Slogan Pemikiran Ideologi
Kapitalisme
Serangan AS itu terwujud dalam empat slogan yang
sebenarnya merupakan substansi ideologi Kapitalisme, yaitu: Demokrasi,
Pluralisme, Hak Asasi Manusia, dan Politik Pasar Bebas.
Sebelum slogan-slogan ini dibahas dan dikritik secara
rinci, akan dijelaskan terlebih dahulu kerusakan asas pemikiran yang melahirkan
slogan-slogan tadi.
Asas slogan-slogan itu adalah aqidah Kapitalisme, yaitu
aqidah pemisahan agama dari kehidupan (Sekularisme).
Aqidah ini, sebenarnya bukanlah hasil proses berpikir.
Bahkan, tak dapat dikatakan sebagai pemikiran yang logis. Aqidah pemisahan
agama dari kehidupan tak lain hanyalah penyelesaian yang berkecenderungan ke
arah jalan tengah atau bersikap moderat, antara dua pemikiran yang
kontradiktif. Kedua pemikiran ini, yang pertama adalah pemikiran yang diserukan
oleh tokoh-tokoh gereja di Eropa sepanjang Abad Pertengahan (abad V-XV M),
yakni keharusan menundukkan segala sesuatu urusan dalam kehidupan menurut
ketentuan agama. Sedangkan yang kedua, adalah pemikiran sebagian pemikir dan
filsuf yang mengingkari keberadaan Al Khaliq.
Jadi, pemikiran pemisahan agama dari kehidupan merupakan
jalan tengah di antara dua sisi pemikiran tadi. Penyelesaian jalan tengah,
sebenarnya mungkin saja terwujud di antara dua pemikiran yang berbeda (tapi
masih mempunyai asas yang sama). Namun penyelesaian seperti itu tak mungkin
terwujud di antara dua pemikiran yang kontradiktif. Sebab dalam hal ini hanya ada
dua kemungkinan. Yang pertama, ialah mengakui keberadaan Al Khaliq yang
menciptakan manusia, alam semesta, dan kehidupan. Dan dari sinilah dibahas:
apakah Al Khaliq telah menentukan suatu peraturan tertentu lalu manusia
diwajibkan untuk melaksanakannya dalam kehidupan? Juga apakah Al Khaliq akan
menghisab manusia setelah mati mengenai keterikatannya terhadap peraturan Al
Khaliq ini?
Sedang yang kedua, ialah mengingkari keberadaan Al
Khaliq. Dan dari sinilah dapat ditarik suatu kesimpulan, bahwa agama tidak
perlu lagi dipisahkan dari kehidupan, tapi bahkan harus dibuang dari kehidupan.
Adapun pendapat yang mengatakan bahwa keberadaan Al
Khaliq tidaklah lebih penting daripada ketiadaan-Nya, maka ini adalah suatu ide
yang tidak memuaskan akal dan tidak menenteramkan jiwa.
Jadi, berdasarkan fakta bahwa aqidah Kapitalisme adalah
jalan tengah di antara pemikiran-pemikiran kontradiktif yang mustahil
diselesaikan dengan jalan tengah, maka sudah cukuplah bagi kita untuk
mengkritik dan membatalkan aqidah ini. Tak ada bedanya apakah aqidah ini dianut
oleh orang yang mempercayai keberadaan Al Khaliq atau yang mengingkari
keberadaan-Nya.
Tetapi dalam hal ini dalil aqli (dalil yang
berlandaskan keputusan akal) yang qath'i (yang tidak diragukan lagi kebenarannya),
membuktikan bahwa Al Khaliq itu ada dan Dialah yang menciptakan manusia, alam
semesta, dan kehidupan. Dalil tersebut juga membuktikan bahwa Al Khaliq ini
telah menetapkan suatu peraturan bagi manusia dalam kehidupannya, dan bahwasanya
Dia akan menghisab manusia setelah mati mengenai keterikatannya terhadap
peraturan Al Khaliq tersebut.
Kendatipun demikian, di sini bukan tempatnya untuk melakukan
pembahasan mengenai eksistensi Al Khaliq atau mengenai peraturan yang ditetapkan Al Khaliq untuk
manusia. Namun yang menjadi fokus pembahasan di sini ialah aqidah Kapitalisme
itu sendiri dan penjelasan mengenai kebatilannya. Dan kebatilan Kapitalisme
cukup dibuktikan dengan menunjukkan bahwa aqidah Kapitalisme tersebut merupakan
jalan tengah antara dua pemikiran yang kontradiktif, dan bahwa aqidah tersebut
tidak dibangun atas dasar pembahasan akal.
Dengan merobohkan aqidah Kapitalisme ini, sesungguhnya
sudah cukup untuk merobohkan ideologi Kapitalisme secara keseluruhan. Sebab,
seluruh pemikiran cabang yang dibangun di atas landasan yang batil pada
hakekatnya adalah batil juga. Dan ini berarti, tidak perlu lagi dibahas ide-ide
pokok dalam Kapitalisme satu per satu secara mendetail.
Hanya saja, pembahasan secara rinci terhadap ide-ide
pokok itu kini telah menjadi satu keharusan, karena sebagian ide-ide tersebut
telah dipasarkan secara universal dan diterima oleh sebagian kaum muslimin.
Selain itu, ide-ide tadi ternyata telah menjelma menjadi slogan-slogan yang
digunakan Amerika untuk menyerang Islam dan
umatnya dengan suatu serangan yang sangat ganas dan berbahaya.
Oleh karena itu, ide-ide pokok tadi harus dibahas secara
terperinci, kemudian diterangkan kekeliruannya dan kontradiksinya dengan Islam.
Dengan demikian, diharapkan kaum
muslimin akan mengetahui bahwa mereka diharamkan untuk mengambil ide-ide
tersebut. Dan lebih dari itu, mereka bahkan diwajibkan membuang sama sekali
semua ide-ide itu dan menentang serta melawan siapa pun yang berusaha
menjajakannya.
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, slogan-slogan
tersebut ada empat buah; Demokrasi, Pluralisme, Hak Asasi Manusia, dan Politik
Pasar Bebas.
Slogan Pemikiran Ideologi Kapitalisme
Tidak ada komentar:
Posting Komentar