Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Minggu, 30 April 2017

Proxy War Barat Menggunakan Antek



Proxy War Barat

Imperialisme belum mati. Hanya bedanya, penjajahan model baru saat ini tidak lagi menggunakan kekuatan fisik dengan mengirimkan tentara dan kemudian menguasai wilayah suatu negara. Negara imperialis menggunakan kekuatan ideologinya untuk mencengkeram suatu negara. lnilah imperialisme gaya baru atau neoimperialisme.

Negara-negara imperialis ini tak berubah dari dulu. Mereka adalah negara-negara Barat Kristen yang dipimpin oleh Amerika. Setelah berhasil menghancurkan Blok Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet, kini mereka mengarahkan senjatanya ke dunia Islam. Pasalnya, benih-benih kebangkitan lslam tumbuh subur di negeri-negeri lslam.

Barat sangat memahami bahaya kebangkitan lslam itu bagi mereka. Makanya mereka menyusun strategi untuk menghadang kebangkitan itu sejak awal. Pada tahun 2003, Amerika membiayai RAND Corporation -sebuah lembaga riset kebijakan global yang berbasis di Amerika Serikat dan dibiayai pemerintah AS- untuk mengkaji perkembangan Islam.

Mereka mengeluarkan hasil kajian teknik berjudul ”Civil Democratic lslam." Dari hasil kajian itu mereka membagi umat Islam ke dalam empat kelompok yakni fundamentalis, tradisionalis, modernis, dan sekuleris.

Kelompok fundamentalis didefinisikan sebagai kalangan yang menolak demokrasi dan budaya Barat, menginginkan sebuah negara otoritarian yang menerapkan hukum lslam, serta menggunakan penemuan dan teknologi modern untuk mencapai tujuan mereka.

Kelompok tradisionalis dicirikan sebagai suatu masyarakat yang konservatif, mencurigai modernitas, inovasi, dan perubahan. Kelompok modernis menginginkan dunia Islam menjadi bagian modernitas giobal. Mereka ingin memodernkan dan mereformasi Islam dan menyesuaikannya dengan zaman. Sedangkan kelompok sekuleris dicirikan sebagai kalangan yang menginginkan dunia Islam dapat menerima pemisahan antara agama dan negara seperti yang dilakukan negara-negara demokrasi Barat dengan membatasi agama hanya pada lingkup individu.

Lembaga think tank Amerika itu selanjutnya memperincikan langkah-langkah yang perlu diambil oleh kelompok modernis, kaum tradisionalis dalam menentang kaum fundamentalis dan mendukung kaum sekuler secara selektif. Dokumen itu menunjukkan politik adu domba sebagai jalan untuk melemahkan Islam.

Empat tahun kemudian RAND Corporation mengeluarkan laporan setebal 217 halaman yang berjudul: ”Building Moderate Muslim Network.” Laporan ini berisi langkah-langkah untuk mengatasi fundamentalisme.

Di dalamnya ada rekomendasi kepada pemerintah Amerika bagaimana mewujudkan ketidakseimbangan kekuatan antara Muslim radikal-fundamentalis dan Muslim moderat-liberal. Caranya dengan mendukung kalangan Muslim moderat-liberal-sekuler untuk 'menyerang' kalangan Muslim yang ingin menegakkan lslam secara kaffah, yang mereka sebut sebagai kalangan radikal-fundamentalis.

Siapa Muslim moderat-liberal itu? Menurut RAND Corporation cirinya: 1) Pendukung demokrasi; 2) Pejuang hak-hak manusia, kesetaraan gender dan kebebasan beragama; 3) Menghargai pluralisme; 4) Menerima sumber hukum yang bukan mazhab; dan 5) Menentang terorisme.

Strategi ini memfokuskan upaya penghancuran Islam dari dalam melalui kaki tangan (antek) mereka untuk memecah-belah, mengadu-domba dan melakukan politik belah bambu. Tujuannya untuk menghancurkan Islam dan menjauhkan umatnya dari ajaran Islam yang benar. Targetnya membuat "ideologi Islam tercemar di mata penduduk tempat asal ideologi itu dan di mata pendukung pasifnya.”

Inilah yang dalam dunia militer dikenal sebagai proxy war. Proxy war atau perang proksi adalah perang yang terjadi ketika lawan menggunakan pihak ketiga sebagai pengganti berkelahi satu sama Iain secara langsung. Dalam hal ini kekuasaan -pemerintah yang berkuasa- dan elite politik serta tokoh masyarakat bisa digunakan sebagai proksinya.

Memusuhi Islam

Adanya upaya menghadang kebangkitan Islam bukan sekadar teori. Ini bisa dibaca dari pernyataan para pemimpin negara-negara imperialis tersebut dari waktu ke waktu.

Saat berpidato 6 Oktober 2005, George W Bush yang saat itu menjadi Presiden Amerika mengatakan: "The murderous ideology of the Islamic radicals is the great challenge of our new century. Like the ideology of communism, our new enemy teaches that innocent individuals can be sacrificed to serve a political vision (Ideologi pembunuh Islam radikal adalah tantangan terbesar dari abad baru kita. Seperti ideologi komunis, musuh baru kita mengajarkan bahwa individu yang tidak bersalah bisa dikorbankan untuk melayani sebuah visi politik).

Bush juga menyebutkan tujuan ideologi Islam ini yakni mendirikan pemerintahan Islam dunia yang disebut oleh Bush dengan istilah imperium Islam dari Maroko sampai Indonesia yang akan menyatukan umat Islam di seluruh dunia dan menggantikan pemerintahan moderat di negeri-negeri Islam.

Meskipun menggunakan istilah imperium Islam radikal, pidato Bush ini mengarah pada institusi politik Islam yakni khilafah Islam yang memang bersifat global dan menjadikan hukum Islam sebagai. sumber hukumnya.

Perdana Menteri Inggris Tony Blair saat masih menjabat menyebut ideologi Islam sebagai 'ideologi setan.' Dalam pidatonya pada Konferensi Kebijakan Nasional Partai Buruh Inggris, Blair menjelaskan ciri ideologi setan, yaitu: (1) Menolak legitimasi Israel; (2) Memiliki pemikiran bahwa syariat adalah dasar hukum Islam; (3) Kaum Muslimin harus menjadi satu kesatuan dalam naungan khilafah; (4) Tidak mengadopsi nilai-nilai liberal dari Barat.

Walhasil, siapa yang disebut radikal, fundamentalis, sangat jelas yakni mereka yang menginginkan penerapan Islam secara kaffah dalam naungan khilafah. Awas ada adu domba! []

Imperialisme Sepanjang Masa

Setahun setelah serangan WTC September 2002 Bush mengatakan dengan sangat jelas: "This Crusade, this war on terorrism ..... (lni Perang Salib, perang melawan terorisme ...) .

Imperialisme merupakan karakteristik dasar ideologi kapitalisme. Karenanya, mereka akan berusaha keras menghalangi setiap upaya kebangkitan sebuah negara, apalagi negara itu adalah negara ideologis. Caranya dengan mengkooptasi sebuah negara secara total dalam seluruh aspek kehidupan, baik politik, ekonomi, dan budaya serta menanam antek-anteknya di negara tersebut. Dengan mencengkeram sebuah negara, maka mereka akan mendapatkan gold, glory, dan gospel (kekayaan, kemenangan, dan penyebaran agama Kristen).

Inilah mengapa, Amerika dan Barat tak akan membiarkan sedikitpun Islam tampil secara politik. Lihat bagaimana FlS di Aljazair dihabisi, Hamas di Palestina dipenjara, dan ikhwanul Muslimin di Mesir diteroriskan. Revolusi yang mengarah kepada Islam pun dibelokkan. Ujung-ujungnya hanya mereka yang pro Barat saja yang dibiarkan berkuasa. []

Sumber: Tabloid Media Umat edisi 149, April 2015
---

Sistem Rusak, Bunuh Diri Marak



Menanggapi kasus bunuh diri yang banyak diberitakan di media massa, Ketua Lajnah Tsaqafiyah DPD 1 HTI Jatim Azizi Fathoni mengungkapkan keprihatinannya.

”Kasihan karena mereka mengira bunuh diri adalah solusi tuntas bagi permasalahan dunia yang mereka hadapi. Sepintas memang iya, bahwa setelah nyawa meregang dan jasad dimakamkan mereka tidak lagi berurusan dengan persoalan duniawi yang selama ini menghimpitnya. Namun jika dilihat dari sudut pandang akidah Islam, kematian itu sendiri pada hakikatnya justru merupakan awal dari kehidupan yang sebenarnya. Sementara kematian dengan cara bunuh diri karena keputusasaan terkategori sebagai su'ul khatimah. Karena itu termasuk perbuatan yang dicela oleh syara' alias terkategori sebagai dosa. Nasta'idzu billah min dzalik!” kata Azizi kepada Media Umat(14/4).

Ia menjelaskan, fenomena bunuh diri ini bisa terjadi lantaran beberapa faktor.

Pertama, karena ketidakmapanan akidah para pelaku bunuh diri itu sendiri, sehingga mudah putus asa dari rahmat Allah SWT. Mereka mudah terbawa bisikan setan untuk mengakhiri hidupnya.

Kedua, karena kezaliman sistemik oleh pemerintahan yang mengekor kepada neoliberalisme dan neoimperialisme Barat yang semakin hari semakin menyengsarakan kaum miskin dan merugikan rakyat pada umumnya.

"Kondisi semacam ini berpotensi mendorong rakyat miskin yang lemah iman untuk melakukan hal-hal yang dilarang syara', seperti bunuh diri ini," jelas Azizi.

Pandangan Islam

Islam memandang bunuh diri sebagai perbuatan dosa yang diharamkan. sebagaimana tercantum dalam firman Allah SWT surat An Nisa' ayat 29.

Di samping itu, besarnya ancaman bunuh diri tergambar dalam hadits Rasulullah SAW, ”Barangsiapa yang terjun dari atas gunung untuk bunuh diri maka dia akan terjun di neraka Jahannam, dia kekal di dalamnya untuk selamanya; barangsiapa yang meminum racun untuk bunuh diri maka racun tersebut akan berada di tangannya untuk dia minum di neraka Jahannam, dia kekal di dalamnya untuk selamanya; dan barangsiapa yang bunuh diri dengan menggunakan sebilah pisau tajam, maka pisau tajam tersebut akan berada di tangannya untuk dia tusukkan ke perutnya di neraka Jahannam, dia kekal di dalamnya untuk selamanya.” (HR. Bukhari)

Azizi juga menyitir hadits lainnya. ”Janganlah salah seorang dari kalian sekali-kali mengharapkan kematian dikarenakan suatu kesulitan yang menimpanya, jika memang terpaksa maka hendaknya berdoa: Ya Allah, biarkanlah aku hidup jika memang hidup itu lebih baik bagiku, dan matikanlah aku jika memang kematian itu Iebih baik bagiku.” (HR. Bukhari-Muslim).

Solusi

Azizi menerangkan ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi persoalan ini.

Solusi bagi individu, adalah dengan memperkuat penanaman akidah Islam. Azizi mengungkapkan, ”dengan memperkuat penanaman akidah Islam, seseorang bisa menjadi pribadi yang benar-benar memahami apa tujuannya, ridha terhadap qadha' Allah SWT, dan takut terhadap siksanya."

Masyarakat hendaknya juga menjaga budaya saling peduli antar sesama, bahkan Nabi SAW pernah bersabda, ”Seorang Mukmin itu bukanlah yang sedang dalam kondisi kenyang sementara tetangga di sampingnya dalam kondisi kelaparan." (HR. Al-Bukhari dalam Al-Adab)

"Selain meningkatkan kepedulian, hendaknya masyarakat juga bergerak untuk menuntut digantinya sistem pemerintahan kapitalisme-sekulerisme yang merupakan pangkal dari berbagai macam penderitaan yang dirasakan oleh rakyat dengan sistem pemerintahan Islam, Khilafah Islamiyah,” paparnya.

Adapun negara, selain membentuk kepribadian rakyat dengan kepribadian yang kokoh berdasarkan landasan yang kokoh pula, yakni akidah Islamiyah, juga hendaknya berlepas diri dari hegemoni neoliberalisme dan neoimperialisme yang terbukti menyengsarakan rakyat, lalu menerapkan sistem Islam sebagai penggantinya.

”Kekayaan alam yang telah Allah SWT anugerahkan kepada negeri ini hendaknya diatur dan didistribusikan berdasarkan hukum-hukum syara', hingga benar-benar dapat memakmurkan dan menyejahterakan rakyat," pungkas Azizi.[]

Sumber: Tabloid Media Umat edisi 149, April 2015
---

Sabtu, 29 April 2017

Antara Kita Dan Muslim Suriah



Sahabat, berita tentang perang yang terjadi di Suriah terus menghiasi headline media massa. Perang antara penguasa rezim Bashar al-Assad dengan rakyatnya sendiri kerap menyita perhatian masyarakat dunia. Rezim Assad tanpa belas kasihan telah banyak membunuh nyawa kaum Muslimin, termasuk anak-anak dan juga remaja seusia kita-kita.

Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) mencatat setidaknya ada Iebih dari 215.000 orang tewas sejak Maret 2011. Direktur SOHR, Abdel Rahman mengatakan, "Korban tewas tentu lebih banyak dari 215.000 yang telah kami catat, karena sebagian besar lainnya hilang dan nasibnya tidak diketahui hingga saat ini,” dikutip dari Al-Arabiya seperti diberitakan oleh CNN Senin 16 maret 2015. Dari jumlah tersebut, sepertiga atau sekitar 66.000 orang di antaranya adalah warga sipil, 10.808 anak-anak, dan hampir 7.000 perempuan. (islampos.com)

Bisa dibayangin, betapa banyaknya korban yang telah berjatuhan akibat krisis kemanusiaan yang berkepanjangan di Suriah. Saat ini kondisi Suriah kian memprihatinkan. Sekitar 60 persen masyarakat Suriah kini berada di bawah garis kemiskinan. Dari segi ekonomi, infrastruktur hancur, nilai mata uang jatuh, dan kini perekonomiannya mundur lebih dari 30 tahun. (.idjoel. com)

Bagaimana Sikap Kita?

Bagaimana sikap terbaik kita ketika mengetahui kondisi saudara-saudara kita yang ada di Suriah sana? Diam seribu basa? Masa bodo seolah tak terjadi apa-apa? Atau cukup dengan mengirimkan lantunan doa?

Saat ini, kita enak masih bisa menghirup udara segar di pagi hari. Mereka? Jangankan untuk menghirup udara segar, masih bisa bernafas ajah udah sangat beruntung. Di sini, kita masih bisa pergi ke mal untuk sekadar windows shopping ngabisin waktu atau ke salon untuk perawatan meni-pedi atau rebonding. Sa udara-saudara kita di sana, jangankan untuk belanja yang aneh-aneh kaya kita, untuk sekadar makan yang apa adanya pun sulit. Bahkan beberapa waktu yang lalu terdengar kabar bahwa ada ulama di sana menghalalkan memakan daging kucing. Ini karena saking sulitnya mendapatkan makanan.

Di sini, banyak yang masih bisa ketawa bercanda sama teman-teman. Nongkrong di cafe sambil nonton bareng. Ngabisin waktu yang nggak ada guna. Di sana kondisinya masih sangat mencekam. Nggak ada waktu buat keluyuran seperti anak-anak muda di sini. Mereka di sana turut melawan penguasa zalim bersama dengan para mujahidin yang ikhlas berjuang untuk menumbangkan rezim laknat Bashar al-Assad pembantai umat Islam.

Itu baru di Suriah, belum yang terjadi di Palestina. Di sana umat Islam merana. Sejak tahun 1948 pasca terbentuknya negara ilegal Israel, Umat Islam di Palestina tersiksa, hidupnya terlunta-Iunta. Pembantaian, pengusiran terus dilakukan oleh orang-orang yahudi Iaknatullah. Hari-hari mereka sibuk dengan perlawanan kepada tentara Israel yang telah merebut rumah-rumah mereka, mengusir mereka dari tanah kelahirannya.

Di sini banyak yang malah bersuka cita ketika tanah kelahiran kita diambil kandungan tambangnya sama Amerika. Diem. Nggak melek dengan fakta yang terjadi di dalam negerinya sendiri. Freeport menguasai emas Indonesia pada diem. ExxonMobile menguasai minyak kita, pada diem. Kekayaan alam kita dijarahi, pada diem. Nggak ada perlawanan dari para pemuda. Gimana nggak diem, orang para pemudanya juga malah asik sama kemaksiatan. Duh Gustiiii....

Umat lslam kini terhinakan. Remaja generasi penerus Islam satu per satu dihabisi nyawa dan pemikirannya. Persoalan kemanusiaan yang terjadi di Suriah, Palestina, Mesir, Irak, Afganistan, Myanmar, Kashmir, Moro, Pattani, dan di seluruh negeri-negeri Muslim lainnya, adalah persoalan kita juga.

Bayangkan bila kita menjadi mereka yang setiap harinya selalu berada dalam bahaya. Menahan perut dari kelaparan, ancaman pembunuhan. Belum lagi, hantaman rudal-rudal yang nggak bisa diprediksi kapan datangnya. Ditinggal mati oleh keluarga dan sanak saudara sekitar. Diusir dari rumah yang selama ini jadi tempat tinggal. Serta berbagai permasalahan lainnya.

Malu lah kita wahai pemuda lslam di lndonesia, bila yang kita lakukan hanya perbuatan yang justru mengantarkan pada kehinaan dunia akhirat. Pacaran, mabok-mabokan, tawuran, berjudi, narkoba dan lain sebagainya.

Nah, untuk itu, bagi kita yang masih hidup dalam zona aman, sudah semestinya kita terus berjuang bersama teman-teman yang selalu istiqamah di dalam jalan dakwah. Kita harus terus menyuarakan penerapan syariah dalam wujud khilafah. Karena kalo kita mau berpikir, sesungguhnya keterpurukan umat Islam saat ini, karena memang nggak diterapkannya hukum Allah secara menyeluruh.

Hanya dengan Khilafah lah Islam bisa kembali berjaya. Hukum-hukum Allah diterapkan secara kaffah. Dan, saudara-saudara kita yang kini mengalami kezaliman bisa kita selamatkan. Wallahu'alam bishawab. []

Bacaan: Tabloid Media Umat edisi 149, April 2015
---

Jumat, 28 April 2017

2070 Islam Agama Terbesar Di Dunia



PEW Research Center yang berkantor pusat di Washington Amerika Serikat kembali merilis surveinya mengenai kajian perkembangan agama-agama di dunia dengan judul "The Future of World Religions: Population Growth Projections, 2010-2050." PEW Research Center merupakan lembaga non partisan yang sering memaparkan fakta atau "fact tank” yang ada dalam fenomena masyarakat, baik yang terjadi di Amerika Serikat maupun di dunia.

Dari kajian tersebut, ada tujuh temuan penting (fact finding) dari PEW Research Center. Namun dari ketujuh temuan itu, yang terkait dengan umat Islam setidaknya ada tiga hal:

Pertama, Muslim adalah kelompok agama yang tingkat pertumbuhannya paling cepat (fastest growing). Hal ini disebabkan umat Islam memiliki tingkat kesuburan (fertility rate) dan populasi muda tertinggi. Tingkat kesuburannya adalah rata-rata 3,1 anak per perempuan. Hal ini lebih tinggi dibandingkan umat Kristen memiliki rata-rata 2,7 anak per perempuan dan Yahudi rata-rata 2,3 anak per perempuan. Di sisi lain Kristen adalah agama yang mengalami penurunan yang signifikan. Di Eropa turun hingga populasi Kristen tinggal separuhnya, dan di Amerika turun sekitar60 persen.

Kedua, negeri yang akan memiliki penduduk Muslim terbanyak tidak lagi Indonesia. Pada tahun 2050, India dan Pakistan akan menggeser Indonesia ke urutan ketiga. Dalam kajian PEW Research Center, di Amerika pemeluk Islam akan melampaui penganut Yahudi sehingga menjadi agama kedua terbesar yang dianut di Amerika. Di Asia, pemeluk Islam di India akan melampaui pemeluk Islam di Indonesia. India akan menjadi negara yang pemeIuk Islamnya terbesar di dunia, mengalahkan Indonesia. Walaupun di India, pemeluk agama Hindu masih tetap yang mayoritas. Dan agama Hindu akan menjadi agama terbesar ketiga di dunia dengan jumlah 14,9 persen. Di benua Eropa, populasi pemeluk Islam akan menjadi 10 persen dari total populasi. Jumlahnya sekitar 700 juta orang. Secara umum pemeIuk agama Islam akan meningkat 50 persen di 51 negara.

Ketiga, umat Islam akan melampaui penganut Kristen dari segi jumlah pada tahun 2070. Dari jumlah penduduk dunia 6,3 milyar pada tahun 2010, yang memeluk agama Islam adalah sekitar 1,6 milyar orang, sedangkan yang memeluk agama Kristen sejumlah 2,17 milyar orang. Pada tahun 2050, diperkirakan yang memeluk agama lslam akan menjadi 2,76 milyar orang sedangkan yang memeluk agama Kristen akan sejumlah 2,92 milyar orang. Kalau dipersentasikan, pemeluk lslam adalah 29,7 persen sedangkan Kristen adalah 31,4 persen dari populasi dunia yang diperkirakan berjumlah 9,3 milyar orang. Walaupun dari sisi jumlah, penganut agama Kristen pada tahun 2050 masih Iebih banyak dibandingkan yang memeluk agama lslam, namun dari segi pertumbuhan, agama Islam merupakan agama yang tingkat pertumbuhannya paling pesat. Sehingga pada tahun 2070, pemeluk agama Islam akan melampaui pemeluk agama Kristen. Dalam penelitian ini tidak didetilkan apakah Islam Sunni dan Syiah serta Kristen Katolik, Protestan atau Ortodoks.

Kajian ini dilakukan PEW Research Centre dan Institut International untuk Analisis Sistem Terapan (IIASA) yang berkedudukan di Laxenburg Austria selama enam tahun dengan mengumpulkan data dari 198 negara dengan lebih dari 2500 sensus, survei dan register penduduk. Kajian yang dilakukan oleh PEW Research Centre adalah dengan melihat proyeksi populasi atau jumlah penduduk, melihat tingkat kesuburan, juga melihat angka kematian, migrasi atau perpindahan penduduk dan tentunya kecenderunqan seseorang untuk mengganti agamanya. Dan kajian PEW Research Centre ini tentunya mengabaikan hal-hal yang terkait dengan perang, bencana alam, wabah penyakit dan penurunan perekonomian yang hal-hal tersebut dapat menurunkan jumlah populasi.

Populasi Besar, Dominasi Islam?

Dari kajian PEW Research Centre ini, sebagai fact tank, bisa digunakan untuk menjadi rujukan siapa saja. Bagi Barat, temuan dari PEW Research Centre ini bisa menjadi warning, bahwa dominasi Muslim adalah “ancaman” yang tidak terelakkan.

Keengganan masyarakat Barat untuk meningkatkan jumlah populasi akibat iklim kerja yang masif, kekhawatiran akan masa depan anak yang berlebihan, pandangan yang keliru terhadap lembaga perkawinan, dll adalah buah dari ideologi sekulerisme-kapitalisme yang mengerem tingkat pertumbuhan di Barat. Di sisi lain juga, Barat mendapati bahwa agama yang mereka anut selama ini tidak lagi bisa menjawab persoalan hakikat hidup mereka. Sehingga mereka meninggalkan agama yang selama ini mereka anut. Tingkat atheisme dan agnostikme di Barat sangat tinggi, terutama di Prancis, Belanda, dan Amerika Serikat yang mencapai 26 persen.

Bagi kaum Muslim, hasil kajian ini bisa menjadi berita gembira, betapa Islam sebagai rahmatan lil 'alamin semakin diterima oleh umat manusia. Mereka berbondong-bondong memeluk agama Islam dengan meninggalkan agama lamanya. Di sisi lain, Islam yang memberikan dasar-dasar keimanan mengenai rezeki, keberadaan anak sebagai amanah, dan berbagai prinsip lainnya yang salah satunya tertuang dalam hukum perkawinan, telah mendorong umat Islam untuk menjadi umat yang banyak.

Namun demikian, jumlah yang besar ini tidak ada korelasinya secara langsung dengan dominasi Islam di dunia ini. Betul jumlah penduduk adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kapabilitas negara, namun tanpa adanya institusi yang mempersatukan umat Islam yang semakin banyak ini, maka umat Islam masih laksana buih di tengah lautan, banyak, namun tidak ada pengaruhnya bagi peradaban dunia. Bila dengan jumlah yang banyak saja Barat sudah khawatir, maka hadirnya khilafah Islam sebagai institusi yang mempersatukan umat Islam seluruh dunia akan memupus kezaliman Barat, karena khilafah akan hadir untuk menerapkan sistem syariah Islam sebagai rahmatan lil 'alamin. InsyaAllah. []

Bacaan: Tabloid Media Umat edisi 149, April 2015
---

Ponpes Raudhotul Jannah Merasa Terpanggil Berjuang Bersama Hizbut Tahrir



KH M Suyono, Pimpinan Ponpes Raudhotul Jannah, Sidokerto

Merasa Terpanggil Berjuang Bersama Hizbut Tahrir

Kami sangat prihatin dengan keadaan masyarakat. Sekalipun pondok sudah berdiri, pendidikan sudah berjalan tetapi kami bingung dan prihatin mencoba mencari solusi memperbaiki masyarakat. Kemaksiatan atau orang-orang yang melanggar syariat Islam seperti minum minuman keras, perzinahan dll yang ada semakin tinggi. Hukum yang ada tidak membuat jera. Bahkan pelaku zina justru dinikahkan. Maka kami menginginkan dan mengupayakan diterapkannya syariah Islam di dalam kehidupan ini.

Ketika Hizbut Tahrir menyerukan untuk menegakkan syariah kami merasa terpanggil dan merasa cocok untuk ikut berjuang menerapkan syariah Islam, sehingga kami ikut bergabung bersama Hizbut Tahrir yang kurang lebih sudah dua tahunan ini.

Alhamdulillah kami sering dikunjungi oleh para aktivis Hizbut Tahrir baik itu dari DPD maupun dari DPP seperti Ustadz Ali Murtadho dan Gus Jun.

Alhamdulillah keluarga kami -istri, anak dan ustadz-ustadz Raudhotul Jannah- sudah ikut pembinaan Hizbut Tahrir. Santri pondok sudah ikut mulai berpartisipasi dalam acara-acara Hizbut Tahrir di Bandar Lampung. Dan Alhamdulillah selama ini belum ada halangan dari masyarakat. Ada juga wali murid yang sudah ikut Hizbut Tahrir dan ikut menyemangati. Kami juga ikut mengajak masyarakat sekitar untuk ikut dalam kegiatan-kegiatan Hizbut Tahrir. Cita-cita kami jelas yaitu berupaya agar syariah Islam ini bisa tegak dan khilafah bisa terwujud.

Untuk teman-teman semua agar selalu semangat mengemban dakwah memperjuangkan khilafah, karena yang namanya perjuangan itu tidak mudah. Akan banyak rintangan yang menghalanginya.[]

Ponpes Raudhotul Jannah, Sidokerto, Lampung Tengah

Taman Surga Di Tengah Lampung

Meski sudah sore, udara di lingkungan Pondok Pesantren Raudhotul Jannah masih terasa segar, apalagi ditambah dengan semilir angin berhembus. Mumpung cuaca cerah, Media Umat pun meminta santri berkumpul untuk difoto bersama. Dengan sigap mereka yang baru saja menunaikan shalat Ashar berjamaah langsung berhamburan ke luar untuk melakukan foto groupy, Jum'at (9/4) di kompleks Ponpes Raudhotul Jannah, Sidokerto, Lampung Tengah.

Usai mengambil beberapa gambar, Media Umat pun berbincang-bincang dengan KHM Suyono, pimpinan Raudhotul Jannah, seputar ponpes yang didirikan dan dibinanya tersebut.

”Alasan mendirikan ponpes ini, dimotivasi dengan keprihatinan kami melihat keadaan generasi umat Islam yang tidak tahu arah hidupnya dan bahkan jauh dari Islam. Mereka tidak paham Islam dengan baik,” ungkapnya.

Lalu, Kyai Suyono mengadakan Pengajian malam untuk warga. Aktivitasnya dilakukan dari sore hingga pagi. Mulai dari ngaji, shalat wajib dan tahajjud, juga ibadah lainnya. Santrinya berasal dari masyarakat sekitar. Namun dari hasil yang dilaksanakan ternyata masih kurang maksimal karena hanya bisa mengelola dan bisa memberikan pendidikan di waktu malam. Akhirnya kami putuskan membuat pondok pesantren,” beber lelaki kelahiran Batang Harjo, Lampung Timur, 8 Mei 1963.

Maka, pada 2008, Kyai Suyono mendirikan Raudhotul Jannah (Taman Surga). Harapannya, dengan belajar berbagai hukum Islam di pondok tersebut, santri dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai tiket masuk surga, singkatnya pondok tersebut menjadi taman menuju surga-Nya.

Di tahun pertama berdirinya, hanya memiliki 28 santri putra-putri dan pada tahun ajaran sekarang tercatat ada sekitar 250 santri yang belajar di tsanawiyah dan aliyah Raudhotul Jannah. Kebanyakan

santri berasal dari daerah Lampung, sisanya berasal dari Palembang, Jawa Barat, dll. Memang, selain pendidikan berdasarkan kurikulum sendiri, ponpes ini memadukannya dengan sekolah formal tsanawiyah dan aliyah.

Di awal berdirinya pula, luas lahan pondok adalah sebesar 2 rantai, lalu dua tahun kemudian lahan diperluas menjadi seperempat hektar. Dengan fasilitas gedung sekolah sebanyak 6 unit, asrama, kantin, lapangan olahraga, perumahan ustadz yang sudah ada 4 unit, laboratorium komputer, perpustakaan dll.

Menariknya, baik bangunan dan pembelian lokasi tanah diusahakan dan dibangun secara pribadi tidak menerima bantuan dari manapun baik itu dari pemerintah maupun dari luar negeri. ”Hal ini memudahkan kami dalam melaksanakan program-program kami tanpa harus musyawarah dengan penyokong dana atau dengan pihak manapun,” tegasnya.

Selain memang pada umumnya Pondok memacu untuk melaksanakan ibadah, ngaji dan amalan sunnah seperti tahajjud dhuha, dll, keunggulan ponpes ini juga dari bahasanya yaitu bahasa Arab dan Inggris. Untuk bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Arab.

”Para santri unggul dari seqi bahasa. Kami saat ini sedang mendaftarkan anak-anak di Ar Royyah Sukabumi untuk menqikuti kegiatan lomba di sana," katanya.

Sumber: Tabloid Media Umat edisi 149, April 2015
---

Rabu, 26 April 2017

Islam Jalan Hidup, Kehormatan Kami Dan Harapan Satu-Satunya Bagi Umat Manusia



Hizbut Tahrir Amerika Menyimpulkan Konferensi Khilafah Tahunannya, "Islam: Jalan Hidup Kami, Kehormatan Kami Dan Harapan Satu-Satunya Bagi Umat Manusia"

Hizbut Tahrir Amerika Menyimpulkan konferensi Khilafah tahunannya di Lombard, IL pada Ahad 23 April 2017 dengan judul "Islam: Our Deen, Our Dignity And the Only Hope for Humanity." Tema konferensi menekankan pada pentingnya Islam sebagai sumber kekuatan dan kehormatan bagi kaum Muslim di Amerika, bagaimana kaum Muslim harus memegang teguh prinsip-prinsipnya, dan bagaimana mereka harus menggunakannya sebagai asas gerakan politik.
Pada tahun-tahun terakhir, kaum Muslim di Amerika semakin banyak menerima serangan dari media massa, para politisi, dan aktivis sayap-kiri maupun sayap-kanan. Ajaran Islam, prinsip-prinsipnya, dan amalannya terus ditarget dan dicitrakan buruk untuk menghina kaum Muslimin. Terdapat kesadaran yang berkembang di kalangan kaum Muslim di Amerika bahwa tantangan yang mereka hadapi hanya bisa ditangani dengan kembali kepada ajaran-ajaran dan prinsip Islam yang murni.

Program konferensi ini terdiri dari tiga pidato dan disimpulkan dengan panel tanya-jawab. Pidato pertama, "Our Power is Owning Islam (Kekuatan Kita Adalah Dengan Memegang Islam)," menyatakan keharusan umat Islam untuk memegang teguh Islam dengan merasa bangga terhadapnya dan menjunjung prinsip-prinsipnya. Dari akidah Islam yang kokoh memancar asas pemikiran, identitas, dan jalan hidup kaum Muslim - spiritual, sosial, ekonomi dan politik. Dan hanya melalui memegang teguh aqidah Islam beserta sistemnya yang komprehensif ini, umat Islam bisa memerdekakan dirinya dari tuduhan-tuduhan keliru yang memusuhi Islam.

Pidato kedua, "Falsehood Perishes, Islam Prevails (Kebatilan Sirna, Islam Berkuasa)," membahas tuduhan-tuduhan bohong terhadap Islam yang menyatakan bahwa Islam adalah suatu sumber kejahatan dalam masyarakat, dan bagaimana Islam, jika diterapkan, justru akan memberikan solusi bagi berbagai masalah masyarakat. Pembicara mengawali dengan pentingnya pemahaman atas kebenaran Islam dalam membentuk identitas muslim dan menjadi kekuatan dalam menyatakan kebenaran di masa sekarang, di mana terus terhimpit di bawah cengkeraman kapitalisme.
Kebenaran, dinyatakan secara jelas dalam pembahasan, "adalah apa yang menjadi identitas kita. Kita adalah umat yang tunduk pada batasan-batasan yang telah ditetapkan oleh Sang Pencipta manusia, kehidupan dan alam semesta. Kita adalah umat yang membangun ilmu (berdasarkan nash-nash Islam) dalam rangka menimbang benar-salahnya perbuatan manusia. Kita adalah umat yang meyakini bahwa salah satu derajat tertinggi di Surga adalah bagi mereka yang mengatakan kebenaran di hadapan penguasa tiran." Dan utamanya, kita adalah umat yang "mengusahakan sebuah alternatif (Islam) yang mana orang-orang dari semua latar belakang akan menunjuk padanya dan mengatakan, 'Aku juga mau itu untuk keluargaku."

Pidato ketiga, "Islamic Political Activism on the Path of the Prophet Saw. (Gerakan Politik Sesuai Metode Nabi Saw.)," menekankan kebutuhan umat menggunakan Islam sebagai satu-satunya sumber bagi aktivitas politik dalam komunitas, negara, dan dunia. Di hadapan serangan-serangan tajam dan manipulatif dari media massa, umat Islam harus saling mendukung dan proaktif memulai acara untuk mendakwahkan pandangan Islam.
Pembicara mengklarifikasi peran Hizbut Tahrir di Amerika dalam membantu umat Islam menjaga prinsip-prinsip Islamnya, mengkomunikasikan bahwa kita di sini untuk "...membantu komunitas, organisasi seperti MSA dan semacamnya, yang mana semuanya berupaya untuk tujuan-tujuan yang sama meski mungkin punya beberapa perbedaan pandangan, di mana kita bisa membantu mengedukasi kaum Muslim dalam hal rincian sistem Islam dan penerapannya dalam masyarakat hari ini, juga untuk membantu mendakwahkan kepada kaum non-Muslim bahwa Islam adalah satu-satunya harapan bagi umat manusia," dan kepada kaum non-Muslim "yang sungguh-sungguh menantikan sebuah alternatif bagi ideologi-ideologi gagal yang berlaku hari ini."

Konferensi disimpulkan dengan panel tanya-jawab di mana para pembicara menjawab pertanyaan-pertanyaan dari audiens.

Konferensi ini adalah bagian dari kampanye global oleh Hizbut Tahrir yang diadakan pada momen Rajab, bulan dihapuskannya Khilafah, Sistem Pemerintahan Islam, pada 1924. Ini adalah seruan global kepada Umat Islam seluruh dunia untuk bergerak memenuhi kewajibannya untuk mendirikan-kembali negara Khilafah yang sesuai metode Kenabian.

Hizbut Tahrir adalah partai politik Islam global yang berupaya untuk melanjutkan kembali kehidupan Islam dengan ditegakkannya negara Khilafah di dunia Muslim. Hizb tidak berupaya untuk mendirikan Khilafah di negara-negara Barat termasuk di AS. Hizb tidak menyetujui dan tidak menggunakan cara bersenjata dalam mendirikan-kembali Khilafah.

Bacaan: khilafah.com/hizb-ut-tahrir-america-concluded-its-annual-khilafah-conference-islam-our-deen-our-dignity-the-only-hope-for-humanity/


 ---


sebarkan Buku-Buku Supremasi Ideologi Islam

Tanpa khilafah, umat ini mengalami keterpurukan dan penderitaan luar biasa yang tidak pernah dialami dalam sepanjang sejarah. Umat Islam saat ini Di adu domba, dibentur-benturkan atas nama kepentingan dan kekuasaan serta dicap dengan berbagai macam stigma negatif. Simbol-simbol dan ajaran islam pun di kriminalisasi dan dijauhkan sejauh-jauhnya dari kehidupan Islam. Sungguh, tiadanya khilafah benar-benar merupakan umm al-jarâim, induk dan pangkal aneka musibah, keburukan, dan kejahatan bagi umat Islam

Imam Qurtubiy secara eksplisit menegaskan bahwa Orang-orang  yang menolak wajibnya mengangkat Imam atau Khalifah adalah orang yang tuli terhadap Syariah.

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik” (TQS. Ali Imran 110)

Dalam ayat tersebut umat Islam digambarkan sebagai umat terbaik yang memiliki karakter khas yakni melakukan amar ma’ruf nahi mungkar dan beriman kepada Allah SWT. Artinya aktivitas amar ma’ruf nahi mungkar adalah karakter utama umat ini. Dakwah pada penguasa adalah bagian dari aktivitas amar ma’ruf nahi mungkar. Sebab tanpa aktivitas ini sistem bukan-Islam terus bercokol, kejahatan akan terus merajalela, kerahmatan dari sistem Islam tidak bisa diwujudkan. Tentu ini adalah hal yang tidak diinginkan oleh kaum yang benar.

sebarkan Buku-Buku Supremasi Ideologi Islam

Sabtu, 22 April 2017

Kejahatan Bersenjata Api Meningkat Di London



Kejahatan bersenjata api dan pisau melonjak di London selama tahun lalu, sebagaimana ditunjukkan dalam angka resmi.

Kejahatan bersenjata api meningkat 42% di London. Kejahatan keseluruhan meningkat 4,5% menjadi hampir 774.737 kasus, dengan 16,72% kasus terselesaikan, turun dari 18,8% di tahun sebelumnya.

Angka The Met Police menunjukkan ada 2.544 kasus kejahatan bersenjata api dari April 2016 hingga April 2017 dibandingkan dengan 1.793 kasus dari 2015 hingga 2016.

Kejahatan bersenjata pisau juga meningkat 24% dengan 12.074 kasus tercatat dari 2016 hingga 2017.

Kejahatan bersenjata pisau yang menghasilkan luka juga meningkat 21% menjadi 4.415 dari 2016 hingga 2017, dibandingkan dengan 3.663 kasus di tahun sebelumnya.

Kasus narkoba ada 37.374. Kasus pencurian ada 69.501.

Angka-angka itu menunjukkan sebuah sistem yang gagal melindungi orang dan gagal menciptakan masyarakat yang aman. Para pemudalah yang membawa pisau dan senjata api. Riset mengindikasikan bahwa bagi banyak anak muda, senjata adalah untuk melindungi diri dari situasi di komunitas mereka sehingga bisa aman.

Tampak bagi para pemuda risiko dipenjara masih lebih baik daripada tidak bawa senjata di dalam hutan beton di mana mereka hidup.

Inggris tidak mampu mengatasi masalah-masalah itu secara efektif. Solusi-solusi yang dipakai mengabaikan bahwa sebab utama epidemi kejahatan adalah nilai-nilai dasar yang ada di semua lini kehidupan masyarakat Barat: kapitalisme, individualisme, materialisme, kebebasan pribadi.

Akar masalahanya bukanlah narkoba, buta-baca, kurangnya bersosialisasi, kemiskinan ataupun kejahatan - masalah sesungguhnya adalah nilai-nilai bukan-Islam itu. Nilai-nilai yang telah menciptakan masyarakat di mana anak muda merasa lebih aman dengan membawa senjata dan mereka ternyata juga siap menggunakannya juga. Nilai-nilai tidak-Islam di mana mereka tidak punya proses menilai amal diri sendiri, mereka malah hanya menilai diri berdasar keumuman lingkungan mereka dan berdasar apa yang mereka butuhkan untuk bisa hidup di komunitasnya.

Jika Inggris ingin mengurangi budaya pisau dan senpi, dia harus lihat cermin dan bertanya pada diri sendiri - apa yang telah mendorong banyak orang di masyarakat untuk mengabaikan hukum dan merisikokan hidup mereka?

Apa yang tidak ada di Inggris adalah prinsip-prinsip yang diyakini yang mengarahkan masyarakat untuk meninggalkan kemungkaran dan menjalankan kemakrufan.

"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula." [TQS. az-Zalzalah:7-8]

Bacaan: hizb.org.uk/news-watch/gun-crime-in-london-increases-by-42
---


 sebarkan Buku-Buku Supremasi Ideologi Islam

Di bidang sosial sekularisme menyebabkan kerusakan moral. Wanita, misalnya, hanya dianggap komoditas dagang dan pemuas nafsu laki-laki semata. Perselingkuhan dianggap “pertemanan”, sementara poligami justru dianggap perbuatan kriminal. Sistem sosial yang bobrok seperti ini telah terbukti menghancurkan institusi keluarga, menyebarkan penyakit kelamin, menimbulkan kebejatan moral dan melahirkan anak-anak hasil zina.

Keburukan sekularisme semestinya melahirkan kesadaran pada umat Islam akan keindahan ajaran Islam. Islam rahmatan lil alamin. Islam melahirkan sistem politik yang benar, yaitu sistem politik yang berdasarkan syariah. Sistem politik Islam dibangun di atas dasar akidah islamiyah sehingga berbagai aturannya akan bersifat spiritual (ruhiah), yaitu terkait dengan Allah SWT; terkait dengan pahala dan dosa. Sistem yang demikian akan menentukan makna kebahagiaan hakiki bagi individu. Orang akan bahagia saat merasa telah menaati Allah SWT dan merasa mendapat pahala. Sebaliknya, orang akan merasa khawatir saat berbuat maksiat kepada Allah SWT dan merasa berdosa.

 Sungguh tak mungkin Islam dapat berdampingan dengan sekularisme. Sekularisme menciptakan kerusakan serta menyuburkan kemaksiatan dan pelanggaran terhadap aturan Allah SWT. Sebaliknya, Islam menebarkan rahmat bagi semesta alam. Karena itu pantas jika Allah SWT berfirman (artinya):
 "Apakah hukum jahiliah yang mereka kehendaki? Hukum siapakah yang lebih baik daripada hukum Allah bagi orang-orang yang yakin?" (TQS al-Maidah [5]: 50).

Karena itu pula, saatnya kita mencampakkan sekularisme, lalu kita ganti dengan akidah dan syariah Islam. Hanya saja, penegakan syariah Islam membutuhkan institusi pemerintahan Islam. Itulah Khilafah ‘ala minhaj an-Nubuwwah. Khilafah inilah yang harus segera kita tegakkan.
 
 sebarkan Buku-Buku Supremasi Ideologi Islam

Selasa, 11 April 2017

Penguasa Tunisia Menzalimi Pengemban Dakwah Islam Hizbut Tahrir



Hizbut Tahrir Berupaya Untuk Terapnya Sistem Islam, Peraturan Dari Tuhan Penguasa Semesta Alam
Apakah ini sebuah kejahatan?! Apa kamu tidak berpikir - Bagaimana kamu membuat keputusan?!

Polisi politik dikerahkan dalam beberapa minggu lalu, penangkapan politis terhadap Syabab Hizbut Tahrir dengan alasan ada poster-poster yang mengingatkan kaum Muslimin Tunisia pada kewajiban mendirikan-kembali Khilafah yang diwajibkan oleh Allah atas mereka sebagaimana mereka diwajibkan sholat, puasa dan haji ...
Di hadapan serangan berulang atas Hizb, dakwahnya dan para syababnya,

1. Seruan dakwah Islam untuk berdirinya kembali negara Khilafah adalah tugas yang diwajibkan hukum-hukum Islam berdalil qath'i (pasti) dalam Qur'an dan Sunnah.

2. Legitimasi dakwah untuk tegaknya hukum Allah tidak membutuhkan izin atau otorisasi dari rezim sekular yang berasaskan pemisahan Islam dari kehidupan negara dan berasaskan ketundukan pada kolonisasi Barat. Kolonisasi ini yang bertujuan menggarong kekayaan kita, mengendalikan negeri kita, dan mencengkeram kita dengan sistem peradaban Barat berbasis keuntungan materi.

3. Pemerintah di Tunisia dan polisi politiknya terus melaksanakan perintah yang datang dari kedutaan-kedutaan kolonial. Pada 22/03/2017, Menteri Urusan Sipil, Mehdi bin Gharbia, menandatangani kesepakatan dengan duta besar Inggris untuk "bekerja sama" dalam menangani ideologi radikal. Semua orang tahu bahwa ideologi radikal menurut Inggris adalah Islam dan syariah Khilafah.

4. Alasan pemerintah, konstitusi dan hukum buatan manusia, merupakan alasan zalim. Itu karena konstitusi mereka adalah buatan-manusia yang mengandung banyak pertentangan di dalamnya: konstitusi itu menyebut Islam adalah agama Tunisia sementara bertentangan dengan aturan yang melarang Islam dan mengkriminalisasi para pembela Islam!!
Dalam hal sistem republik, itu adalah sistem yang sepenuhnya bertentangan dengan Islam, yang terbukti banyak kaum Muslimin yang enggan mengikutinya karena ajaran Islam dan sistem Islam adalah yang tertinggi.

5. Biarkan penguasa dan berbagai kedutaan di belakangnya tahu bahwa: Hizbut Tahrir berakar kuat di negeri Tunisia yang punya sejarah Islam meski negara Tunisia lahir bersistem gagal, dan negara-negara paling keji terbukti tidak mampu menghentikan gerakan partai menuju bangkitnya Umat Islam dan membebaskannya dari semua bentuk kelemahan dan kolonisasi. Jadi, bagaimana penguasa korup -yang menteri-menterinya hanyalah buruh suruhan kedutaan kolonial- bisa membalik partai yang punya dasar kuat dengan ajaran-ajaran Islam yang dijunjung tinggi!?

Wahai Masyarakat, Wahai Umat Islam:
Akankah syariah Khilafah menjadi sebuah kejahatan di negeri-negeri Muslim? Akankah seruan dakwah untuk pemerintahan dengan Islam menjadi sebuah kejahatan di negeri-negeri Muslim?

Kamu adalah umat yang Allah telah muliakan dengan Islam, dan itu rahmat yang sangat mencukupi. Kamu adalah umat yang dimuliakan Allah untuk menjadi umat terbaik bagi seluruh umat manusia dengan menerapkan Islam melalui Negara Khilafah Rasyidah yang berjalan mengikuti manhaj kenabian. Jadi, bagaimana kamu bisa terima bahwa anak-anakmu ditindas karena mereka menyerukan penerapan Islam? Bagaimana kamu bisa terima kolonialis yang mengendalikan para penguasa dan membuat kesepakatan dengan para menteri untuk terus mendominasi atasmu?!

bacaan: khilafah.com/hizb-ut-tahrir-works-for-the-application-of-islam-the-legislation-of-the-lord-of-the-worlds/
---


sebarkan Buku-Buku Supremasi Ideologi Islam

Indonesia dan dunia dalam ancaman neoliberalisme dan neoimperialisme.
Jelas sekali bahwa Indonesia dan dunia Islam harus segera diselamatkan. Dan tak ada pilihan lain kecuali wajib diselamatkan dengan Islam, yaitu dengan penerapan syariah dan khilafah.

Kafir imperialis dan anteknya dikejutkan dengan dakwah luar biasa kaum muslim yang menyerukan penerapan syariah Allah, bermulanya pergerakan mereka dari masjid-masjid, takbir mereka yang makin menggema ke langit, maka semua itu memasukkan di dalam diri penguasa ketakutan akan sampainya Islam ke pemerintahan. Imperialis sadar bahwa di situlah kehancurannya. Maka jadilah imperialis bersungguh-sungguh dan mengerahkan segenap daya upaya untuk menghalangi hal itu dengan cara-cara keji dan licik di depan dakwah kaum muslimin. 

Hizbut Tahrir menggerakkan kaum muslimin agar menempatkan di depan mereka keridhaan Rabb mereka dan penegakan syariah-Nya. Hizbut Tahrir memperingatkan kaum muslimin khususnya orang-orang mukhlis diantara mereka agar tidak terjerumus dalam jeratan seruan kafir imperialis semacam sekularisme.

Islam satu-satunya ajaran dan sistem hukum yang benar dan sempurna, apabila diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan akan menjadikan hidup penuh rahmat dan barakah Allah SWT. Sebab hanya dengan ketakwaan dan keimanan kepada Allah SWT. dan Al Quran yang diwahyukan kepada nabi Muhammad SAW., maka Allah pasti akan membereskan berbagai permasalahan dalam kehidupan kita.

Faktanya, sekularisme-demokrasilah yang menjadi ancaman terbesar bangsa ini. Bukankah segenap problem yang menimpa bangsa ini bukan akibat dari penerapan syariah Islam, tetapi justru akibat penerapan sistem sekular-demokrasi? Bukankah persoalan seperti kemiskinan, korupsi, kerusakan moral, maraknya kriminalitas, dll adalah akibat penerapan sistem sekular-demokrasi, bukan akibat penerapan syariah Islam? Jadi mengapa syariah Islam yang menjadi tertuduh?

Islam Rahmatan Lil Aalamiin akan terwujud apabila kaum muslimin menerapkan ajaran dan syariat Islam secara kaffah dalam sebuah aspek kehidupan. Sehingga untuk mewujudkan semua itu harus ada institusi yang menegakkannya yaitu Daulah Khilafah Islamiyah.

sebarkan Buku-Buku Supremasi Ideologi Islam 

Kamis, 06 April 2017

Situs Web Hizbut Tahrir Diblokir Di Turki


Memblokir Alamat-Alamat Online Hizbut Tahrir Di Turki Menunjukkan Kelemahan Penguasa Di Hadapan Ide-Ide Islam Yang Didakwahkan Hizbut Tahrir

The Information Technologies and Communications Authority (ICTA) telah memutus akses dari Turki ke website resmi Hizbut Tahrir Turki (www.hizb-turkiye.org). Tak lama setelah pemblokiran itu, website resmi Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir (www.hizb-ut-tahrir.info) juga diblokir aksesnya dari Turki. Kedua hambatan itu diterapkan sebelum ada keputusan pengadilan, tanpa alasan apapun, dan tanpa informasi sama sekali. Hizbut Tahrir wilayah Turki telah memberi penjelasan kepada publik terkait masalah itu.

Berbagai program televisi, koran, majalah dan situs internet yang tidak mengikuti prinsip-prinsip Islam, nilai-nilainya dan malah menyebarkan bualan dan amoralitas dibolehkan aksesnya, tapi institusi-institusi Islam yang memberi pelajaran-pelajaran Islam malah diblokir. Penguasa Turki menyuapi para pemuda dengan racun, dan di sisi lainnya penguasa menghambat pikiran-pikiran intelektual yang mengubah dengan Islam. Apakah begini caranya generasi dipengaruhi oleh penguasa?

Blokir terhadap situs-situs internet Hizbut Tahrir dilakukan segera setelah pengumuman konferensi oleh Hizb berjudul "Why the World is in Need of the Khilafah," Mengapa Dunia Sekarang Membutuhkan Khilafah, yang direncanakan akan diadakan di Istanbul 5 Maret 2017, tapi telah diblokir secara zalim oleh penguasa. Ini menunjukkan bahwa penguasa tidak mampu merespon ide-ide Islam yang didakwahkan Hizbut Tahrir kepada kaum Muslimin hingga penguasa harus menggunakan pelarangan. 


Ini adalah indikasi jelas bahwa mentalitas melarang terus berlanjut untuk melawan Islam. Ide-ide Islam yang didakwahkan Hizbut Tahrir sedang membuat mereka kehabisan akal. Sekarang para intelektual banyak menerima ide-ide Islam itu. Jadi Hizbut Tahrir terus berusaha untuk berdirinya kembali Khilafah Rasyidah yang tegak di atas metode Kenabian, yang juga dibutuhkan oleh umat Islam, diinginkan oleh mereka yang rindu akan tegaknya Islam dalam segala bidang kehidupan sebagai solusi shahih nan wajib.

bacaan: khilafah.com/blocking-hizb-ut-tahrirs-internet-addresses-in-turkey-shows-your-weakness-in-front-of-its-ideas/
---


Permasalahan di negeri-negeri muslim adalah akibat penjajahan gaya baru yaitu neoliberalisme dan neoimperialisme dan solusi itu semua adalah dengan menerapkan syariah dan khilafah. Jelas sekali bahwa Indonesia dan dunia Islam harus segera diselamatkan. Dan tak ada pilihan lain kecuali wajib diselamatkan dengan Islam yaitu penerapan syariah dan khilafah.
Kenapa negeri ini seolah jauh dari kebahagiaan, kesejahteraan, itu semua karena negeri ini telah terkena virus neo liberalisme dan neo imperialisme.
saat ini terjadi penjajahan sistemik yang mencekik manusia Indonesia. Negeri ini, masih dijajah melalui mufakat jahat kaum kuffar dan agen-agen nya, inilah neo imperialisme.
Khilafah adalah kewajiban, janji Allah dan kabar gembira. Yang mewajibkan Khilafah bukan Hizbut Tahrir, Allah-lah yang mewajibkan Khilafah. Para ulama pun sepakat bahwa Khilafah adalah wajib.
Khilafah adalah bisyarah Baginda Nabi Muhammad saw. Kabar gembira dari Rasulullah. Untuk itu seluruh umat Islam harus bangga memperjuangkan Khilafah. Semua Ahlul Haq sepakat bahwa Khilafah adalah wajib.
Allah mengharamkan perjudian, perzinaan, riba, tapi demokrasi menghalalkan. Ini lebih buruk dari binatang!

Tidak dapat dipungkiri menegakkan Khilafah itu adalah fardhun, merupakan kewajiban. Karena ada bagian-bagian dari syariah yang tak bisa dan tak boleh dikerjakan kecuali oleh Daulah (Negara). Seperti ayat tentang hukuman jilid bagi pezina, juga ayat tentang qishash. Ini tidak bisa tidak, kecuali sebuah Negara. Dan Negara di dalam Islam itu adalah Khilafah,
Kita tidak mau meninggalkan salat dan puasa, karena itu adalah kewajiban. Kenapa, koq tidak ada hukuman qishash kita diam saja?
Hukum Islam itu harus diterapkan secara kaffah, bukan sebagian-sebagian,
Kita tak perlu takut dengan syariah, karena yang takut syariah kaffah itu hanya orang-orang yang melanggar syariat.
Musuh-musuh Islam tahu benar bahwa berdirinya Khilafah merupakan lonceng kematian buat mereka, sehingga mereka melakukan berbagai daya upaya termasuk merekrut agen penghancur dari golongan kaum Muslimin sendiri.

Zakir Naik menyerukan pentingnya menjaga dan meningkatkan persatuan di antara umat Islam di seluruh dunia. Sebab, saat ini, pihak yang anti terhadap Islam terus menerus berupaya agar Umat Islam lemah dan dapat dipecah-belah. Ia mengatakan, saat ini pihak yang anti Islam tidak ingin melihat Umat Islam bangkit. Hal itu disampaikannya di Grand Hotel Universal Bandung, Sabtu (1/4).
“Umat Islam mesti bersatu dan jangan mau dipecah belah. Saat ini, pihak anti Islam, baik itu berbentuk individu, kelompok, atau negara, tidak ingin Umat Islam bangkit. Ketika sebuah negeri Islam lemah, mereka menindasnya, seperti misalnya di Somalia. Ketika sebuah negeri Islam mulai kuat, mereka bersekutu dan menyerangnya dengan menggunakan kebohongan. Misalnya seperti kebohongan senjata pemusnah massal di Irak,” katanya.
Adapun ketika sebuah negeri Islam sangat kuat dan damai, mereka menghembuskan perpecahan dengan menggunakan isu terorisme dan Islam radikal. Padahal, semuanya merupakan niat buruk pihak anti Islam terhadap Islam. Adapun, Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi sasaran untuk dilemahkan dengan berbagai fitnah mengenai terorisme dan Islam radikal.
Zakir Naik mengatakan, “Mereka awalnya menyerang negeri Islam yang lemah satu persatu. Lalu mereka naik tingkat menyerang negeri Islam yang memiliki kekuatan menengah. Ketika semuanya telah lemah, maka mereka tinggal menyerang secara bersama-sama negeri Islam yang kuat. Itulah mengapa penting untuk mewujudkan persatuan di antara umat Islam. Umat Islam bisa bangkit dengan khilafah, dan khilafah pasti akan tegak karena itu janji Allah,” ujarnya.

Negara-negara kapitalis sengaja memasarkan demokrasi dengan asumsi bahwa ini adalah aktivitas musyawarah dan pemilihan orang yang lebih utama supaya kaum Muslim menerimanya di negeri-negeri mereka, dengan target mereka menduga bahwa demokrasi berasal dari Islam. Padahal hakikat demokrasi bukan sekedar pemilihan dan pengambilan pendapat. Akan tetapi, pemosisian manusia untuk menetapkan hukum menggantikan Allah SWT. Atas dasar ini, mekanisme sistem ini untuk menjadi penguasa yang demokratis, maka harus mengambil musyawarah dan menghukumi dengan suara mayoritas. Asas yang menjadi dasar berdirinya demokrasi adalah bahwa penetapan hukum menjadi milik mayoritas. Asas ini bertentangan dengan Islam.
Maka sistem kapitalistik yang dipraktekkan di Indonesia dan seluruh negeri telah mengatur masyarakat untuk lemah dan mengarahkan manusia di titik peradaban yang rendah. Agar mereka menjadi tunduk kepada negara-negara imperialis yang direpresentasikan oleh AS, IMF dan Bank Dunia yang jelas menyebabkan kemiskinan dan kelemahan. Barat juga berusaha menghalangi kaum Muslim dari kebangkitan di atas asas Islam.

 
sebarkan Buku-Buku Supremasi Ideologi Islam

Sabtu, 01 April 2017

Bunuh Diri Remaja Meningkat, Mengapa?


Kematian remaja telah meningkat banyak selama sepuluh tahun terakhir, di Kanada bagian sebesar 38% lebih dari kematian remaja adalah remaja perempuan. Menurut laporan WHO 2014, di Amerika Serikat, angka bunuh diri melampaui angka kematian-karena-melahirkan sebagai penyebab utama kematian remaja perempuan usia 15-19 di negara berkembang.

Jumlah pemuda yang menderita masalah psikis dan didiagnosis mempunyai penyakit mental atau kelainan kepribadian sedang tumbuh di antara masyarakat Barat. Banyak anak muda itu yang juga menderita pikiran-pikiran ingin bunuh diri. Ketika melihat data statistik, tampak bahwa para remaja itu banyak juga yang akhirnya melakukan bunuh diri.

Tiap ideologi punya arti tersendiri bagi kebahagiaan dan bagaimana mencapainya. Masyarakat akan mempengaruhi individu-individu dalam hal ini dan akan memfasilitasi mereka untuk mengejar kebahagiaan.

Masyarakat Barat didasarkan pada ideologi kapitalisme yang merupakan ideologi kepuasan duniawi yang menetapkan pengejaran kenikmatan duniawi sebagai tujuan utama hidup. Dia memandang bahwa mendapatkan kekayaan dan kemewahan adalah sumber utama kebahagiaan dan kepuasan dalam hidup. Juga apa yang disebut sebagai kebebasan liberal mengajari remaja sejak usia kecil bahwa tujuan utama hidup ini adalah untuk mendapatkan kenikmatan sebesar-besarnya dan kebahagiaan mereka sendiri akan menentukan perilakunya.

Lalu mengapa ada banyak pemuda yang mengalami perasaan merana, kecemasan, dan secara umum merasa putus asa yang sangat parah hingga mereka akhirnya bunuh diri? Dan apakah masyarakat mampu memberi para remaja itu jawaban ketika para remaja tidak merasakan kebahagiaan di mana semestinya merasa bahagia dengan harta benda?

Usaha pertama yang kita lihat di masyarakat Barat untuk menolong para pemuda adalah memberikan pertolongan psikologis. Dalam terapi-terapinya para pemuda dipandu untuk fokus pada aspek positif dari hidup mereka dengan berupaya mengubah cara pandang mereka terhadap lingkungannya. Mereka bertujuan menciptakan sasaran-sasaran baru di mana para pemuda bisa fokusi, sasaran yang bisa membantu para remaja itu untuk melangkah positif. Tapi bagaimana jika upaya mencari tujuan itu menjadi hampir mustahil karena akidah kepuasan duniawi terus berulang dan tidak dapat mereka mencapainya dalam kenyataan kehidupan? Apa yang terjadi pada mereka yang tidak bisa mendapatkan kepuasan duniawi? Dan apa yang akan dikatakan masyarakat kepada mereka yang telah memiliki banyak harta dan sarana kesenangan tapi tetap tidak bahagia? Apa yang terjadi pada para remaja yang tidak bahagia sementara mereka meyakini bahwa hidup mereka akan berakhir dan tak akan ada surga dan neraka? Apa yang akan masyarakat kapitalisme suapkan pada mereka?

Ketika merujuk pada pandangan Islam tentang kebahagiaan, kita melihat bahwa tujuan hidup menurut Islam adalah mencari keridhoan Allah. Dengan mencari keridhoan Allah maka muslim akan mendapatkan kebahagiaan.

Masyarakat Islam juga bertujuan untuk menghasilkan mentalitas di antara individu yang akan mencari keridhoan Allah secara bersama-sama. Kesulitan bisa ada di hadapan siapapun tapi mereka sadar bahwa mereka harus menanganinya dengan cara yang diridhoi Allah. Ketika menangani kesulitan, mereka sadar bahwa itu mendapatkan pahala dari Allah dan merasa bahagia dengannya, sekaligus semakin meningkatkan derajat mereka di hadapan Allah.

"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar." (TQS. al-Baqarah:155)

Dan mereka akan bisa mendudukkan segala perkara dengan benar.

"Sungguh  tidak satu duripun mengenai seorang Mukmin atau yang lebih besar dari itu, kecuali dengan itu dihapuskan satu dosa/kesalahan dari dirinya dan ia diangkat satu derajat" (HR. Ahmad, Ibn Hibban, al-Baihaqi dan adz-Dzahabi).

Islam memberi para pemudanya mekanisme komprehensif untuk bisa menangani tiap kesulitan yang mereka hadapi. Memahami kesulitan itu dan memberikan solusi Islaminya. Islam adalah satu-satunya solusi bagi masalah-masalah manusia dan dijalankannya kewajiban dakwah termasuk upaya untuk mewujudkan solusi yang lengkap.

bacaan: khilafah.com/teen-suicides-on-the-rise-whats-going-wrong/
---

sebarkan Buku-Buku Supremasi Ideologi Islam

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam