Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Jumat, 22 Maret 2013

Cara Menerima Kritik Dari Orang Lain – Bagaimana Menerima Kritikan yang Baik

Cara Menerima Kritik Dari Orang Lain – Bagaimana Menerima Kritikan yang Baik


Seni Menerima Kritik

Saudaraku.. apakah yang terlintas dalam benak kita ketika mendengar orang berkata “ “Saya ingin mengkritik saudara “. Biasanya perasaan kita menjadi nggak enak dan seakan–akan akan terjadi penyerangan dan ancaman yang akan mengganggu kehormatan atau bahkan merupkan penghinaan pada kita. Dan juga kita tidak tinggal diam, juga untuk secepatnya membela diri daripada menikmati kritik itu. Lain halnya ada orang yang mengatakan “Saya akan memberi kripik pada saudara ” tentunya wajah dan tanggapan kita senang. Pertanyaannya bukan apa bedanya kritik dan kripik?  Namun mengapa kita bersikap beda tentang dua hal tersebut. Untuk itu mari kita benahi diri kita dalam menyikapi kritikan  kepada kita.

TEKNIK MENERIMA KRITIKAN

1.   Rindu kritik dan Nasehat.

Posisikan diri kita yang rindu dikoreksi, dikritik, dan dinasehati. Sebagainana kita rindu melihat muka kita di cermin agar penampilan kita selalu bagus. Belajarlah menyenangi aktivitas mencari kritikan dan koreksi dari orang lain. Kita jadi tahu jika bercermin rambut mana yang kurang rapi, pipi sebelah mana yang bedaknya terlalu tebal. Kita tentunya tidak rela benda asing yang tidak kita inginkan mengganggu diri kita.

Begitulah semestinya, sikap hati kita dalam menerima kritikan. Bekali diri kita dengan menghujamkan dalam hati kita :
P  Kritik itu penting.
P  Kritik itu kunci kesuksesan dan kemajuan.
P  Kritik pembuka prestasi dan pengangkat derajat
P  Kritik adalah jalan menuju perbaikan

Nah, kalau kita sudah merasa bahwa kritikan merupakan bagian yang amat penting bagi kehidupan kita, menganggap sebagai kebutuhan untuk pengembangan pemantapan pribadi, maka kita harus mulai senang mencari ktritik.

2.   Cari & Tanya.

Pertanyaan yang kta sampaikan kepada teman kita yang pandai, beres, jujur, dan beriman, bertakwa janganlah “bagus tidak ?” atau “Sukseskah saya ?”. tapi baliklah bertanya “ apa yang kurang yang harus saya perbaiki ?” atau “ apa yang mesti saya sempurnakan ?” atau kesalahan mana yang harus diperbaiki ?”

Belajarlah bertanya pada orang lain dan menikmati saran–saran yang mereka lontarkan.

3.   Nikmati Kritik.

Sabar yang pertama kita lakukan, karena koreksi yang kita dapatkan belum tentu sesuai dengan keingian kita. Kemungkikan kedua kita bersyukur atas nikmat Allah berupa koreksi seperti ini.

Kalau ada yang mengkritik, usahakan jangan pernah berkomentar. Jangan memotong pembicaraaan apalagi memberi bantahan. Belajarlah diam dan menjadi pendengar yang  baik.

4.   Syukuri.

Jangan melempar komentar apapun kecuali lontarkan ucapan terima kasih yang tulus kepada orang yang memberi kritik. Tampakkan raut muka yang bersungguh–sungguh, perhatian, dan berterimakasihlah atas kebaikan itu, serta sertakan namanya dalam doa kita. Semoga Allah membalas kebaikannya yang telah bersudi hati, meluangkan waktu buat memperbaiki diri kita.

5.   Evaluasi Diri.

Jangan sibuk menyalahkan pengkritik, tapi camkan dalam hati OO......Kritik ini merupakan pertolongan Allah, petunjuk Allah untuk mencari satu titik kebenaran.

6.   Perbaiki Diri.

Buatlah program perbaikan dengan sungguh–sungguh. Jadikan program perbaikan diri sebagai rasa syukur atas kritik yang datang. Minta tolonglah kepada Allah karena perubahan hanya terjadi atas pertolongan Allah semata. Begitu mudah bagi Allah memberi kita celah–celah yang akan mampu mendobrak keterpurukan menjadi batu loncatan menuju perbaikan diri.

7.   Balas Budi.

Jangan lupa kirimkan tanda terima kasih. Bisa apa saja minimal informasi kepada yang mengkritik bahwa kita berterima kasih atas kebaikannya. Dan akan lebih indah jika kita sertakan dalam doa kita.

Cara Menerima Kritik Dari Orang Lain – Bagaimana Menerima Kritikan yang Baik

Tidak ada komentar:

Related Posts with Thumbnails

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam