HTI Press, Kendari.
Suasana akrab dan
penuh rasa kekeluargaan menciptakan Liqo Syawal 1434 H yang dilaksanakan
oleh Hizbut Tahrir Indonesia Sulawesi Tenggara penuh kesan dan khidmat.
Tampil sebagai pembicara Juru Bicara HTI HM Ismail Yusanto yang
menyampaikan materi dengan lugas dan cerdas, hingga membuat peserta
semakin antusias dan semangat.
Liqo Syawal dihadiri oleh 300 orang terdiri dari para Ulama, tokoh
masyarakat, Muballigh dan Muballighoh dari berbagai kabupaten dan Kota
seperti Kolaka, Kolaka Utara, Kolaka Timur, Konawe, Konawe Selatan,
Konawe Utara dan Kota Kendari. Sebelum pemaparan materi, acara didahului
dengan testimoni dari beberapa ulama di antaranya Aminuddin (Kepala KUA
Konawe), Ridwan As-Sayid (Ketua Ponpes Miftahul Huda) dan Halim Lanoi
(Ulama Kota Kendari).
Dalam pemaparannya Ismail menjelaskan tentang berbagai problematika
umat di berbagai belahan dunia, perjuangan Hizbut Tahrir dan metode
dakwahnya serta peran ulama dan tokoh umat dalam perjuangan penegakan
Khilafah. Penolakan HT atas perjuangan melalui jalan demokrasi juga
dipaparkan dengan gamblang berdasarkan historis dan fakta empiris
tentang gagalnya perjuangan dengan demokrasi di Aljazair, Turki,
Palestina dan Mesir. “Demokrasi itu jalan palsu, di mana partai Islam
yang menang secara demokratis, maka pasti akan di lengserkan secara
tidak demokratis” papar Ismail.
Liqo Syawal HTI yang dilaksanakan Ahad (1/9) di Hotel Kubra Kendari ini diakhiri dengan salam-salaman dan foto bersama. []ardhy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar