Marhalah/ tahapan dakwah
Hizbut Tahrir, sekarang berada di penghujung tafa’ul ma’al Ummah. Hizbut Tahrir
memiliki kegiatan dan rencana yang serius dalam menegakkan Syari’ah dan
Khilafah melalui dukungan Umat. Para ulama untuk terlibat secara langsung
maupun tidak langsung dalam perjuangan penegakan Khilafah dan penerapan
Syari’ah ini.
Para ulama ingin menegaskan kembali sebagai garda terdepan dalam
perjuangan penegakan Khilafah. Selain itu, para ulama ingin berperan lebih
besar lagi untuk mewujudkan Khilafah, sebuah model terbaik Negara yang mampu
menyejahterakan Umat. Bersedia bersama Hizbut Tahrir untuk meraih tujuan penerapan
Syari’ah secara kaaffah dalam bingkai
Khilafah.
Pentingnya peran ulama.
Tugas ulama yang begitu mulia di Indonesia yaitu menyuburkan negeri Indonesia
agar tumbuh benih Syari’ah dan Khilafah, serta membuka pintu berkah dengan
mengembalikan dunia ini dalam pangkuan Khilafah. Sudah saatnya kontribusi
ulama harus lebih ditingkatkan dalam dakwah yang mulia ini.
Keterpurukan yang dialami kaum Muslim saat ini diakibatkan
diterapkannya hukum kufur serta abai terhadap Syari’ah Islam. Perjuangan penerapan
Syari’ah dan Khilafah yang diperjuangan oleh para ulama bukan merupakan sesuatu
yang baru. Sesungguhnya Ulama seperti KH. Wahab Chasbullah serta KH. Hasyim
Asya’ri merupakan figur ulama yang gigih dalam memperjuangan Syari’ah Islam di
tanah air, Sesungguhnya tegaknya Khilafah bukan merupakan sesuatu yang mustahil
namun bukan berarti ulama hanya berdiam diri dalam perjuangan menegakkannya,
justru ulama merupakan kelompok yang menjadi garda terdepan dalam menyongsong
janji Allah dengan tegaknya Khilafah.
Para ulama ingin
menegaskan kembali sebagai garda terdepan dalam perjuangan penegakan Khilafah.
Selain itu, para ulama ingin berperan lebih besar lagi untuk mewujudkan
Khilafah, sebuah model terbaik Negara yang mampu menyejahterakan Umat.
Meleburnya para ulama di Jawa Tengah dengan Hizbut Tahrir semakin mengokohkan
dakwah Syari’ah dan Khilafah.
Hizbut Tahrir yang pada awalnya merupakan gerakan para ulama, menemukan momentumnya
kembali setelah beberapa tahun terakhir ini mendapatkan perhatian dan dukungan
para ulama. Ulama akhirat yang mukhlis dapat memahami urgensi Khilafah dan
sekaligus bersedia bersama Hizbut Tahrir untuk meraih tujuan penerapan Syari’ah
secara kaaffah dalam bingkai Khilafah. Semakin
meneguhkan para peserta agar tetap istiqomah dalam penegakkan Khilafah.
Berbagai opini dan
propaganda media massa dalam mengekspos kasus NII di-blow up secara massif. Maraknya radikalisme
dan aksi terorisme pun tak jarang dikaitkan dengan ideologi radikal seperti
yang dikembangkan oleh NII. Pada saat yang sama berbagai kasus yang dikaitkan
dengan NII dan berbagai penyimpangan NII diblow up dan terus dikaitkan dengan
tujuan pendirian negara Islam. Dengan itu negara Islam dikesankan sebagai
sesuatu yang menakutkan, menjadi ancaman dan bahaya bagi Umat. Dalam isu NII KW
IX ini, terkesan ada upaya tangan-tangan kotor untuk membuat Umat Islam salah
paham terhadap agamanya sendiri bahkan phobia dengan perjuangan Syari’at di negeri
ini. Maka perlu kiranya Umat membangun kesadaran politik dan pemahaman seputar
isu NII ini. Teror NII Mengancam Keluarga Muslim. Fakta dan sepak terjang NII
di Indonesia, bahwa gerakan ini menamakan dirinya Negara Islam Indonesia tetapi
seluruh ajarannya justru kontradiktif dengan Islam. Beliau memaparkan
penyimpangan dan kesesatan ajaran NII yang menghalalkan segala cara demi
mencapai tujuannya. Perekrutannya pun dilakukan dengan cara menculik dan
menghipnotis korban sehingga jelas ini sangat menimbulkan keresahan dan ancaman
bagi semua kalangan, terutama keluarga.
Ancaman yang meresahkan
masyarakat ini menyebabkan masyarakat mempunyai ketakutan yang berlebihan
sehingga siapa saja yang memperjuangkan Negara Islam dianggap sesat, sehingga
dapat menjauhkan Umat dari perjuangan penerapan Syari’ah yang diwajibkan oleh
Allah Swt. atas mereka. Seharusnya yang membuat resah masyarakat bukan tuntunan
Syariah Khilafah, melainkan ideologi kapitalisme yang terbukti tidak mampu
mensejahterakan rakyat dan banyak mengakibatkan kesengsaraan. Sesungguhnya
sistem kapitalisme yang dipraktikkan oleh elite sekuler Indonesia sekarang
inilah yang menjadi ancaman negara, musuh negara, karena membahayakan rakyat
dan negara. Puluhan juta rakyat miskin,
tingginya angka pengangguran, meluasnya kemaksiatan, perampokan atas nama
privatisasi BUMN, investasi, dan pasar bebas, termasuk maraknya korupsi dan
manipulasi merupakan dampak nyata dari penerapan sistem kapitalisme di negara
kita. Karena itu penegakan Khilafah menjadi kewajiban utama kaum Muslim
berdasarkan kepada Al-Qur’an, Sunnah dan ijma’ush shahabah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar