Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam
Senin, 15 Desember 2014
Kekeliruan Paham Liberalisme Paham Kebebasan
Pengurus MUI Kota Bogor Drs. Amirudin Abu Fikri MA, menjelaskan bahwa MUI telah mengeluarkan peringatan tentang bahaya SIPILIS (Sekulerisme, Pluralisme dan Liberalisme).
“Liberalisme adalah paham yang bertentangan dengan Islam. Liberalisme adalah paham yang wajib dijauhi oleh Kaum Muslimin. Liberalisme tidak layak untuk manusia, lebih layak untuk binatang. Menerapkan liberalisme sejatinya lebih menjadikan manusia sebagai binatang.
MUI memandang bahwa liberalisme adalah virus yang meracuni jantung umat ini. Dampak yang ditimbulkan dari liberaliisme ini sudah menyentuh pada aspek aqidah, pendidikan, politik dan seterusnya,” papar ustadz yang berkecimpung sangat lama dalam dunia pendidikan Islam tersebut secara panjang lebar.
لا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يَكُونَ هَوَاهُ تَبَعًا لِمَا جِئْتُ بِهِ
Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian sampai hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (HR al-Hakim, al-Khathib, Ibn Abi ‘Ashim dan al-Hasan bin Sufyan). Imam an-Nawawi dalam Al-Arba’un mengatakan, “Hadis ini hasan shahih. Kami telah meriwayatkan hadis ini dalam kitab Al-Hujjah dengan sanad sahih.”
makna “lâ yu`minu ahadukum” adalah iman yang paripurna, bukan menafikan iman. Sebab, orang yang hawa nafsunya tidak mengikuti syariah sehingga ia bermaksiat, secara umum kemaksiatan itu tidak menjadikan dirinya kafir.
Dengan demikian hadis ini bermakna: seseorang tidak akan mencapai derajat Mukmin yang paripurna imannya sampai seluruh keinginan, kecenderungan dan kecintaannya mengikuti apa yang dibawa oleh Rasul saw.; baik perintah, larangan ataupun yang lainnya. Dengan itu ia menyukai apa yang diperintahkan dan tidak menyukai apa yang dilarang.
syariah yang dibawa Nabi saw. lebih dia kedepankan daripada hawâ-nya; daripada kecenderungan atau kecintaannya. Jika keinginannya bertabrakan dengan apa yang Nabi saw. bawa maka ia mengalahkan keinginannya dan memenangkan apa yang Nabi saw. bawa. Sebab, al-hawâ menjadi tâbi’ (yang mengikuti), sementara apa yang Rasul saw. bawa, yaitu Islam dan syariahnya, adalah yang diikuti (al-matbû’). Semua kemaksiatan itu muncul karena hawa nafsu lebih didahulukan daripada kecintaan kepada Allah SWT dan Rasul saw.
Allah SWT menyifati orang-orang musyrik dalam banyak ayat, bahwa mereka mengikuti hawa nafsu (Lihat, misalnya: QS al-Qashshash [28]: 50. Karena itu Allah SWT melarang kita untuk mengikuti hawa nafsu (QS an-Nisa’ [4]: 135).
Untuk itu, Islam dan syariahnya harus kita jadikan standar dan pedoman. Semua keinginan, kecenderungan dan kesukaan dan tidaknya harus kita tundukkan pada ketentuan Islam dan syariahnya. Untuk mewujudkan itu kita harus bersungguh-sungguh mengerahkan segala daya upaya menundukkan hawa nafsu. Allah SWT menyediakan pahala yang besar dan surga bagi siapa saja yang bisa merealisasikan ini (QS an-Nazi’at [79]: 40-41).
Mari kita urai satu per satu kemudhorotan liberalisme yg muncul:
Di bidang Politik, sudah tercipta sistem perpolitikan yg carut marut penuh dgn intrik, kolusi dan korupsi
Di bidang pendidikan, terjadi kegagalan sistemik dalam penciptaan generasi yang berprestasi dan bertaqwa kepada Allah SWT
Di bidang Ekonomi, terbukti sampai sekarang tidak tercapai kesejahteraan yang diidamkan rakyat semakin sulit memenuhi kebutuhan hidupnya.
Di bidang sosial, masyarakat dipaksa hidup di tengah individualistik dan kebebasan berperilaku, bersikap dan berpendapat.
Di bidang keagamaan/aqidah, muncul paham-paham rusak dan merusak serta menyesatkan.
Pertanyaannya….
Sampai kapan hal ini atau kondisi ini akan terus berlangsung?
Menjadi tugas kita semua untuk berperan serta mengatasi permasalahan ini.
Puisi Liberalisme
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar