Qiyamul Lail
Sholat Malam
• “Dan pada sebahagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah
tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang
terpuji.”. (QS. Al-Isra` : 79)
• “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman
(surga) dan di mata air-mata air, sambil mengambil apa yang diberikan kepada
mereka oleh Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah
orang-orang yang berbuat baik; Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; Dan
di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).” (QS. Adz-Dzariyat :
15-17)
• “Sesungguhnya orang-orang yang beriman terhadap ayat-ayat Kami, adalah
orang-orang yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat (Kami), mereka
menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Tuhannya, sedang mereka tidak
menyombongkan diri. Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka
berdo`a kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan
sebahagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.” (QS. As-Sajadah :
15-16)
• “Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla telah menganugerahi kalian suatu
sholat yang lebih baik bagi kalian dari onta merah, yaitu sholat witir. (Allah)
telah menjadikannya untuk kalian antara ‘Isya sampai terbitnya fajar”. [HR.
At-Tarmidzy, Ibnu Majah dan lain-lainnya]
• “Seutama-utama puasa setelah (puasa) Ramadhan adalah (puasa) Bulan
Allah Muharram dan seutama-utama sholat setelah (sholat) fardhu adalah sholat
lail.” [hadits riwayat Muslim]
• “Sedekat-dekat keberadaan Allah terhadap seorang hamba adalah pada
pertengahan malam terakhir. Maka kalau engkau mampu termasuk dari orang
mengingat Allah pada saat itu maka hendaknya engkau termasuk (darinya)” (HR.
At-Tirmidzy 5/569/3578, An-Nasa`i 1/279, Ibnu Khuzaimah 1/182/1147, Al-Hakim
1/453, Al-Baihaqy 3/4 dan dishohihkan oleh Syaikh Muqbil dalam Al-Jami’
Ash-Shohih 2/171)
•
“Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa
sallam sholat antara selesainya dari sholat isya’ sampai sholat fajr (sholat
subuh) sebelas raka’at, Beliau salam setiap dua raka’at dan witir dengan satu
raka’at”. [HR. Muslim]
•
Nabi Saw. kadang melakukan Qiyamul Lail berjama’ah
di rumahnya bersama Ibnu ‘Abbas dan juga pernah bersama Ibnu Mas’ud dan pernah
bersama Hudzaifah. Namun beliau tidak melakukan hal tersebut terus-menerus.
[Asy-Syarh Al-Mumti’ 4/82-83, Ibnu Utsaimin]
Qiyamul
Lail Sholat Malam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar