Perbedaan Antara Sosialisme, Kapitalisme
Dan Islam
4. Aqidah
Sosialisme, Kapitalisme, dan Islam
Definisi aqidah
yang telah diuraikan di atas, dapat digunakan sebagai kerangka umum untuk
menganalisis aqidah dari masing-masing ideologi. Aqidah sosialisme adalah
materialisme, aqidah kapitalisme adalah sekularisme, sedang aqidah Islam adalah
Aqidah Islamiyah. Perhatikan gambar berikut.
Gb. 5. Aqidah
(Asas) Tiga Ideologi Dunia
Aqidah sosialisme, termasuk komunisme,
adalah materialisme, yaitu pandangan bahwa alam semesta, manusia, dan
kehidupan merupakan materi belaka, dan bahwasanya materi menjadi asal dari
segala sesuatu. Dari perkembangan dan evolusi materi inilah benda-benda lainnya
menjadi ada. Tidak ada satu zat pun yang terwujud sebelum alam materi ini
(Taqiyuddin An Nabhani, 1953).
Oleh karena
itu, penganut ideologi ini mengingkari kalau alam ini diciptakan oleh Allah
Yang Maha Pencipta. Mereka mengingkari aspek kerohanian dalam segala sesuatu,
dan beranggapan bahwa pengakuan adanya aspek rohani merupakan sesuatu yang
berbahaya bagi kehidupan. Agama dianggap sebagai candu yang meracuni masyarakat
dan menghambat pekerjaan. Bagi mereka tidak ada sesuatu yang berwujud kecuali
hanya materi, bahkan menurutnya, berpikir pun merupakan cerminan/refleksi dari
materi ke dalam otak. Materi adalah pangkal aktivitas berpikir dan pangkal dari
segala sesuatu, yang berproses dan berkembang dengan sendirinya lalu mewujudkan
segala sesuatu. Ini berarti mereka mengingkari adanya Sang Pencipta dan
menganggap materi itu bersifat azali (abadi), serta
mengingkari adanya sesuatu sebelum dan sesudah kehidupan dunia. Yang mereka
akui hanya kehidupan dunia ini saja.
Sedangkan kapitalisme, aqidahnya
adalah sekularisme, yaitu pemisahan antara agama dari kehidupan. Atas
dasar aqidah ini, mereka berpendapat bahwa manusia sendirilah yang berhak
membuat peraturan hidupnya. Ideologi ini menetapkan adanya pemeliharaan
kebebasan manusia yang terdiri dari kebebasan beraqidah, berpendapat, hak
milik, dan kebebasan pribadi. Dari kebebasan hak milik ini dihasilkan sistem
ekonomi kapitalisme, yang merupakan hal yang paling menonjol dalam ideologi
ini. Oleh karena itu, ideologi tersebut dinamakan ideologi kapitalisme. Sebuah
nama yang diambil dari aspek yang paling menonjol dalam ideologi itu.
Demokrasi yang
dianut oleh ideologi musyrik ini, berasal
dari pandangannya bahwa manusia berhak membuat peraturan hidupnya, sebagai
konsekuensi logis dari ide pemisahan agama dari kehidupan. Oleh karena itu,
menurut keyakinan sesat mereka, rakyat
adalah sumber kekuasaan. Rakyatlah yang membuat perundang-undangan. Rakyat pula
yang menggaji kepala negara untuk menjalankan undang-undang yang telah
dibuatnya. Rakyat berhak mencabut kembali kekuasaan itu dari kepala negara,
sekaligus menggantinya, termasuk mengubah undang-undang sesuai dengan
kehendaknya. Hal ini karena kekuasaan dalam sistem demokrasi adalah kontrak
kerja antara rakyat dengan kepala negara yang digaji untuk menjalankan
pemerintahan sesuai dengan undang-undang yang telah dibuat oleh rakyat.
Sekularisme
yang merupakan aqidah kapitalisme dianggap sebagai kompromi (jalan tengah)
antara pemuka agama yang menghendaki segala sesuatunya harus tunduk kepada
mereka -dengan mengatasnamakan agama- dengan para filosof dan cendekiawan yang
mengingkari adanya agama dan dominasi para pemuka agama. Jadi, ide sekulerisme
ini tidak mengingkari adanya agama, akan tetapi juga tidak memberikan peran terhadap agama dalam
pengaturan kehidupan. Yang mereka lakukan tidak lain hanya memisahkannya dari
kehidupan.
Sekularisme
pada hakekatnya merupakan pengakuan secara tidak langsung akan adanya agama.
Mereka mengakui adanya Pencipta alam semesta, manusia, dan kehidupan, serta
mengakui adanya Hari Kebangkitan. Sebab, semua itu adalah dasar pokok agama,
ditinjau dari keberadaan suatu agama.
Dengan pengakuan
ini berarti telah diberikan suatu ide tentang alam semesta, manusia, dan
kehidupan, serta apa yang ada sebelum kehidupan dunia dan sesudah kehidupan
dunia, sebab mereka tidak menolak eksistensi agama. Namun tatkala ditetapkan
bahwa agama harus dipisahkan dari kehidupan, maka pengakuan itu akhirnya hanya
sekadar formalitas belaka, karena sekalipun mereka mengakui eksistensinya,
tetapi pada dasarnya mereka menganggap bahwa kehidupan dunia ini tidak ada
hubungannya dengan apa yang ada sebelum dan sesudah kehidupan dunia.
Sedang Islam, tegak atas dasar Aqidah
Islamiyah, yaitu iman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,
rasul-rasul-Nya, Hari Kiamat, serta Qadha dan Qadar baik dan buruknya dari
Allah SWT. Aqidah ini menerangkan bahwa di balik alam semesta, manusia, dan
kehidupan, terdapat Al-Khaliq yang menciptakan segala sesuatu, yaitu
Allah SWT. Asas ideologi Islam adalah iman
akan adanya Allah SWT.
Iman kepada
Allah SWT harus disertai dengan keharusan beriman kepada kenabian Muhammad SAW,
berikut risalahnya; juga bahwasanya Al-Quran itu adalah kalamullah dan
juga harus ada iman terhadap seluruh apa yang ada di dalamnya. Oleh karena itu,
Aqidah Islamiyah menetapkan bahwa sebelum kehidupan ini ada sesuatu yang wajib
diimani keberadaannya, yaitu Allah SWT, dan menetapkan pula bahwa sesudah
kehidupan dunia ada yang harus diimani, yaitu Hari Kiamat. Juga bahwasanya
manusia dalam kehidupan dunia ini terikat dengan perintah-perintah Allah dan
larangan-larangan-Nya, yang merupakan hubungan kehidupan ini dengan sebelumnya.
Manusia terikat pula dengan pertanggungjawaban atas kepatuhannya memenuhi semua perintah dan
menjauhi semua larangan-Nya, yang hal ini merupakan hubungan kehidupan dunia
dengan sesudahnya.
Aqidah dari masing-masing ideologi yang telah
diuraikan di atas dapat dibandingkan secara ringkas dalam bagan berikut.
No
|
Aspek
Pertanyaan
|
MATERIALISME
|
SEKULARISME
|
AQIDAH
ISLAMIYAH
|
1
|
Dari
mana manusia berasal?
|
-Manusia
berasal dari materi (tidak diciptakan Tuhan)
-
Tidak mengakui hubungan perintah & larangan antara Allah dan manusia
(karena tidak mengakui eksistensi Allah)
|
-Manusia
diciptakan Tuhan (secara formalitas)
-Tidak
mengakui hubungan perintah & larangan antara Allah dan manusia (kecuali
secara parsial dan personal)
|
-Manusia
diciptakan Allah SWT
-Mengakui
hubungan perintah & larangan (shilatu al-awamir) antara Allah dan
manusia
|
2
|
Untuk
apa manusia hidup?
|
--Mencari
kebahagiaan jasmaniah yang sebesar-besarnya (tidak mengakui eksistensi agama)
|
-Mencari
kebahagiaan jasmaniah yang sebesar-besarnya (mengakui eksistensi agama, tapi
tidak mengakui peran agama mengatur kehidupan)
|
-Ibadah
kepada Allah SWT (menjalani kehidupan dlm segala aspeknya sesuai Islam)
|
3
|
Ke
mana manusia setelah mati?
|
-Manusia
akan kembali menjadi materi
--Tidak
mengakui hubungan perhitungan amal (shilatu
al-muhasabah)
|
-Kebangkitan
pada Hari Kiamat (secara formalitas)
-Tidak
mengakui hubungan perhitungan amal (shilatu
al-muhasabah), atau membuat hubungan itu tidak jelas
|
-Kebangkitan
pada Hari Kiamat
-Mengakui hubungan perhitungan amal (shilatu
al-muhasabah)
|
|
|
SOSIALISME
|
KAPITALISME
|
ISLAM
|
Gb.6. Aqidah
Sosialisme, Kapitalisme, dan Islam menjawab Al Uqdatul Kubro
Perbedaan Antara Sosialisme,
Kapitalisme Dan Islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar