propaganda setan dan para penyembah setan |
Semua malapetaka yang menimpa keluarga Muslim bermuara pada
tidak dijadikannya hukum-hukum Islam sebagai pedoman dalam kehidupan
keluarga-keluarga Muslim. Nilai-nilai Islam di tengah keluarga sedikit demi sedikit
luntur. Di sisi lain derasnya arus globalisasi yang hakikatnya adalah
kapitalisasi dan liberalisasi, turut menggerus nilai-nilai Islam dalam
keluarga.
Hal yang paling utama
yang harus dilakukan seorang Muslim adalah mengubah sistem ini menjadi sistem
Islam, karena keindahan keluarga hanya didapatkan jika Islam tidak hanya
diterapkan secara individu, namun harus ditegakkan dalam naungan Negara, yang
tidak lain adalah Khilafah Islamiyah.
Kapitalisme adalah biang kerok dari segala persoalan. Khilafah Menjamin
Kebahagiaan dan Kesejahteraan Keluarga. Data 2011, yang menunjukkan bahwa dari
2 juta pernikahan setiap tahun, 12-15% berakhir dengan perceraian (80% di
antaranya terjadi pada perkawinan di bawah 5 tahun). Tidak hanya itu, kasus
perceraian ini 70% di antaranya terjadi karena gugat cerai (artikelindonesia.com, 29 Juli 2011).
Mewujudkan keluarga
Bahagia dan Sejahtera dengan Islam. Keluarga adalah institusi terkecil, yang
memiliki tujuan-tujuan tertentu dalam kehidupan. Untuk membentuk sebuah keluarga
yang ideal seperti yang diinginkan Islam, maka jauhkan diri dan keluarga dari
nilai liberal, jangan termakan propaganda kafir tentang KKG, PEP dan jebakan
lainnya. Tinggalkan sistem kapitalisme yang menghancurkan keluarga Muslim.
Selama ini, analisa terhadap
permasalahan keluarga biasanya hanya berkutat pada beratnya beban ekonomi yang
ditanggung keluarga. Kemiskinan dianggap sumber semua persoalan sehingga
menginsiprasi munculnya beragam kebijakan bagi penyelesaian masalah keluarga. Padahal persoalan keluarga sesungguhnya
bukan hanya kemiskinan, namun juga hancurnya nilai-nilai mulia keluarga dan
pelalaian tugas serta fungsi keluarga menurut Syariah Islam.
Khilafah Menjamin
Kesejahteraan Dan Kebahagiaan Keluarga. Keluarga Muslim Dalam Deraan Kapitalis.
Indahnya keluarga dalam sistem Islam dapat diraih, jika anggota keluarga
mengetahui tupoksinya masing-masing dan dapat menjalankannya dengan dukungan
sistem yang Islami. Sulitnya keluarga Muslim saat ini untuk merealisasikan
keindahan dalam keluarganya karena jebakan musuh-musuh Islam. Nilai yang
ditawarkan Barat adalah nilai liberal, KKG, kapitalisme.
Fenomena yang terjadi
sekarang adalah banyaknya ibu bekerja berakibat pada hilangnya fungsi perempuan
sebagai ibu, pendidik
anak-anaknya. Fungsi ibu sebagai pendidik bagi anak-anaknya merupakan fungsi
yang sangat vital bagi kelangsungan hidup suatu umat.
Permasalahan ini
membutuhkan solusi yaitu perubahan mendasar dan sistemik. Karena itu sudah
saatnya mengganti
sistem yang rusak ini dengan penerapan Syari’at Islam dalam sistem Khilafah Islamiyah
yang menjamin kebahagiaan dan kesejahteraan hidup.
Tujuan keluarga untuk
menjadi keluarga yang bahagia dan sejahtera dalam skala masyarakat luas hanya
bisa dengan Islam. Dan Islam bisa diterapkan secara sempurna jika ada sebuah
Negara yang menerapkannya (Khilafah).
Islam mampu membuat
keluarga bahagia dan sejahtera. Islam memiliki aturan terhadap keluarga, yang
bisa dirangkum dalam 3 poin, yang pertama landasan berkeluarga harus
karena keimanan kpd Alloh, Kedua tujuan berkeluarga adalah membentuk
keluarga yang sakinah mawadah warahmah, seperti perintah Alloh dalam QS Ar-Rum
21. Dan yang terakhir Islam mengatur tentang pembagian
tanggungjawab dalam keluarga, Ayah sebagai pemimpin keluarga dan berkewajiban
memberikan nafkah, sedang istri sebagai ummu warobatul bait (pengatur urusan rumah tangga
dan pendidik anak-anaknya). Islam menjamin kehidupan keluarga melalui negara,
negara memberikan fasilitas secara langsung berupa pendidikan, kesehatan, dan
keamanan. Oleh karena itu lanjutnya, wajib bagi kita segera meninggalkan
kapitalisme dan menuju kepada sistem Islam.
Solusi yang diberikan
kapitalisme untuk mengatasi masalah keluarga dinilai gagal total. Program
pemerintah demokrasi selama ini hanya mengeksploitasi wanita sehingga melupakan
kewajibaan utamanya. Menuju Keluarga Bahagia dan Sejahtera dengan Khilafah.
Bagaimana kondisi keluarga yang ada di Indonesia. Keluarga di Indonesia saat
ini ikatannya sangat rapuh, tidak bahagia dan tidak sejahtera. Hal ini dapat
dilihat dengan meningkatnya angka perceraian dari tahun ke tahun serta
banyaknya kepala keluarga (ayah-red) yang tidak bekerja. Keadaan keluarga yang
rusak ini berakibat fatal bagi keberlangsungan pendidikan anak-anaknya. Mereka
akhirnya terjebak free sex, narkoba dan budaya premanisme (tawuran-red). Semua
ini akibat dari sistem kapitalisme, yang bermuara kepada kedzoliman dan
penderitaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar