(6)
Jauhnya jarak antara kaum muslimin dan pemahaman pemerintahan Islam, apalagi
dalam bidang politik pemerintahan Islam dan politik ekonomi Islam.
Jarak ini
membentuk gambaran kaum muslimin tentang kehidupan Islami menjadi lemah.
Apalagi kaum muslimin telah hidup cukup lama dengan diwarnai buruknya penerapan
Islam dalam kehidupan mereka oleh para penguasa. Mereka selama tiga kurun hidup
dengan diperintah oleh musuh yang menerapkan sistem yang bertentangan dengan
Islam dalam semua hal, baik dalam bidang politik pemerintahan maupun politik
ekonomi dengan wajah khusus. Oleh karena itu, dakwah harus mengangkat manusia
dari fakta yang buruk yang mereka sudah terlanjur hidup di dalamnya.
Mereka
juga seharusnya menggambarkan kehidupan yang mereka harus hidup di dalamnya dan
harus mengubah fakta kehidupan mereka dan mengubahnya pada gambaran kehidupan
yang Islami.
Gambaran
pengubahan kehidupan menuju kehidupan Islami harus dengan pengubahan yang
total, bukan parsial.
Penerapan
sistem Islam haruslah dipraktekkan secara revolusioner (sekaligus), bukan
secara bertahap dengan parsial dan gradual. Gambaran ini harus diperjelas
hingga mendekati gambaran fakta kehidupan yang pernah terjadi di masa kejayaan
Islam.
(7) Adanya
beberapa pemerintahan di negeri Muslim yang berdiri di atas dasar demokrasi,
menerapkan sistem kapitalis terhadap semua bangsa, menjalin hubungan politik
dengan negara-negara Barat, dan berdiri di atas prinsip federal dan teritorial
(kewilayahan yang parsial dan berasaskan perbedaan ras).
Demikian
ini menyebabkan perjuangan mewujudkan kehidupan yang Islami menjadi sulit
karena kehidupan yang dikehendaki Islam tidak akan terwujud kecuali berupa
kesatuan kaum Muslimin.
Islam
tidak membolehkan menjadikan Negara Islam dalam negara-negara bangsa, tetapi
harus menjadikannya satu negara Khilafah. Ini jelas menuntut universalitas
dakwah, perjuangan total, dan penerapan yang menyeluruh.
Perjuangan
ini jelas akan berhadapan dengan pemerintahan-pemerintahan yang menentang
dakwah Islam, meski para penguasa berstatus muslim. Oleh karena itu,
pengembanan dakwah harus diemban ke seluruh wilayah, meski harus menanggung
kesulitan-kesulitan dan kendala-kendala yang berat yang muncul dari perlawanan
pemerintahan-pemerintahan di negeri Muslim.
(8) Adanya
opini umum tentang nasionalisme/ ashobiyah, kesukuan, sosialisme, dan
pembentukan gerakan-gerakan politik yang berpijak pada asas nasionalisme,
kesukuan, dan sosialisme.
Hegemoni
Barat terhadap negeri Muslim, penyerahan kendali pemerintah pada Barat, dan
penerapan sistem kapitalis di negeri Muslim membawa pengaruh pada jiwa umat
sehingga mereka cenderung mempertahankan diri sebagai bangsa tertentu, yang
pada gilirannya akan melahirkan sentimen nasionalisme/ ashobiyah yang akan
membangkitkan paham sektarian yang membuat manusia cenderung mempertahankan
diri, keluarga, dan kaumnya serta berjuang menjadikan pemerintahan untuk mereka
saja.
Akibatnya,
muncullah gerakan-gerakan politik dengan diatasnamakan nasionalisme. Gerakan
ini diarahkan untuk mengusir musuh dari negara dan dengan atas nama kesukuan
untuk membentuk pemerintah yang berpijak pada paham nasionalisme khusus untuk
rumpun bangsa itu sendiri.
Kemudian
muncul paham dan sistem kapitalis, di tengah manusia tersebar slogan-slogan
sosialis, lalu terbentuklah kelompok-kelompok yang mengatasnamakan gerakan
sosialis yang dimaksudkan untuk menutupi kekurangan kapitalisme.
Gerakan-gerakan ini sebenarnya tidak memiliki gambaran apapun tentang sistem
kehidupan kecuali gambaran tanpa persiapan yang akhirnya justru akan menjauhkan
manusia dari mabda' (ideologi) Islam dan
menjauhkan mereka dari Islam dengan sifat mabda' (ideologi)nya yang
menyeluruh….
"Dan
hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan
Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu
terhdap mereka supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebagian apa yang
telah diturunkan Allah kepadamu" (TQS. Al-Maaidah: 49).
Umat Islam
yang telah dangkal pemikirannya dikalahkan dengan pemikiran-pemikiran yang
tidak Islami yang bertentangan dengan pemikiran-pemikiran Islam, juga karena
berdiri di atas asas yang sudah terkontaminasi dan pemahaman kehidupan yang
salah.
Maka,
pemikiran-pemikiran yang ditemukan menjadi tanah subur yang bebas dari
perlawanan umat Islam dan posisinya semakin kokoh. Pemikiran-pemikiran kaum
muslimin dipenuhi dengan pemikiran-pemikiran ini, apalagi para budayawannya.
Pemikiran
politiknya sarat dengan ide-ide yang membebek, jauh dari kreativitas yang
Islami, tidak disiapkan untuk menerima pemikiran politik yang Islami, dan tidak
mengetahui bagaimana esensi pemikiran ini (ide kufur), khususnya dalam aspek
politik.
Oleh
karena itu, dakwah Islam harus menjadi dakwah yang mengarah pada Islam dan pada
pembentukan kehidupan yang Islami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar