Metode Kelompok Dakwah Islam
Ketiga: Metode untuk Meraih Target
Untuk mencapai tujuan dakwah, maka metode dakwah yang
digunakan harus selalu dikaitkan dengan target, membuat rencana-rencana untuk
pelaksanaan dakwah, termasuk sarana-sarana yang diperlukan untuk mencapainya.
Bagi kelompok dakwah yang meyakini bahwa masyarakat terbentuk dari individu,
mereka akan membahas mengenai pembentukan pribadi individu, termasuk juga
membuat strategi dakwah yang disertai sarana-sarana tertentu yang dapat menarik
perhatian individu, serta berusaha untuk mengadakan perbaikan yang hanya
terbatas pada individu belaka. Misalnya hal-hal yang dianggap sebagai dasar
dalam usaha perbaikan individu, seperti aqidah, akhlaq, muamalah, dan ibadah.
Jika individu-individu tersebut telah diperbaiki, maka ia harus berusaha
memperbaiki keluarganya secara individual, disebabkan pandangan mereka bahwa
keluarga dan masyarakat terbentuk dari individu. Dari sini perhatian kelompok dakwah
yang bertolak dari pandangan tersebut akan terfokus pada individu dan bagaimana
memperbaiki perjalanan hidupnya.
Dalam aspek aqidah, misalnya, mereka menjelaskan rukun-rukun
aqidah, tolok ukur untuk mengetahui kebenaran aqidah, dan sebagainya, dengan
cara menanamkan keyakinan yang memuaskan akal, serta sesuai dengan fithrah
manusia (naluri beragama). Sebab, Islam adalah diinul fithrah. Dari segi ibadah, mereka menjelaskan bahwa di
dalam ibadah terdapat kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan, dan
sunnah-sunnah nafilah, sehingga setiap Muslim mampu meninggikan derajatnya
dengan bertaqarrub kepada Allah. Begitu pula dengan akhlaq; mereka mengajarkan
individu tentang kewajiban memiliki sifat-sifat yang terpuji, dan bahwasanya ia
harus senantiasa menjauhi setiap perbuatan haram ataupun perbuatan keji
(kriminal) dan sebagainya. Pada saat yang sama, ia harus selalu berperilaku
baik dan tidak berani melanggar aqidah.
Sedangkan dalam hal urusan muamalah (interaksi, transaksi), ia harus
selalu terikat dengan nila halal dan haram. Semua hal ini dikatakan akan
menghasilkan individu dan masyarakat yang berakhlaq mulia.
Berdasarkan hal ini, mereka mendidik setiap individu untuk
menghasilkan perbaikan terhadap diri pribadi, kemudian terhadap keluarga,
masyarakat, dan negara. Dengan demikian, menurut mereka, dengan aktivitas
individu yang melakukan perbaikan, maka umat akan meraih kemuliaannya, serta
panji-panji La ilaaha illallah dapat ditegakkan kembali. Tetapi bagaimana
tahapan-tahapan kongkret untuk mencapai kejayaan tegaknya aqidah dan syariah
Islam secara keseluruhan? Ini yang belum bisa mereka jelaskan!
Sedangkan kelompok dakwah berikutnya, yang memandang bahwa
masyarakat terdiri atas kelompok individu yang di dalamnya terdapat interaksi
yang berkembang secara terus-menerus; dan bahwasanya baik atau rusaknya
masyarakat bergantung pada bentuk hubungan-hubungan tersebut --apakah
didasarkan kepada ide-ide dan sistem Islam, serta perasaan masyarakatnya pada standar
Islam dalam kehidupan sehari-hari, atau didasarkan kepada sistem selain
Islam--, maka kelompok ini haruslah memiliki suatu pandangan yang paripurna
terhadap segala bentuk interaksi di dalam masyarakat, dan gambaran yang
sempurna terhadap sistem pemerintahan, sistem ekonomi, sistem sosial (pergaulan
pria dengan wanita), sistem pendidikan, politik luar negeri atau tata hubungan
internasional.
Selain itu, kelompok ini haruslah mempersiapkan rancangan
konstitusi dan perundang-undangan yang lengkap untuk sebuah pemerintahan Islam
untuk diterapkan, yang mampu menjelaskan bentuk dan struktur daulah, serta
wewenang dalam setiap bagian strukturnya. Konstitusi tersebut harus mampu
menjelaskan hubungan antar sesama masyarakat, hubungan dengan Khalifah dan
perangkatnya, serta hubungan daulah dan umat Islam dengan bangsa-bangsa atau
negara-negara lain.
Kelompok dakwah ini hendaklah berusaha untuk mendapatkan
kepercayaan masyarakat secara keseluruhan terhadap ide-ide dan sistem Islam
yang dijelaskannya dalam masyarakat serta kepercayaan dan dukungan masyarakat
terhadap kelompok gerakan dakwah tersebut, tanpa memperhatikan jumlah dan suara
mayoritas. Sebab, umat Islam pasti menerima ide-ide dan tunduk kepada
hukum-hukum Islam, serta suatu saat mau berjuang untuk Islam bersama-sama
dengan kelompok-kelompok dakwah ini.
Wajar saja apabila pada mulanya jumlah yang mendukung adalah
sangat sedikit. Tetapi yakinlah, bahwa nanti jumlahnya akan bertambah dan
menjadi banyak. Perkembangan ini pasti dialami oleh setiap gerakan, walaupun
masing-masing mempunyai metode yang berbeda-beda.
Jika tujuan ini tercapai, maka pemegang kekuatan yang
berpengaruh di dalam masyarakat akan menyerahkan kekuasaannya kepada umat, bila
mereka melihat bahwa mayoritas mendukung tegaknya daulah Islam. Akan tetapi
sikap petinggi tersebut tidak mungkin terjadi, kecuali setelah dikerahkannya
kekuatan senjata/militer untuk melawan rakyatnya. Lalu militer gagal dalam
mengatasi keadaan atau malah bergabung dengan rakyat, maka barulah kelompok dakwah
tadi dapat melaksanakan apa yang telah digariskan sebelumnya tentang peraturan
daulah Islam, serta panji-panji Islam "Laa ilaaha illallah Muhammadur
Rasulullah" dapat ditegakkan, dan kemuliaan kaum muslimin dapat
dicapai.
Adapun kelompok
dakwah yang arahnya terbatas kepada perbaikan terhadap pribadi sendiri
untuk mensucikan dan menyelamatkan dirinya, maka sebagian dari mereka walaupun
berdakwah di tengah-tengah masyarakat, akan tetapi dakwahnya hanya bersifat
ajakan kepada masyarakat untuk kembali kepada Allah tanpa menentukan caranya
Islam benar-benar tegak di masyarakat keseluruhan. Mereka katakan bahwa yang
penting kembali kepada Allah dan hidup sebagaimana hidupnya shahabat Rasulallah
Saw. Adapun masalah perubahan masyarakat dan negara, itu adalah pemberian dari
Allah SWT, yakni tidak perlu kaum Muslimin mengubah sistem kehidupan buruk
yang ada!
Metode
Kelompok Dakwah Islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar