Dampak Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA) bagi perempuan , Keluarga, dan Generasi. Menjelaskan dampak
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ke tengah-tengah masyarakat. Pasar bebas melalui Masyarakat Ekonomi
Asean (MEA) yang akan di mulai pada tahun 2015 memiliki dampak buruk.
Perempuan justru dimudahkan untuk bekerja dan konsumtif pada produk-produk
luar. Yang akhinya tatkala perempuan ke luar rumah untuk bekerja, tidak sedikit
generasi yang terabaikan dan rusaknya keluarga. Maka MEA pasar bebas yang lahir
dari sistem liberalisme perlu ditolak.
Pasar bebas merupakan penjajahan ekonomi global yang harus kita
cegah.
Karena hal itu bertentangan dengan Islam yang rahmatan lil alamin. Sebagai
solusinya haruslah diterapkan politik ekonomi Islam yang memiliki mekanisme
yang rinci terkait pengaturan jaminan kebutuhan rakyat serta sumber daya
ekonomi.
Hal ini berbeda dengan
sistem Islam dalam melayani Umat. Ekonomi Islam akan menjamin pemenuhan seluruh
kebutuhan pokok setiap individu, dan terjaminnya kesempatan kebutuhan sekunder
maupun tersier Umat. Oleh karena itu Khilafah sangat bertanggung jawab dalam
penjaminan terpenuhinya kebutuhan masyarakat. Maka pemimpin laksana penggembala
yg bertanggungjawab terhadap gembalaannya (HR Muslim). Tapi faktanya pada saat
ini, pemimpin kita bukannya pelayan bagi rakyatnya sebaliknya pemimpin kita
adalah pemimpin bagi para pengusaha asing kafir.
Aspirasi Islam terkait
pasar bebas yang berhubungan dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) (Masyarakat
Ekonomi ASEAN) yang akan diberlakukan. Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) merupakan
tantangan bagi keluarga, perempuan dan generasi. Lebih jauh dampak pasar bebas akan menjadikan ketahanan keluarga rapuh
karena terjadi disfungsi anggota keluarga (anak, istri dan suami). Akibat
dari itu semua akan menjadikan keluarga terlibat dalam pembangunan ekonomi yang
mengabaikan peran dan fungsi ideal keluarga. Sehingga perempuan akan secara
masif masuk ke dunia kerja serta abai terhadap kewajibannya sebagai ibu dan
manajer rumah tangga. Jika itu terjadi tidak bisa kita pungkiri kalau generasi
akan terpapar oleh budaya dan gaya hidup Barat yang merusak sehingga mereka
akan mengalami krisis identitas, rawan mengalami kekerasan
fisik dan mental seksualnya, serta dampak buruk lainnya yang mengerikan.
Sistem kapitalisme telah
menjerat rakyat. Dan sudah terlalu sulit untuk keluar dari sistem kapitalisme.
Banyak sekali praktek riba yang terjadi di masyarakat terutama di pasar-pasar.
Jika ingin membantu masyarakat, maka kita sendirian tidak mampu karena begitu
banyaknya masyarakat yang bernasib sama. Maka untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut perlu penyelesain secara sistemik.
Dengan Khilafah,
laki-laki dimudahkan mencari nafkah sehingga para perempuan tidak perlu ikut
terjun ke sector public. Tidak akan terjadi pertukaran
peran dalam rumah tangga. Rumah tangga akan sakinah mawaddah wa rahmah dengan
perempuan kembali fokus pada perannya sebagai ummun wa rabbatul bayt, istri
bagi suaminya, dan anggota masyarakat bagi komunitas tempat tinggalnya. Masa
depan generasi akan terselamatkan.
Kondisi sekarang tidak
selaras dengan Islam, seperti halnya kebijakan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
perlu ditolak. Dan Islam adalah solusi wajib kehidupan manusia dengan penerapan
Syari’ah dan Khilafah.
Runyamnya berbagai
dampak sosial Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) bagi keluarga dan generasi bisa
diatasi dengan diterapkannya Syari’at Islam dalam naungan Khilafah. Semakin
tercerahkan pemikirannya dengan Islam. Khilafah mengatur perekonomian Negara
dengan Syari’at Islam. Pun dalam mengatur sistem perdagangannya baik
perdagangan di dalam negeri dan luar negeri. Khilafah akan mengontrol
perdagangan dengan pihak luar, sehingga semua transaksi sesuai Syari’at sehingga
tidak membawa madlarat bagi ummat. Tidaklah ada konsep pasar bebas dalam Islam.
Bersama
memperjuangkan tegaknya Syari’at Islam dalam naungan Khilafah.
Di tengah-tengah euforia
menyambut Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 di bawah arahan pemerintahan baru
demokrasi aktivis justru berkumpul bersama membahas tentang ancaman Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA) terhadap masa depan keluarga dan generasi.
Berbondong-bondongnya
perempuan di sektor publik, akan membuka peluang pengangguran massif bagi
laki-laki. Jika ini terjadi, maka dalam ranah keluarga akan terjadi pertukaran
peran antara suami dan istri, baik dalam kepemimpinan RT dan pengalihan
pemberian nafkah. Terjadilah reduksi kepemimpinan bagi laki-laki. Perempuan
akan menjadi sosok yang superior. Dalam keluarga semacam ini kasus KDRT dan
gugat cerai adalah hal yang lumrah.
Pasar Bebas
Menghancurkan Keluarga dan Generasi, Selamatkan dengan Khilafah. Paparan
tentang dampak sosial pasar bebas ASEAN menegaskan bahwa Masyarakat Ekonomi
Asean (MEA) keseluruhannya adalah madlarat. Tidak layak dan tidak boleh kaum
Muslimin mendukungnya. Bagi generasi, Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan
berdampak pada munculnya krisis identitas pada mereka, dekadensi moral, dan
hilangnya identitas sebagai Muslim. Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sama seperti
membuka lebar-lebar kran masukknya budaya dan peradaban asing ke negeri ini.
Kelak tidak lagi bisa dibedakan kekhasan generasi dari generasi Muslim dengan
generasi penyokong kapitalis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar