Sejumlah perempuan telah
mengalami buta huruf, kemiskinan, dan segala fenomena yang menunjukkan
eksploitasi pada perempuan. Di Jombang sendiri, kemiskinan masih dialami oleh
lebih dari 20% penduduknya, dan terdapat sejumlah kasus (sekitar 65 kasus
sepanjang tahun 2012) penzholiman terhadap perempuan, dari penganiaayaan yang
dialami istri hingga trafficking. Akankah di tahun 2013 ini hal-hal tersebut
bisa diatasi?
Tahun 2013: Akankah Menjadi Momentum Perubahan Bagi
Nasib Perempuan? kondisi perempuan saat ini dan bagaimana mengubah nasib
perempuan untuk menjadi lebih baik sesuai dengan Islam. fakta eksploitasi perempuan oleh kapitalisme sebagai biang keladi
ketertindasan itu. Parahnya, kapitalis masih dengan percaya diri dan arogan
menyodorkan solusi-solusi palsu yang sejatinya makin memperparah derita
perempuan. Gagalnya solusi ini terbukti dengan catatan kilas balik 2012 yang
masih menyisakan berbagai masalah yang terjadi pada perempuan. solusi tuntas
dengan menegakkan Syari’ah kaffah dalam bingkai negara Khilafah Islamiyah.
Hendaknya kita merujuk kepada Nabi SAW dalam mengurus perempuan dan menjadikan
metode dakwahnya
sebagai pedoman utama dalam merubah masyarakat.
refleksi dari acara
Konferensi Perempuan Internasional. Khilafah Melindungi Perempuan dari
Kemiskinan dan Eksploitasi. fakta kondisi perempuan Muslim di seluruh dunia
yang setiap harinya berjuang untuk menyambung hidup. Bahkan mereka rela keluar
rumah dengan harapan mendapatkan penghidupan yang lebih baik sehingga mampu
menyejahterakan keluarganya. Akan tetapi pada faktanya yang mereka dapatkan
bukanlah kesejahteraan tapi mereka malah menjadi korban eksploitasi ekonomi
bahkan mengalami dehumanisasi. Selain itu akibat yang mereka alami adalah
disfungsi peran sebagai perempuan dan ibu. Itulah kenyataan pahit yang dialami
oleh para pekerja perempuan, terutama para Tenaga Kerja Wanita (TKW) di luar
negeri.
Penyebab kemiskinan dan eksploitasi kaum perempuan di seluruh
belahan dunia karena adanya sistem kapitalistis. Dalam sistem yang
rusak ini, perempuan –terutama para TKW- dianggap sebagai komoditas ekonomi
yang membawa keuntungan finansial bagi negara demokrasi. Para pahlawan devisa
negara itu seakan menjadi tumbal yang harus dikorbankan demi pertumbuhan
ekonomi.
Islam adalah
satu-satunya sistem yang akan melindungi perempuan dari kemiskinan dan
eksploitasi. Dalam Islam, kedudukan perempuan sangat mulia. Islam tidak
memandang perempuan sebagai komoditi ekonomi, melainkan sebagai manusia yang
harus dilindungi dan selalu difasilitasi secara finansial oleh suami, atau
kerabat laki-laki mereka, ataupun oleh negara karena mereka tidak diwajibkan
bekerja. Sehingga mereka bisa memenuhi peran penting dan tanggungjawab mereka
yang utama yaitu sebagai istri, pengatur rumah tangga dan ibu tidak terganggu.
Di saat yang sama, Islam juga mengizinkan perempuan untuk mencari pekerjaan
jika mereka menginginkannya, asalkan dalam batasan-batasan ketentuan Syari’at
Islam.
sistem Khilafah memiliki
mekanisme
untuk mengatasi masalah kemiskinan dan eksploitasi. Khilafah adalah negara yang
fondasi kebijakannya diarahkan untuk mengupayakan distribusi kekayaan yang
efektif dalam menjamin kebutuhan primer semua warganya. Di saat yang sama
Negara Khilafah meletakkan produktivitas ekonomi yang sehat untuk mengatasi
pengangguran massal dan memungkinkan setiap individu masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan sekunder dan tersiernya. Kebijakan ini akan memungkinkan kaum
laki-laki bekerja untuk memenuhi kewajibannya menafkahi keluarganya sehingga
tidak memaksa para istri atau ibu untuk bekerja. Khilafah menjamin
kesejahteraan kaum perempuan sebagaimana menjamin kesejahteraan kaum laki-laki
tanpa diskriminasi. Sistem Khilafah adalah sistem pemerintahan yanga akan
menerapkan syaria’t Islam secara sempurna. Khilafah adalah satu-satunya sistem
yang sangat kredibel dan telah teruji dalam waktu yang lama dalam menangani
kemiskinan, menyejahterakan sekaligus tetap menjaga kehormatan perempuan.
muncul kesadaran bahwa
satu-satunya solusi untuk keluar dari berbagai masalah yang diderita para
perempuan saat ini yaitu dengan adanya sistem Khilafah Islamiyyah sehingga
perempuan akan terbebas dari kemiskinan dan eksploitasi.
Muslimah dalam posisinya
sebagai ibu dan pendidik
pertama (madrasatul ‘ula) bagi anak memegang peranan penting dalam pembentukan
generasi masa depan. Namun di tengah
arus liberalisasi dan sekulerisme-kapitalistik peran ibu sangatlah berat.
Ibu bagaikan “Pencuci Piring”, banyak ibu yang ketika di rumah sudah membekali
anaknya dengan pemikiran Islami namun ketika anak keluar ia akan menyerap semua
informasi yang dia dapatkan di luar sana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar