Negara Republik Rusak
Dalam sistem yang mendewakan suara manusia
maka hukum pun dengan mudah dipermainkan oleh kepentingan Politik Pragmatis dan
Kekuasaan. Kesimpulan ini terlihat jelas dari kenyataan bahwa perseteruan yang
terjadi menunjukkan adanya upaya saling sandera diantara kedua lembaga melalui
pengungkapan ‘kasus lama’ yang diangkat ke permukaan pada saat diperlukan.
Dengan kata lain nampak ada kesengajaan pengungkapan suatu kasus yang dipilih
karena dapat dimanfaatkan untuk menyerang seterunya.
betapa buruknya sistem yang berlaku saat ini,
yaitu sistem republik yang berlandaskan ‘Suara Manusia = Suara Tuhan”, dan
suara manusia yang diuntungkan pastinya adalah para pemilik modal (kapitalis).
Sebaliknya, kita harus berjuang sekuat tenaga untuk menegakkan sistem mulia
yang menjamin kepastian hukum dengan penerapan hukumnya yang penuh dengan
keadilan, yaitu sistem Islam melalui penerapan Syariat Islam Kaffah dalam
bingkai Khilafah Islamiyyah.
Penerapan sistem republik liberal di bidang
energi dan sumber daya alam telah membawa bangsa dan negara dikuasai atau
dijajah kembali oleh pihak luar.
sistem republik liberal memang menjadi pintu
imperialisme di dunia Islam termasuk Indonesia.
Melalui sistem republik Barat memperkuat
penguasa-penguasa boneka di negeri Islam yang pro Barat dan melegitimasi
penjajahan Barat melalui UU yang merupakan produk sistem republik,
Sistem republik juga hanya melahirkan solusi
parsial. Perubahan sosial yang terjadi tidak menyentuh asasnya. Perubahan
konstitusi negara menjadi hal yang tabu, dan kalaupun dilakukan, menjadi sangat
kompromistis.
Pemilu dalam sistem republik sangat mudah
untuk ditunggangi oleh pihak-pihak yang menjadi pahlawan kesiangan. Dengan
modal ikatan emosional dan popularitas, dengan mudah mereka mendapatkan suara
dari rakyat yang dininabobokan dengan kampanye sesaat.
politik akomodasi merupakan bagian integral
dari politik sistem republik.
Sudah saatnya rakyat sadar diri dari
tipu-tipu politik sistem republik,
sistem republik adalah sistem ideologi dan
konsep pemerintahan bukan sekedar prosedural. Beberapa ciri sistem republik
menurutnya adalah sistem republik adalah sistem ciptaan akal manusia bukan
berasal dari Allah SWT; sistem republik lahir dari aqidah sekularisme(pemisahan
agama dari kehidupan/negara); sistem republik dibangun di atas dua pemikiran
mendasar, yaitu kedaulatan di tangan rakyat dan rakyat berkedudukan sebagai
sumber kekuasaan; sistem republik merupakan pemerintahan mayoritas; dan sistem
republik mengharuskan terealisirnya kebebasan mutlak dalam hal freedom of
religion, freedom of speech, freedom of ownership, dan personal freedom.
Karena aturan yang dibuat sistem republik
tidak mau memperhatikan hukum Allah, maka hukum buatan sistem republik itu
tidak dapat memberikan kebenaran dan keadilan kepada umat manusia. Hukum yang
dibuat oleh sistem republik itu malah menentang hukum dari Allah dan Rasul-Nya,
sehingga akibatnya malah menjatuhkan martabat umat manusia, bagaikan lading
makan sarung atau senjata melawan tuannya.
Lihatlah betapa cerobohnya kekuasaan yang
ditampilkan oleh sistem republik. Untuk mendapatkan uang dengan cepat, maka
pemerintah sistem republik melepas sumber-sumber alam kepada para pemilik
modal. Akibatnya, sumber-sumber alam itu terkuras dengan cepat, sementara nasib
rakyat tetap tidak terurus. Karena kekayaan sumber alam itu tidak dikelola
dengan kekuasaan yang benar —yang dipandu oleh syariah Islam— maka negara
terpaksa berutang.
Negara sistem republik tidak pula berutang
menurut aturan yang benar, tetapi berutang dengan sistem ribawi. Maka tak pelak
lagi, sudahlah sumber alam tergadai dan terkuras kepada pihak kapitalis namun
utang tak berkurang, malah bertambah. Karena itu kekuasaan pemerintah sistem
republik tersebut makin lama makin lemah kemampuannya memberikan kesejahteraan
kepada rakyatnya. Pemerintah sistem republik itu diperalat oleh pemilik modal,
sehingga bukan berbakti kepada rakyatnya, tetapi kepada bosnya. Maka tak heran
rakyatnya semakin benci sehingga tiap akan diadakan pemilu dicari berbagai tipu
muslihat, agar rakyat dapat lagi ditarik perhatiannya.
nilai penting sistem republik yaitu hak
menentukan nasib sendiri telah terbukti sukses memecah Timor Timur dari
Indonesia. Seharusnya ini menjadi alasan yang kuat bagi kita untuk menolak
sistem republik. Bayangkan, kalau setiap wilayah di Indonesia, atas nama hak
menentukan nasib sendiri, menuntut kemerdekaan diri, maka dipastikan Indonesia
akan terpecah menjadi beberapa negara kecil yang lemah tak berdaya.
Mulusnya upaya disintegrasi tidak bisa
dilepaskan dari kegagalan pemerintah rezim liberal untuk mensejahtrakan rakyat
Papua. Meskipun memiliki kekayaan alam yang luar biasa, rakyatnya hidup dalam
kemeskinan. Lagi-lagi pangkalnya adalah sistem republik, yang telah memuluskan
berbagai UU liberal. Inilah yang melegitimasi perusahaan mancanegara seperti
FreePort untuk merampok kekayaan alam Papua untuk kepentingan mereka sendiri.
Apa yang menjadi penderitaan rakyat Papua,
sesungguhnya juga dialami oleh wilayah-wilayah lain di Indonesia. Pangkal
persoalannya, adalah diterapkannya sistem Kapitalisme dengan pilar pentingnya
sistem republik dalam sistem politik dan liberalism dalam ekonomi. Inilah
penyebab utama kemiskinan rakyat Papua , rakyat Indonesia dan negeri-negeri Islam
lainnya.
Presiden baru takkan mampu membawa Indonesia
lebih baik selama sistem yang diterapkan adalah sistem Kapitalisme-Sistem
republik. Sebab siapapun presidennya, ia hanya akan terpenjara dalam kungkungan
neoliberalisme yang hanya berpihak pada para pemilik modal, tidak berpihak pada
wong cilik.
jika Indonesia ingin menjadi lebih baik maka
tidak cukup berganti pemimpin namun juga harus berganti sistemnya. Yakni dari
sistem republik-kapitalisme diganti sistem Islam dalam bingkai khilafah.
Kami tidak butuh lagi sistem republik dan
tidak berharap pada proses sistem republik, kami katakan bahwa sistem republik
harus segera dicampakkan, karena dengan atas nama sistem republiklah berbagai
undang-undang lahir untuk mencekik hak rakyat,
dengan sistem republik kapitalis asing
menghegemoni Indonesia, dan karena sistem republiklah negeri ini rusak dan
terpuruk. Kami hanya berharap pada ideologi dan sistem yang paripurna, matang
secara konseptual dan terbukti secara empiris mampu membawa kebangkitan yakni
Islam di bawah naungan institusi khilafah,
rusaknya sistem republik, yang hanya
melahirkan kesengsaraan dan kemelaratan umat, sangat berbeda dengan sistem
Islam yang menjamin kemaslahatan dan kesejahteraan umat.
sistem ekonomi kapitalis yang dianut bangsa
Indonesia sebagai produk dari sistem republik. Ekonomi kapitalis telah
mengakibatkan kemerosotan ekonomi, kesenjangan antara yang kaya dengan yang
miskin, kemiskinan semakin meningkat tiap tahunnya.
Selama 1400 th itulah khilafah menjadi negara
adi daya, kesejahteraan, kemakmuran dsb semuanya dirasakan oleh umat manusia.
Beda dengan sistem republik yang hanya menyengsarakan dan membinasakan umat.
Oleh karena itu wajib berjuang menegakkan Khilafah,
Khilafah sebagai pengganti sistem republik
dan kapitalisme liberal yang menyebabkan berbagai kerusakan di berbagai sendi
kehidupan bermasyarakat.
Sistem republik memang bukan sekadar perkara
teknikal. Sebaliknya, sistem republik merupakan sistem keyakinan. Sistem
republik telah mendudukkan hukum manusia di atas hukum Allah SWT. Sistem
republik telah memberikan hak pembuatan hukum—yang merupakan hak Allah
SWT—kepada manusia. Padahal seorang Muslim mestinya terikat pada syariah Islam,
bukan pada hukum buatan manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar