Pengertian Ideologi Arti Definisi
1.
Pendahuluan
Di tengah berbagai gejolak politik
dan ekonomi praktis yang terjadi dalam skala lokal dan global, pengkajian
kritis terhadap ideologi sosialisme dan kapitalisme tetaplah urgen bagi umat Islam. Terhadap
sosialisme, mestilah dinyatakan bahwa keruntuhan Uni Soviet awal dekade 90-an
bukan berarti akhir absolut dari sosialisme. Kematian sosialisme bukanlah
kematian biologis seperti kematian hewan yang mustahil hidup kembali.
Sosialisme hanya mengalami kematian ideologis. Secara demikian sosialisme
memiliki daya potensial untuk hidup kembali lagi ke muka bumi, selama masih ada
individu atau kelompok yang mengimani paham kufur sosialisme serta mengupayakan implementasinya dalam
praktik kehidupan manusia. Karena itu, studi kritis atas sosialisme bukanlah
hal yang tidak kontekstual, melainkan justru urgen untuk memadamkan sisa-sisa
api yang kini masih menyala dalam reruntuhan dan puing sosialisme.
Terhadap ideologi kufur kapitalisme,
studi kritis terhadapnya tentu lebih urgen lagi, sebab setelah runtuhnya Uni
Soviet, hegemoni ideologi kapitalisme semakin menguat dan merajalela tanpa
lawan yang berarti dalam panggung politik internasional. Di sinilah muncul
urgensitas studi kritis kapitalisme, sebab kapitalisme telah mewabah dan
mendominasi umat manusia di seluruh dunia dengan berbagai implikasi buruknya.
Karena itu, hancurnya kapitalisme bukan sekedar tantangan, melainkan telah
menjadi keniscayaan sejarah yang bebannya terpikul pada pundak umat Islam dalam
rangka menyelamatkan umat manusia dari penindasan oleh kekufuran kapitalisme. Dan studi kritis
kapitalisme tak diragukan lagi merupakan langkah pertama dari sekian upaya
untuk menghancurkan ideologi tersebut. Dibandingkan dengan manuver ekonomi,
politik, dan militer untuk meruntuhkan sebuah negara penganut ideologi
tertentu, studi kritis terhadap suatu ideologi haruslah didahulukan, sebab
manuver-manuver tersebut hanyalah langkah cabang dari langkah pangkalnya, yaitu
kritik terhadap ideologi yang menjadi basis bagi segala praktik implementasinya
dalam segenap aspek kehidupan.
Bagi umat Islam umumnya dan aktivis Islam
khususnya, studi kritis ideologi-ideologi asing ini menjadi satu sisi mata uang
yang tak terpisah dengan sisi lainnya, yaitu penanaman ideologi Islam ke dalam
pikiran dan jiwa umat Islam. Sebab upaya penanaman ideologi Islam tidak akan
efektif kalau tak disertai dengan upaya pencabutan ideologi-ideologi asing
tersebut dari pikiran dan jiwa umat Islam. Penanaman dan pencabutan adalah dua
sejoli yang harus berjalan seiring, tak dapat dipisahkan.
Makalah ini menjelaskan kritik terhadap ideologi kufur sosialisme dan
kapitalisme, ditinjau dari segi asas yang mendasari masing-masing ideologi.
Metode yang digunakan adalah analisis komparasi terhadap asas-asas ideologi
sosialisme, kapitalisme, dan Islam, disertai kritik terhadap asas ideologi
sosialisme dan kapitalisme berdasarkan bukti rasional-faktual (dalil aqli)
dan bukti imani (dalil naqli).
2. Pengertian
Ideologi
Secara umum,
ideologi (Arab : mabda`) menurut Muhammad Muhammad Ismail dalam Al Fikru
Al Islami (1958), adalah "al fikru al asasi
tubna alaihi afkaar". (pemikiran mendasar yang di
atasnya dibangun pemikiran-pemikiran lain). Pemikiran mendasar ini merupakan
pemikiran paling asasi pada manusia, dalam arti tidak ada lagi pemikiran lain
yang lebih dalam atau lebih mendasar daripadanya. Pemikiran mendasar ini dapat
disebut sebagai aqidah, yang merupakan pemikiran menyeluruh tentang
manusia, alam semesta, dan kehidupan. Sedang pemikiran-pemikiran cabang yang
dibangun di atas dasar aqidah tadi, merupakan peraturan bagi kehidupan manusia
(nizham) dalam segala aspeknya seperti politik, ekonomi, sosial, budaya,
dan sebagainya. Gambar berikut menjelaskan pengertian ideologi secara umum.
Gb. 1. Bagan
Ideologi Dalam Pengertian Umum
Agar aqidah
tersebut dapat melahirkan aneka peraturan hidup, ia haruslah bersifat aqliah,
atau dapat dikaji dan diperoleh berdasarkan suatu proses berpikir. Bukan
diperoleh melalui jalan taklid tanpa melibatkan proses berpikir. Aqidah yang
semacam ini, disebut aqidah aqliah, yang di atasnya dapat dibangun
pemikiran-pemikiran cabang tentang kehidupan.
Karena itu,
dengan ungkapan yang lebih spesifik, ideologi dapat didefinisikan sebagai “aqidah
aqliyah yanbatsiqu ‘anha nizham” (aqidah akliyah yang melahirkan
nizham/peraturan kehidupan) (Taqiyyudin An Nabhani, 1953, Nizham Al Islam,
hlm. 22).
NIZHAM
|
AQIDAH
AQLIYAH
|
Gb.2. Bagan
Ideologi Dalam Pengertian Spesifik
Definisi ideologi
sebagai “aqidah akliyah yang melahirkan nizham” ini bersifat umum, dalam arti
dapat dipakai dan berlaku untuk ideologi-ideologi dunia seperti kapitalisme dan
sosialisme, dan dapat pula berlaku juga untuk Islam. Sebab Islam mempunyai
sebuah aqidah akliyah, yaitu Aqidah Islamiyah, dan mempunyai peraturan hidup
(nizham) yang sempuma, yaitu Syariat Islam.
Dari sisi lain,
ideologi tersusun dari fikrah (ideas, thoughts) dan thariqah
(method). Ideologi dari sisi ini ditinjau dari segi:
Pertama, konsep/pemikiran
murni -yang semata-mata merupakan penjelasan konseptual tanpa disertai
bagaimana metode menerapkan konsep itu dalam kenyataan—
dan Kedua,
metodologi yang menjelaskan bagaimana pemikiran/konsep itu diterapkan secara
praktis. Tinjauan ideologi sebagai kesatuan fikrah-thariqah ini dimaksudkan
untuk menerangkan bahwa thariqah adalah suatu keharusan agar fikrah dapat
terwujud. Di samping itu, juga untuk menerangkan bahwa fikrah dan thariqah
suatu ideologi adalah unik. Artinya, setiap ada fikrah dalam sebuah ideologi,
pasti ada thariqah yang khas untuk menerapkan fikrah tersebut, yang berasal
dari ideologi itu sendiri, bukan dari ideologi yang lain.
Fikrah
merupakan sekumpulan konsep/pemikiran yang terdiri dari aqidah dan solusi
terhadap masalah manusia. Sedang thariqah –yang merupakan
metodologi penerapan ideologi secara operasional-praktis— terdiri dari
penjelasan cara solusi masalah, cara penyebarluasan ideologi, dan
cara pemeliharan aqidah itu. Jadi,
ideologi ditinjau dari sisi ini adalah gabungan dari fikrah dan thariqah, sebagai satu kesatuan. (Taqiyyudin An Nabhani,
1953, Nizham Al Islam, hlm. 22-23).
Gb. 3. Ideologi
Tersusun Dari Fikrah dan Thariqah
Pengertian Ideologi Arti
Definisi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar