Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Rabu, 01 Januari 2020

Tahun Baru Nasib Baru?


oleh: Abu Jihad

Sebentar lagi tahun baru. Selain bukan tahun baru Islam, memang kita juga gak ada gunanya memperingati tahun baru ini. Apalagi harapan perubahan ke arah lebih baik. Semakin "omong kosong". Kenapa? Sebab, tak ada ceritanya tahun berganti baru, perubahan menjadi lebih baik.

Kerusakan moral yang kita saksikan, kemiskinan, kebodohan, perampokan harta negara, itu bukan hanya kesalahan fatal seorang pemimpin, tapi juga kesalahan sistemik.
Seringkali kita hanya menangkap rusaknya kondisi bangsa hari ini gara-gara pemimpinnya nggak sholeh, atau anggota parlemennya banyak diduduki orang kafir.

Jauh amat dari realitas yang ada. Kyai juga pernah mimpin negri ini. Sejak merdeka mayoritas anggota parlemen juga muslim. Toh perubahan ke arah yang lebih baik (tentu adalah Islam kaaffah) tetap saja belum terjadi.

Kerusakan Sistemik

Andai di negara kita yang mabuk hanya satu dua orang, yang riba satu dua orang, yang zina satu dua orang, ini baru kerusakannya bersifat individual. Dengan dihalalkannya miras-pelacuran-bunga bank, yang mabok, yang zina, yang riba bukan hanya satu dua orang lagi, tapi bisa jutaan. Apalagi kalo bukan kerusakan, kemaksiyatan sistemik namanya?

Oleh karena itu berharap tahun berganti, lalu nasib juga berganti hanyalah jauh panggang dari api.

Lalu dengan apa perubahan dilakukan? Ringkasnya, karena pemimpin dan sistemnya yang rusak, maka keduanya wajib diganti dengan orang yang baik dan sistem yang baik, yang berasal dari yang maha baik, yaitu syariat Allah. Tidak ada pilihan lain.

Bagaimana dengan demokrasi? Justru demokrasilah sumber masalah negri ini, demokrasilah yang memenjarakan Allah dan Rosul-Nya di masjid-masjid, di pengajian, di kelahiran, di kematian, di ritual ibadah, sementara syariat-Nya dilarang turut campur dalam urusan berbagai bentuk kehidupan, politik, ekonomi, sosial, hukum dll. Emangya Islam hanya ngurus sholat zakat haji doang?

Demokrasi dilahirkan tidak untuk Islam, tapi justru untuk menikam Islam. Barat sengaja menjual demokrasi agar negeri-negeri muslim tidak lagi menggunakan kedaulatan Allah atas manusia, lalu digantikan dengan kedaulatan di tangan rakyat (manusia).

Karenanya berhimpunlah dengan para pejuang tegaknya syariah dan khilafah di manapun Anda berada. Jangan mau disibukkan dengan adu domba, jangan mau disibukkan dengan perkara cabang yang sebenarnya boleh berbeda: qunut, isbal dll.

Menjadi kewajiban kita untuk memperkokoh aqidah (tauhid), belajar di majelis ilmu, tapi jangan lupakan kewajiban untuk menegakkan khilafah, karena ia adalah mahkota kewajiban. Tidak untuk ditunggu, tapi diperjuangkan.

Sehingga kesholehan kita bukan hanya bersifat pribadi, tapi juga bersifat sosial. Agar kita terhindar dari bahaya dosa kifayah yang akan terus menumpuk, menggerogoti amal kita setiap saat, selama kewajiban-kewajiban Allah belum digugurkan oleh negara sebagai pemilik otoritas yang seharusnya menggugurkan kewajiban tersebut.


Tidak ada komentar:

Related Posts with Thumbnails

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam