Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Jumat, 02 Juni 2017

Pesantren Al-Khairat Kewalahan Menerima Santri



Ustadz H Suardi Kandjai:
Banyak Musibah Karena Tinggalkan Syariah

Menurut Ustadz H Suardi Kandjai gagasan syariah adalah gagasan (ajaran) Rasulullah SAW. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banggai ini juga menyatakan kalau manusia mengamalkan syariah maka amanlah bumi ini.

“Bila syariah ditinggalkan maka musibah, malapetaka tidak berhenti mendera kita,” ungkap alumnus pasca sarjana Universitas Negeri Gorontalo dan sarjana IAIN Alauddin Makassar tersebut.

Namun, menurut-lelaki kelahiran Parigi Moutong, 15 Juli 1969, saat ini syariah tidak diialankan dengan baik lantarah ketiadaan khilafah. “‘Penyatuan khilafah itu yang terjadi seperti di masa nabi. Di bawah komando Rasulullah SAW, pada saat itu kekompakan, keharmonisan itu betul-betul menyatu. Syariah betul-betul berdaulat Secara baik,” beber mantan Kasi Mapenda dan Kepala KUA Kecamatan Kintom.

Ia pun menyatakan masih banyak persoalan yang harus dihadapi untuk mewujudkan kembali khilafah. []

Pondok Pesantren al-Khairat Luwuk, Banggai, Sulawesi Tengah

Meski baru berdiri pada 1978, Pondok Pesantren Al-Khairat Luwuk terkategori pesantren tertua di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Namun sedikit sekali yang mengenalnya. Baru tiga tahun belakangan pesantren seluas satu hektar yang berada di tengah kota Luwuk tersebut mulai diperhitungkan dan kewalahan menerima santri.

”Betapa tidak, sebuah pondok pesantren yang tiga tahun sebelumnya sulit untuk mencari santri bahkan harus melakukan sosialisasi ke pelosok-pelosok, saat ini justru kesulitan untuk menolak santri," ungkap Ustadz Rusmin Saleh, SH, MA salah seorang pembina ponpes tersebut.

Perubahan pandangan masyarakat terhadap pondok pesantren ini terjadi setelah Pimpinan Al Khairat Luwuk, Ustadz Drs H Suardi Kandjai, M.Pd., dan seluruh perangkat pondok melakukan berbagai gebrakan antara lain:

Pertama, mendatangkan ustadz-ustadz yang mumpuni bahkan tidak tanggung-tanggung, ustadz yang didatangkan adalah alumni Timur Tengah Ustadz Muh. Reza Lemba, Lc dan LIPIA Jakarta Ustadz Muh. Mu'adz, Lc. Rencananya masih akan mendatangkan ustadz yang juga alumni Timur Tengah.

Kedua, menerapkan disiplin yang sangat ketat. Ketiga, menggencarkan program kepesantrenan. Keempat, melakukan pembenahan tampilan fisik/bangunan. Dengan kemampuan lobi sang pimpinan, dalam 2 tahun terakhir ponpes telah merehab dua asramanya dan saat ini sedang melakukan pembangunan masjid.

Dengan memiliki dua tenaga pengajar yang bergelar Lc, pondok memiliki program unggulan pendalaman terhadap kitab kuning. Ini terbukti pada saat Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Tingkat Proponsi Sulteng tahun 2014 yang diadakan pada bulan Agustus 2014 ini, para santri yang diutus oleh Ponpes ini mendapat juara 2 sebanyak 3 orang. Selain itu pada setiap MTQ para santri ponpes ini banyak mengisi.

Cabang Palu

Pesantren seluas satu hektar yang beralamat di jalan KH Agus Salim No.68 Luwuk tersebut sejak berdiri telah dipimpin oleh enam orang. Al-Khairat Luwuk merupakan cabang dari Al-Khairat Palu, sebuah ormas Islam terbesar dan berpengaruh di Sulawesi Tengah yang saat ini dipimpin oleh Habib Saggaf Al Jufri.

Al Khairat Luwuk menjalankan tipologi pesantren kombinasi antara sistem khalafiyah (modern) dan salafiyah (tradisional). Pada sistem pendidikan formalnya membuka Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA). Sedangkan pada sistem semi formalnya membuka Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA).

Adapun jumlah pembina dan tenaga pengajar sebanyak 41 orang dengan kualifikasi pendidikan minimal S1 dan 4 orang kualifikasi S2. Sedangkan jumlah total santrinya sekitar 257 Orang. Mereka berasal dari berbagai kecamatan, kabupaten bahkan ada yang dari provinsi Maluku Utara.

Untuk menunjang kualitas santri, Al Khairat Luwuk mengadakan berbagai kegiatan pembinaan di luar jam pelajaran formal untuk selang waktu maghrib-isya, subuh dan ba'da 'asar berupa pembinaan Nahwu Sharaf, hafalan, dwi bahasa, ceramah dan pengkajian kitab kuning seperti Syarh al Jurumiyah, Tafsir al Jalallain, Bidayah Al-Mujtahid, Shahih Muslim, Irsyad al-Ibad, Riyad As-Shalihin dan beberapa kitab kepesantrenan lainnya.

Kapasitas asrama yang terbatas namun animo masyarakat begitu besar. Bahkan Perbandingan santri yang tinggal di dalam dan di luar sebelumnya 20 : 80, namun saat ini terbalik menjadi 80 : 20, dan rencananya mulai tahun depan Ponpes ini mengharuskan santri tinggal di asrama, ungkap Ustadz Suardi Kandjai, Pimpinan Ponpes Al Khairat Luwuk yang juga Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banggai.

Alumni dari Pondok mi telah menyebar dipenjuru nusantara, bahkan sampai Universitas di Timur Tengah.

Yang unik dari pondok pesantren ini, pimpinan keenam yakni Ustadz Suardi adalah orang yang tidak pernah mondok, bahkan ia hanyalah alumni STM jurusan Listrik Elektro sebelum akhirnya melanjutkan Kuliah di IAIN Alauddin Makassar Kelas Palu pada Strata satu dan Universitas Negeri Gorontalo pada Strata duanya. Walaupun demikian di tangan sang Pimpinan Al-Khairat Luwuk berubah menjadi salah satu Ponpes yang diperhitungkan di Kabupaten Banggai. []

Sumber: Tabloid Media Umat edisi 138, Nopember 2014
---

Tidak ada komentar:

Related Posts with Thumbnails

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam