Apa kebijakan luar negeri Khilafah
Politik
78. Apa kebijakan
luar negeri Khilafah?
Hari ini tidak ada negeri Muslim yang punya kebijakan luar negeri
independen. Perkara kebijakan luar negeri sangat banyak didikte oleh
negara-negara kolonial Barat pada para bonekanya yang memegang kekuasaan di
dunia Muslim. Situasi ini muncul karena sistem politiknya memelihara,
melindungi dan mendukung para politisi korup yang mendapatkan kekuasaannya,
bukan dari rakyat, tapi dari rancangan kolonialis asing. Bantuan keuangan
digunakan untuk menarik para penguasa korup itu untuk menerima utang asing dan
kemudian bunga dari utang-utang itu digunakan untuk memperbudak negara, karena
uang itu sendiri adalah persetujuan untuk saling mengeruk untung. Khilafah akan
mematahkan belenggu perbudakan ini dengan menegakkan sistem politik di mana
para pemimpin menghasilkan kekuasaan dari rakyat dan bukan dari kekuatan asing.
Ia akan menolak gelas beracun utang luar negeri berbunga. Ini akan memungkinkan
Khilafah untuk menegakkan kebijakan luar negeri yang benar-benar independen,
yang tujuannya adalah menyeru umat manusia kepada cahaya Islam dan membebaskan
dunia dari perbudakan kolonialisme dan kegelapan jahiliyah.
(Lebih rinci lihat "Constructing the Khilafah's foreign policy," Khilafah.com)
79. Apakah
kebijakan luar negeri Khilafah bukan Jihad melawan dunia?
Kebijakan luar negeri Khilafah adalah mengemban Islam ke dunia. Allah
Swt. telah memberi aturan rinci mengenai bagaimana ini bisa dicapai dan
membolehkan Khilafah untuk menentukan sejumlah manuver, teknik dan alat untuk
mencapai ini. Mengemban Islam ke dunia utamanya adalah aksi politik, namun
kekuatan perekonomian, militer dan perkembangan teknologi semuanya menyumbang
pada menarik hati bangsa dan rakyat lain. Seperti Amerika hari ini, menggunakan
bermacam gaya untuk menyebarkan jalan hidupnya, kohesi ekonomi melalui bantuan
dan utang, demokrasi, intervensi militer dsb. Khilafah juga memiliki alat-alat
politik maupun militer untuk digunakan. (Lebih lanjut lihat 'Islamic
Personality vol 1,' Hizb ut-Tahrir)
80. Apakah
non-Muslim dipaksa memeluk Islam?
Tidak. Islam jelas melarang pemaksaan seseorang untuk memeluk Islam.
Islam ketika diterapkan sebagaimana di masa lalu bisa melayani baik Muslim
maupun non-Muslim. Mereka yang tidak mengadopsi Islam, menjadi warga Khilafah
dan memiliki hak yang tidak berbeda dengan kaum Muslim.
81. Apakah Khilafah
punya hubungan dengan negara-negara non-Muslim?
Ya. Islam telah menggariskan hubungan-hubungan yang Khilafah bisa
lakukan dengan negara-negara di dunia. Itu bisa hubungan ekonomi, budaya atau
hubungan baik. Semua itu didorong oleh perlunya mengemban Islam ke seluruh
dunia dan untuk mempertahankan wilayah Islam. (Lebih lanjut lihat 'constructing
the Khilafah's foreign policy,' Khilafah.com)
82. Apakah
Khilafah mengadakan perjanjian dengan negara-negara lain?
Ya. Islam memandang perjanjian internasional sebagai bagian dari
kontrak karena itu adalah kontrak persetujuan antara dua atau lebih negara yang
mengatur beberapa aspek hubungan mereka. Oleh karenanya, sebagian besarnya,
aturan standar kontrak/perjanjian ada juga dalam perjanjian internasional.
(Lebih lanjut lihat 'Constructing the Khilafah's foreign policy,' Khilafah.com)
83. Bagaimana
Khilafah membangun hubungan dengan seluruh dunia?
Khilafah akan membangun hubungan dengan negara lain berdasarkan
pertimbangan berikut:
- negeri-negeri yang ada di dunia Islam dianggap bagian dari Khilafah
meski mereka tidak menyatu secara geografis. Maka mereka tidak dimasukkan dalam
ranah urusan luar negeri. Hubungan dengan negeri-negeri ini tidak dianggap
sebagai perkara kebijakan luar negeri dan oleh karena itu Khilafah akan bekerja
menyatukan kembali negeri-negeri itu.
- Negara-negara yang terikat perjanjian dengan Khilafah dalam hal
ekonomi, perdagangan, hubungan baik atau budaya akan diperlakukan menurut
perjanjian itu. Hubungan ekonomi dan perdagangan dengan negara-negara semacam
itu adalah untuk memperkuat Khilafah.
- Khilafah secara umum akan menghindari menandatangani perjanjian
dengan negara-negara yang berencana buruk terhadap wilayah Islam. Orang dari
negara-negara semacam itu boleh memasuki wilayah Islam, tapi hanya dengan
paspor dan visa khusus untuk tiap kunjungannya.
- Kondisi perang diambil sebagai dasar hubungan dengan negara-negara
yang Khilafah pandang sebagai negara-negara perang. Mereka akan ditangani
seolah perang benar-benar ada - tanpa pandang ada gencatan senjata atau tidak -
dan semua warga asing itu dilarang memasuki wilayah Islam. (Lebih lanjut lihat
'Introduction to the Constitution and the reasons which make it obligatory,'
Hizb ut-Tahrir)
84. Bagaimana
Khilafah menangani penjajah asing?
Dalam situasi serangan asing Khilafah seperti negara manapun di dunia
akan berada dalam kondisi perang dan tindakan apapun yang menolak musuh akan
diusahakan. Untuk meminimalkan situasi semacam itu Khilafah akan membangun
pencegahan yang sangat kuat untuk membuat rencana agresi oleh musuh tidak
menguntungkannya. Khilafah tidak mentoleransi serangan atas tanahnya atau
rakyatnya. Unjuk kekuatan apapun akan ditanggapi dengan respon yang tepat,
secara politik maupun militer. (Lebih lanjut lihat 'Dilemmas of the Arab
spring,' Khilafah.com)
Apa kebijakan luar
negeri Khilafah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar