Membangun kepedulian remaja
terhadap kondisi sesama. Sistem
Kapitalisme telah mengikis kepedulian remaja, sehingga sebagian remaja hanyut dalam
arus hedonisme dan liberalisme, menjadi pemuja ide-ide rusak dan tidak lagi
menjadikan Islam sebagai sudut pandang dalam melakukan perbuatan.
Dahulu perempuan dapat
diperjualbelikan layaknya barang dagangan, kemudian Islam datang mengangkat
tinggi derajat perempuan. Islam menyatakan Surga di bawah kaki ibu (perempuan)
demikian juga sebaik-baik perempuan adalah perempuan shalihah. Sekarang
perempuan kembali dieksploitasi untuk kepentingan bisnis.
Kondisi saat ini berbeda jauh
dengan dulu ketika Islam diterapkan. Saat Ramadhan kemarin masih banyak umat Islam
yang tidak bisa menjalankan ibadah shaum atau tidak bebas menutup aurat. Muslimah
Uighur yang dipaksa makan oleh petugas negara padahal mereka sedang berpuasa. Banyak
Muslim yang dibunuh karena mempertahankan aqidah mereka dan tidak mau bersujud
kepada dikatator thoghut Assad. Sebagian muslim Indonesia begitu asyik dengan
gaya hidupnya yang hedonisme dan sibuk mempersiapkan kedatangan Ajang kontes
ratu kecantikan Miss World.
Umat mesti gregetan karena tidak
terima perempuan dieksploitasi dalam acara kontes-kontes kecantikan, umat mesti
menjadi bersemangat untuk mewaspadai bahaya agenda Ajang kontes ratu kecantikan
Miss World.
Secara filosofi acara kontes kecantikan semacam ini bertentangan dengan
Islam ketika memandang seorang perempuan ideal, juga pemilihan ratu-ratuan
seperti ini adalah penipuan, di samping pelecehan terhadap perempuan. Penipuan
karena acara Ajang kontes ratu kecantikan Miss World dan acara semisal
memperlakukan kemolekan tubuh layaknya kapstok pakaian yang dipakai untuk
memajang model terbaru sebuah baju atau produk-produk kecantikan agar menarik
minat pembeli. Pelecehan karena acara seperti ini menilai perempuan semata
karena tampilan fisik. Dampaknya terhadap para wanita yang menyaksikan acara
ini menjadi merasa bersalah karena merasa cacat, merasa kecantikannya tidak
sempurna sesuai brand image yang diusung para ratu tersebut. Mereka
merasa termarginalkan karena berkulit gelap, bertubuh gemuk, dsb. Rasa bersalah
ini sengaja dibuat untuk dimanfaatkan, yakni untuk meraup keuntungan dari
penjualan berbagai produk kecantikan.
Saatnya remaja untuk meninggalkan Kapitalisme dan kerusakan ide
Kapitalisme termasuk agenda Ajang kontes ratu kecantikan Miss World. Saatnya
remaja kembali kepada Islam dan mengkaji Islam intensif, menjadi remaja peduli
umat dengan turut memperjuangkan Islam. Semakin banyak yang berjuang maka
semakin cepat umat terlepas dari keterpurukan. Umat mesti menolak pelaksanaan ajang
kontes ratu kecantikan Miss World yang merupakan ajang eksploitasi perempuan.
Semoga semangat Islam pelajar bisa terjaga dan tertular pada remaja lain. Allahu
Akbar!
Agenda utama ajang kontes kecantikan
adalah komersialisasi tubuh perempuan untuk kepentingan bisnis dan liberalisasi
budaya. Ajang eksploitasi perempuan akan berdampak buruk pada masyarakat
termasuk generasi muda. Perempuan akan sibuk memikirkan bagaimana caranya agar
berpenampilan menarik lawan jenis dan efek selanjutnya adalah pergaulan bebas,
narkoba, HIV AIDS. Biaya yang dibutuhkan untuk mengatasi dampak negatifnya jauh
lebih besar. Pernyataan Sikap Bersama Tolak Ajang kontes ratu kecantikan Miss
World Kapitalisasi Tubuh Perempuan Penghinaan Terhadap Umat Islam.
Umat perlu memperkuat komitmen
untuk istiqamah menjalankan Syari’at-Nya secara kaffah serta bersama-sama
memperjuangkan tegaknya Syari’ah Khilafah Islamiyah.
Mewaspadai dan Mencegah Eksploitasi
Tubuh Perempuan jelang ajang kontes ratu kecantikan Miss World. Kontes kecantikan serupa Ajang kontes ratu
kecantikan Miss World sangat merendahkan dan mengeksploitasi wanita demi
semata-mata kepentingan bisnis. Wanita mengumbar auratnya,
berlenggak-lenggok di depan bukan mahromnya, tabaruj, dan juga adanya bahaya
kapitalisasi budaya yang bertentangan dengan Islam.
Muslimah Kembali Ke Fitrah, Mulia
Tanpa Ajang kontes ratu kecantikan Miss World. Beberapa alasan mengapa penyelenggaraan
acara Ajang kontes ratu kecantikan Miss World harus dan wajib ditolak. Di
antaranya yaitu karena acara ini merupakan acara yang mengakampanyekan budaya
yang tidak sesuai dengan Islam dan penerimaan Indonesia atas Ajang kontes ratu
kecantikan Miss World ini tentu akan meneguhkan opini bahwa Islam seolah tidak
mempermasalahkan perendahan perempuan melalui kontes kecantikan, mengingat
Indonesia adalah negara dengan jumlah mayoritas muslim terbesar di dunia. Hal
ini akan menjadi model bagi negeri-negeri muslim lain agar lebih toleran dan
terbuka terhadap kejahiliyahan kaum perempuan. Jadi, tidak menutup kemungkinan
Indonesia akan menjadi kiblat liberalisme budaya.
Padahal, sejatinya yang diuntungkan
di balik semua ini adalah para pemilik modal karena akan meraup uang yang
sangat banyak dari agenda ini. Mereka tidak peduli, walaupun harus menjadikan
generasi bangsa sebagai tumbal atas kerakusan mereka.
Umat mesti mewujudkan amar ma’ruf nahi munkar demi menjaga Islam
agar tetap menjadi pedoman hidup kaum muslimin termasuk para muslimah.
Ketiadaan institusi Syari’ah
Khilafah membuat kehormatan dan kemuliaan perempuan tergadaikan, pasalnya tanpa
adanya Syari’ah Khilafah, aturan Islam yang kaffah tidak dapat diterapkan
secara sempurna sehingga akhirnya berujung pada ekploitasi perempuan dengan
berbagai cara semisal ajang Ajang kontes ratu kecantikan Miss World. Umat mesti
kembali kepada hukum Syari’at Islam dan bersama–sama berdakwah mengembalikan Syari’ah
Khilafah.
Sangat keliru jika banyak yang
menganggap ajang Ajang kontes ratu kecantikan Miss World sebagai ajang untuk
memuliakan wanita. Islam memuliakan wanita dengan adanya beberapa Syari’at
(aturan) Islam yang diperintahkan kepada para wanita seperti menjaga pandangan,
menutup aurat dan lain sebagainya. Hanya Islamlah yang mampu memuliakan
perempuan, dalam penerapan Islam secara Kaffah dalam naungan Syari’ah Khilafah
tergambar jelas bahwa Khalifah akan menjamin kemuliaan perempuan dengan tetap berada
pada koridor Syari’at Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar