Sistem Rusak Republik
Setelah sistem republik terbukti bobrok, sistem sosialis juga bobrok dan
gagal, maka sistem apa lagi yang bisa menjadi solusi kalau bukan syariat Islam?
Syariat Islam dalam bingkai Khilafah telah terbukti selama 14 abad menaungi 2/3
dunia hidup sejahtera
Mengharap sistem republik lahir kesejahteraan bersama adalah sebuah
fantasi semu dan utopis untuk terwujud. kita tidak boleh ragu untuk
meninggalkan sistem republik yang telah tampak jelas kerusakannya, dan berjuang
dengan sungguh-sungguh untuk tegaknya syariah.
“Baru kali ini saya mendapatkan ketenangan
bathin di dalam diri saya. Berbeda ketika dulu sebelum saya mengenal
Hizbut Tahrir, walaupun saat itu uang maupun rumah sudah saya dapatkan, tapi
belum bisa memberikan ketenangan di dalam diri saya. Oleh sebab itu, saya
mengajak kepada saudara-saudara para pengusaha untuk bersama-sama Hizbut Tahrir
memperjuangkan tegaknya syariah dalam bingkai Khilafah… Takbir!” (Bapak Kanjeng Wahyu, pengusaha di bidang obat-obatan
herbal)
sistem republik dengan Islam jelas bertentangan. Dengan slogan Suara
Rakyat Suara Tuhan, sistem republik menjadikan akal manusia sebagai sumber
hukum. Sedangkan Islam, menjadikan wahyu Tuhan (syariat Islam) sebagai
satu-satunya sumber hukum.
berbagai keterpurukan dan berbagai penindasan yang dialami oleh umat
Islam di dunia, seperti kasus gereja liar dan terbunuhnya seorang muslim
baru-baru ini di Singkil adalah akibat diterapkannya sistem republik dalam
kehidupan umat Islam sejak runtuhnya Khilafah Islam pada Maret 1924 silam.
“Saya memang bukan anggota Hizbut Tahrir,
namun saya mencintai dan membela Hizbut Tahrir. Saya mendukung Hizbut Tahrir.
Hizbut Tahrir berjuang untuk mempersatukan umat. Hizbut Tahrir berjuang
menegakkan syariah dan Khilafah. Maka sayapun mengajak Anda semua mendukung
perjuangan mulia ini.” (Prof. Dr. Inu Kencana Syafi’ie, Msi, mantan dosen IPDN)
Menurut definisi situs IIP Digital, Biro Program Informasi Internasional
di Departemen Luar Negeri AS, bahwa kata sistem republik berasal dari kata
Yunani “Demos” yang berarti rakyat. Sehingga dalam sistem republik, rakyat
sebagai pemiliki otoritas kedaulatan di Dewan Legislatif dan Eksekutif. Dengan
kata lain, bahwa sistem republik dibangun berdasarkan bahwa hak legislasi ada
pada manusia, bukan Allah Tuhan semesta alam. Padahal Allah SWT berfirman:
“Menetapkan hukum itu hanyalah milik Allah.” (TQS. Yusuf [10] : 40).
Dengan demikian sama sekali tidak ada hubungan antara sistem republik
dan Islam. Dan kaum Muslim tidak pernah mengenal sistem republik sebelum
munculnya kolonialisme, dimana kaum kafir telah memaksakan sistem republik
dengan tangan besi dan api di beberapa negeri Islam ketika mereka dipaksa
keluar dari negeri kaum Muslim untuk menjamin penerapan hukum-hukum kufur dan
kebijakan kolonialisme Barat. Sedang di sebagian besar negara-negara Arab,
mereka mengangkat para penguasa diktator, penguasa boneka dan antek, para raja,
para tetua, dan para pemimpin tiran, dimana tugas mereka ini adalah mengamankan
kepentingan Barat di negeri-negeri tersebut, dan memfasilitasi penjarahan
kekayaannya.
“Kembali saya ingatkan dan ajak, wahai semua
kaum Muslim dan para inteletual yang keblinger yang menolak Khilafah, agar Anda
semua mau bergabung bersama dalam perjuangan menegakkan Khilafah” (Drs. Suprayetno, WMA, dosen di IAIN)
Waktunya telah tiba bagi kaum Muslim untuk mengatakan kepada mereka para
penguasa tiran, dan para boneka buatan penjajah, yang telah menutup mata
terhadap sistem Islam dan politiknya, mereka menerapkan sistem yang melayani
kaum kafir Barat di tengah-tengah kaum Muslim, dan mereka menempatkan kaum Muslim,
negeri-negeri mereka, dan kekayaan mereka di bawah kontrol serta kekuasaan kaum
kafir Barat, sehingga telah tiba bagi mereka semua untuk mengatakan bahwa
mereka sedang menyingkirkan sistem republik yang rusak dan busuk, dan mereka
bertekad untuk membuat perubahan radikal yang nyata, serta mengakhiri
pemerintahan diktator dalam segala bentuknya, kediktatoran dan sistem republik.
Sebab kedua sistem ini adalah produk manusia yang dasarnya adalah penolakan
terhadap agama Allah SWT sebagai jalan hidup yang sempurna. Bahkan mereka akan
terus berjuang untuk membangun kembali pemerintahan Islam dan menegakkan
Khilafah Rasyidah sesuai metode kenabian (‘ala minhājin nubuwah), karena
mereka percaya dengan kabar gembira (busyra) dari Rasulullah saw: “ … Kemudian
akan ada kekuasaan yang memaksa (diktator), yang ada atas kehendak Allah.
Kemudian Allah mengangkatnya, apabila Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian
akan ada Khilafah yang sesuai metode kenabian (‘ala minhājin nubuwah).”
“Tiada kemulian tanpa Islam, tiada Islam
tanpa syariah, dan tidak ada syariah tanpa Khilafah.” (M. Pendi Leong, pengusaha
CEO/Owner Madinah Syariah—Supermarket berbasis syariah pertama di Indonesia)
“Memperjuangkan syariat Islam harus sampai batas akhir keyakinan, yakni kematian.” (Drs. H. Abdul Kadir Parewe, mantan ketua DPRD Kab. Maros)
”Hanya teman-teman HTI, yg saya lihat tetap berpegang teguh pada idealisme syariah-nya, karenanya sangat layak perjuangan mereka harus terus kita dukung.” (KH. Drs. Munir, mantan Bupati Pemalang)
“Memperjuangkan syariat Islam harus sampai batas akhir keyakinan, yakni kematian.” (Drs. H. Abdul Kadir Parewe, mantan ketua DPRD Kab. Maros)
”Hanya teman-teman HTI, yg saya lihat tetap berpegang teguh pada idealisme syariah-nya, karenanya sangat layak perjuangan mereka harus terus kita dukung.” (KH. Drs. Munir, mantan Bupati Pemalang)
“Kalau kita lihat tragedi kemanusiaan di
Palestina, Irak dan negara muslim lainnya, pilihannya hanya Khilafahlah yang
mampu menjawab semua itu. Acara Muktamar Khilafah pada hari ini menyadarkan
kita semua akan hal tersebut, dan sebagai seorang muslim tentu memperjuangkan
tegaknya Khilafah bukan tugas individu semata, kita semua harus merapatkan
barisan dalam satu jamaah da'wah dan Hizbut Tahrirlah yang sampai saat ini
masih konsisten memperjungkan tegaknya sistem Khilafah di muka bumi ini.” (Ir.
Teguh Wibawanto, pebisnis nasional yang juga Vice President Komunitas Tangan Di
Atas)
"Hanya dengan syariah Islamlah Indonesia
akan makmur", ... "Utang di negeri ini semenjak reformasi sampai saat
ini sudah tiga kali lipat semakin tinggi, dan kalau diibaratkan sebuah
perusahaan yang punya utang pada bank maka perusahaan ini tidak bisa berbuat
apa apa, perusahaan itu sudah jadi under control pihak yang memberi
utang, seperti sapi yang diikat hidungnya" (H Hasan Toha Putra Dirut
Percetakan Al Qur'an PT Karya Toha Putra, Jateng)
“Saya menyatakan kapok berpolitik dalam sistem demokrasi dan menginginkan diterapkan kembali sistem yang sesuai dengan syariah.” (H. Agus Koswara, mantan anggota DPRD Kabupaten Garut periode 2004 dan 2009)
“Saya menyatakan kapok berpolitik dalam sistem demokrasi dan menginginkan diterapkan kembali sistem yang sesuai dengan syariah.” (H. Agus Koswara, mantan anggota DPRD Kabupaten Garut periode 2004 dan 2009)
“Indonesia memang sedang sakit karena tak diterapkannya syariah.” (Rusli Hanan S.E, M.M, Kabag Kerohanian Pemda Lampung)
“Tiga tahun saya menyaksikan
dan mempelajari pergerakan anak-anak muda Hizbut Tahrir ini. Ternyata mereka
ini berjuang benar-benar ikhlas hanya mengharap bayaran dari Allah SWT. Mereka
tidak butuh bayaran manusia. Mereka hanya menginginkan surga-Nya Allah SWT.
Maka tidak ada kata lain kecuali harus bergabung dengan barisan dakwah ini.
Agar segera tegak Khilafah Islamiyah.”
“Ternyata ide-ide HT sangat menghentak kesadaran saya.” “Selama ini ternyata musuh-musuh Islam menjajah pemikiran kita sehingga umat Muslim jauh dari jati dirinya, mengadopsi sistem duniawi yang berasal dari Barat, dan merasa tidak PD jika memakai sistem yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT.”
“Ternyata ide-ide HT sangat menghentak kesadaran saya.” “Selama ini ternyata musuh-musuh Islam menjajah pemikiran kita sehingga umat Muslim jauh dari jati dirinya, mengadopsi sistem duniawi yang berasal dari Barat, dan merasa tidak PD jika memakai sistem yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT.”
“Saya tidak pernah menemukan organisasi
semacam itu dan para anggota yang seperti itu sebelumnya.” “Dengan ketulusan
dan keikhlasan yang saya temukan di HT, insya Allah saya berkomitmen untuk ikut
mengambil bagian dari perjuangan HT, yang saya yakini perjuangan sepenuh
hati untuk menegakkan syariah dalam naungan Khilafah di muka bumi ini,” “Insya
Allah semua pengalaman bersama HT bagi saya adalah pengalaman yang istimewa.”
“Suatu kekuatan yang luar biasa dan sangat menginspirasi saya untuk lebih
banyak berkontribusi demi kejayaan Islam dan kaum Muslim.” “Insya Allah
banyak sudah pencerahan dan pemahaman yang memuaskan akal dan menentramkan
jiwa yang saya dapatkan.” “Insya Allah jika tokohnya disadarkan maka massanya
juga akan lebih mudah tersadarkan.” (Erik Hariyadi Sitepu, Kontraktor Alat
Berat dan Pengusaha Perkebunan asal Riau)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar