dari satu individu atau sekelompok orang,
tapi dari kekuatan global yaitu sistem kapitalis liberalis yang materialistik,
maka untuk mewujudkan Kebahagiaan dan Kesejahteraan Keluarga harus melenyapkan
sistem rusak tersebut dan menggantinya dengan sistem yang benar yang berasal
dari Allah SWT. Dan Khilafah adalah satu-satunya model
sistem pemerintahan cemerlang yang mampu mewujudkan dan menjamin Kebahagiaan
dan Kesejahteraan Keluarga.
Khilafah Menjamin
Kebahagian dan Kesejahteraan Keluarga. Bagaimana sebenarnya jaminan
kesejahteraan yang diberikan oleh Khilafah kepada keluarga. Jika kesejahteraan
diwujudkan tentu kebahagiaan juga akan terasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar