KEBERLANGSUNGAN DAULAH ISLAM
Di
dalam Daulah Islam telah terjadi sejumlah peristiwa internal pada
berbagai periode yang berbeda. Kemunculan peristiwa-peristiwa tersebut
bukan sebagai akibat dari faktor-faktor di luar Islam, melainkan muncul
dari pemahaman Islam terhadap keadaan yang sedang berlangsung saat
kejadiannya. Orang-orang yang memiliki pemahaman terhadap keadaan yang
sedang berlangsung tersebut, bekerja menurut pemahamannya
untuk membuat pembenahan yang sesuai dengan pemahamannya itu sendiri.
Mereka seluruhnya adalah mujtahid yang memahami jalan ke luar yang
ditetapkan dengan metode yang berbeda dari metode yang ada.
Masing-masing pemahaman tersebut merupakan pemahaman yang Islami dan ide
yang Islami.
Karena
itu, kita akan mendapati perbedaan tentang seseorang yang layak menjadi
Khalifah, bukan berkenaan dengan Khilafah itu sendiri. Perbedaan
tersebut juga berkenaan dengan siapa yang menjadi pejabat dalam
pemerintahan, bukan tentang bentuk pemerintahan. Perbedaan tersebut
terbatas dalam masalah-masalah cabang dan rincian-rincian, bukan
berkenaan dengan pokok atau garis-garis besar. Tidak satu pun dari
kalangan kaum Muslim yang menyalahi al-Quran dan as-Sunah.
Mereka
hanya berbeda pendapat dalam memahami keduanya. Mereka tidak berbeda
pendapat dalam hal pengangkatan seorang Khalifah, melainkan berbeda
pendapat tentang siapa orangnya yang akan menjadi Khalifah. Mereka juga
tidak berbeda
pendapat dalam kewajiban penerapan Islam secara menyeluruh dan mengembannya ke seluruh dunia.
Mereka
semua berjalan di atas asas tersebut dalam melaksanakan hukum-hukum
Allah dan mengajak manusia ke agama Allah. Memang benar, sebagian mereka
buruk dalam penerapan sebagian hukum Islam karena berangkat dari
pemahaman mereka yang buruk. Sebagian mereka juga buruk dalam penerapan
Islam karena keburukan tujuan mereka. Akan tetapi, mereka semua
menerapkan Islam, bukan yang lain. Mereka semua mengadakan hubungan
dengan negara-negara, bangsa-bangsa, dan umat-umat lainnya berlandaskan
Islam dan pengembanan dakwah Islam ke seluruh dunia.
Karena
itu, perbedaan-perbedaan internal tersebut tidak pernah menghalangi
aktivitas pembebasan dan penyebaran Islam. Daulah Islam terus melakukan
pembebasan negeri-negeri demi penyebaran Islam sepanjang keberadaannya
hingga abad kesebelas Hijriyah yang bertepatan dengan abad ketujuh belas
Miladiyah.
Negara
Khilafah membebaskan Persi, India, Kaukasus hingga batas teritorial
Daulah Islam mencapai Cina dan Rusia, bahkan hingga ke seberang Laut
Qazwin Timur. Daulah Islam membebaskan Syam bagian Utara, Mesir, Afrika
Utara, dan Spanyol bagian Barat, sebagaimana juga membebaskan Anatolia,
Balkan, Eropa Selatan dan Timur hingga menembus bagian Utara Laut Hitam
yang meliputi wilayah Qarmus dan selatan Ukrania. Pasukan Daulah Islam
bergerak terus hingga mencapai Aswar dan kota Wina di Austria. Juga
tidak pernah berhenti melakukan pembebasan dan pengembanan dakwah
kecuali ketika kelemahan menggerogotinya dan keburukan pemahaman Islam
mulai tampak.
Kelemahan
negara dalam pemahaman Islam telah mencapai batas yang amat kritis
hingga mengantarkan kekacauan dalam penerapan Islam dan hingga
menggunakan bagian dari sistem lain yang diyakininya tidak bertentangan
dengan Islam, lalu menerapkannya.
…………………………………………………………………………..
An-Nabhani, Taqiyuddin
Daulah Islam/Taqiyuddin An-Nabhani; Penerjemah, Umar Faruq; Penyunting, Tim
HTI-Press. Jakarta: Hizbut Tahrir Indonesia, 2009
Judul Asli: Ad-Daulah Al-Islamiyah
Penerbit: Daar al-Ummah
Pengarang: Taqiyuddin An-Nabhani
Cetakan 7, Tahun 1423 H/2002 M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar