KEMATIAN TERJADI SEMATA KARENA AJAL
(TIADA KEMATIAN TANPA DATANGNYA AJAL)
(TIADA KEMATIAN TANPA DATANGNYA AJAL)
• Banyak
orang yang menyangka bahwa penyebab kematian itu bermacam-macam misal terkena
penyakit mematikan seperti AIDS, leuchemia, stroke; atau tertusuk pisau,
terbakar, kecelakaan, dll. sehingga mereka mengataka bahwa si A meninggal
karena sakit, kecelakaan, dll.
• Pada
hakekatnya kematian dan sebab kematian adalah satu, yaitu sampainya ajal, tidak
ada sebab yang lainnya. Bebagai contoh
di atas yang seringkali terjadi dan dapat menghantarkan kepada kematian hanya
merupakan suatu kondisi yang menghantarkan kepada kematian, dan
bukan sebab-sebab kematian itu sendiri.
• Kadang-kadang
ditemukan adanya keadaan (yang mematikan) tetapi kematian tidak terjadi, dan terkadang
ditemukan kematian tanpa didahului oleh suatu keadaan bahaya pun.
• Sesuatu
peristiwa yang dapat mendahului kematian bukan merupakan sebab kematian. Andaikan hal itu dianggap sebagai sebab,
tentu akan menghasilkan kematian secara pasti.
Dan kematian tidak dapat terjadi dengan kasus yang lain, oleh karena
tidak dapat menghasilkan kematian secara pasti, meskipun dalam satu kasus saja
dan kematian bisa datang dengan berbagai macam cara, maka hal ini menunjukkan
secara pasti bahwa hal itu bukan sebab melainkan "kondisi" saja.
• Sedangkan
sebab kematian yang sebenarnya yang menghasilkan musabab adalah sesuatu hal
yang lain bukan seperti yang dijelaskan dalam "kasus/kondisi".
• Adapun
sebab kematian yang sebenarnya, hal itu berada di luar kemampuan akal untuk
mengetahuinya karena berada di luar jangkauan indera manusia. Maka manusia harus mencari petunjuk dari
Allah SWT (di dalam Al-Qur`an)
• Allah
SWT telah memberitakan kepada kita bahwa sebab dari kematian adalah sampainya
ajal, dan bahwasanya (Dzat) yang mematikan adalah Allah SWT. Kematian hanya datang karena ajal dan hanya
Allahlah yang mematikan.
• "Sesuatu
yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah sebagai ketetapan yang tertentu
waktunya" (QS Al Imron: 145).
• "Allah
memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati ketika tidurnya maka
Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia
tetapkan kematiannya dan Dia lepaskan
jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda
kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir“
(QS. Az Zumar: 42)
• "...
Tuhanku ialah Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan"(QS Al Baqarah:
258).
• "Di
mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang
kokoh"(QS An Nisaa': 78)
• "Katakanlah,
sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui
kamu"(QS Al Jumuah: 8).
• "Maka
jika telah datang batas waktunya (ajal), mereka tak dapat mengundurkannya barang sedetikpun dan tidak
dapat memajukannya"(QS Al A'raf: 34)
• Semua
ayat-ayat tersebut di atas dan banyak lagi ayat lainnya menunjukkan dengan
pasti bahwa Allahlah yang mematikan makhluq.
Dan sesungguhnya sebab datangnya kematian adalah sampainya ajal bukan
berupa "keadaan/kondisi" yang dapat menghantarkan pada kematian.
• Jadi "keadaan“ dan “sebab”,
2 hal yang berbeda. syara' telah
menetapkan bahwa kematian itu berada di tangan Allah. Dan Allah SWT adalah Dzat yang berhak mematikan
dan sebab kematian adalah datangnya ajal.
Apabila ajal datang, maka kematian tidak dapat diundurkan ataupun
dimajukan walaupun sedetik, dan manusia tidak akan mampu menghindarinya atau
lari dari kematian secara mutlak. Dan
mati pasti akan menjemputnya.
• Adapun
yang diperintahkan kepada manusia adalah agar bersikap waspada dan menjauhkan
dirinya dari "keadaan/kondisi" yang biasanya dapat menghantarkan pada
kematian, yaitu dengan cara menjauhkan/ menghindari dari suatu keadaan/kondisi
yang biasanya mengakibatkan kematian.
Adapun mati maka manusia tidak perlu takut atau lari dari kematian. Sebab tidak mungkin ia mampu menghindarinya
secara mutlak.
• Manusia
tidak akan mati kecuali jika telah sampai padanya ajal. Tak ada bedanya apakah ia mati biasa, terbunuh,
terbakar, atau yang lainnya. Yang jelas,
kematian dan ajal berada di tangan Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar