Proxy
War Barat
Imperialisme belum
mati. Hanya bedanya, penjajahan model baru saat ini tidak lagi menggunakan
kekuatan fisik dengan mengirimkan tentara dan kemudian menguasai wilayah suatu
negara. Negara imperialis menggunakan kekuatan ideologinya untuk mencengkeram
suatu negara. lnilah imperialisme gaya baru atau neoimperialisme.
Negara-negara
imperialis ini tak berubah dari dulu. Mereka adalah negara-negara Barat Kristen
yang dipimpin oleh Amerika. Setelah berhasil menghancurkan Blok Timur yang
dipimpin oleh Uni Soviet, kini mereka mengarahkan senjatanya ke dunia Islam.
Pasalnya, benih-benih kebangkitan lslam tumbuh subur di negeri-negeri lslam.
Barat sangat memahami
bahaya kebangkitan lslam itu bagi mereka. Makanya mereka menyusun strategi
untuk menghadang kebangkitan itu sejak awal. Pada tahun 2003, Amerika membiayai
RAND Corporation -sebuah lembaga riset kebijakan global yang berbasis di Amerika
Serikat dan dibiayai pemerintah AS- untuk mengkaji perkembangan Islam.
Mereka mengeluarkan
hasil kajian teknik berjudul ”Civil Democratic lslam." Dari hasil kajian
itu mereka membagi umat Islam ke dalam empat kelompok yakni fundamentalis,
tradisionalis, modernis, dan sekuleris.
Kelompok fundamentalis
didefinisikan sebagai kalangan yang menolak demokrasi dan budaya Barat,
menginginkan sebuah negara otoritarian yang menerapkan hukum lslam, serta
menggunakan penemuan dan teknologi modern untuk mencapai tujuan mereka.
Kelompok tradisionalis
dicirikan sebagai suatu masyarakat yang konservatif, mencurigai modernitas,
inovasi, dan perubahan. Kelompok modernis menginginkan dunia Islam menjadi
bagian modernitas giobal. Mereka ingin memodernkan dan mereformasi Islam dan
menyesuaikannya dengan zaman. Sedangkan kelompok sekuleris dicirikan sebagai
kalangan yang menginginkan dunia Islam dapat menerima pemisahan antara agama
dan negara seperti yang dilakukan negara-negara demokrasi Barat dengan
membatasi agama hanya pada lingkup individu.
Lembaga think tank
Amerika itu selanjutnya memperincikan langkah-langkah yang perlu diambil oleh
kelompok modernis, kaum tradisionalis dalam menentang kaum fundamentalis dan
mendukung kaum sekuler secara selektif. Dokumen itu menunjukkan politik adu
domba sebagai jalan untuk melemahkan Islam.
Empat tahun kemudian
RAND Corporation mengeluarkan laporan setebal 217 halaman yang berjudul:
”Building Moderate Muslim Network.” Laporan ini berisi langkah-langkah untuk
mengatasi fundamentalisme.
Di dalamnya ada
rekomendasi kepada pemerintah Amerika bagaimana mewujudkan ketidakseimbangan
kekuatan antara Muslim radikal-fundamentalis dan Muslim moderat-liberal.
Caranya dengan mendukung kalangan Muslim moderat-liberal-sekuler untuk
'menyerang' kalangan Muslim yang ingin menegakkan lslam secara kaffah, yang
mereka sebut sebagai kalangan radikal-fundamentalis.
Siapa Muslim
moderat-liberal itu? Menurut RAND Corporation cirinya: 1) Pendukung demokrasi;
2) Pejuang hak-hak manusia, kesetaraan gender dan kebebasan beragama; 3)
Menghargai pluralisme; 4) Menerima sumber hukum yang bukan mazhab; dan 5)
Menentang terorisme.
Strategi ini
memfokuskan upaya penghancuran Islam dari dalam melalui kaki tangan (antek)
mereka untuk memecah-belah, mengadu-domba dan melakukan politik belah bambu.
Tujuannya untuk menghancurkan Islam dan menjauhkan umatnya dari ajaran Islam
yang benar. Targetnya membuat "ideologi Islam tercemar di mata penduduk
tempat asal ideologi itu dan di mata pendukung pasifnya.”
Inilah yang dalam
dunia militer dikenal sebagai proxy war. Proxy war atau perang proksi adalah
perang yang terjadi ketika lawan menggunakan pihak ketiga sebagai pengganti
berkelahi satu sama Iain secara langsung. Dalam hal ini kekuasaan -pemerintah
yang berkuasa- dan elite politik serta tokoh masyarakat bisa digunakan sebagai
proksinya.
Memusuhi
Islam
Adanya upaya
menghadang kebangkitan Islam bukan sekadar teori. Ini bisa dibaca dari
pernyataan para pemimpin negara-negara imperialis tersebut dari waktu ke waktu.
Saat berpidato 6
Oktober 2005, George W Bush yang saat itu menjadi Presiden Amerika mengatakan:
"The murderous ideology of the Islamic
radicals is the great challenge of our new century. Like the ideology of
communism, our new enemy teaches that innocent individuals can be sacrificed to
serve a political vision (Ideologi pembunuh Islam radikal adalah
tantangan terbesar dari abad baru kita. Seperti ideologi komunis, musuh baru
kita mengajarkan bahwa individu yang tidak bersalah bisa dikorbankan untuk
melayani sebuah visi politik).
Bush juga menyebutkan
tujuan ideologi Islam ini yakni mendirikan pemerintahan Islam dunia yang
disebut oleh Bush dengan istilah imperium Islam dari Maroko sampai Indonesia
yang akan menyatukan umat Islam di seluruh dunia dan menggantikan pemerintahan
moderat di negeri-negeri Islam.
Meskipun menggunakan
istilah imperium Islam radikal, pidato Bush ini mengarah pada institusi politik
Islam yakni khilafah Islam yang memang bersifat global dan menjadikan hukum
Islam sebagai. sumber hukumnya.
Perdana Menteri
Inggris Tony Blair saat masih menjabat menyebut ideologi Islam sebagai
'ideologi setan.' Dalam pidatonya pada Konferensi Kebijakan Nasional Partai
Buruh Inggris, Blair menjelaskan ciri ideologi setan, yaitu: (1) Menolak
legitimasi Israel; (2) Memiliki pemikiran bahwa syariat adalah dasar hukum
Islam; (3) Kaum Muslimin harus menjadi satu kesatuan dalam naungan khilafah;
(4) Tidak mengadopsi nilai-nilai liberal dari Barat.
Walhasil, siapa yang
disebut radikal, fundamentalis, sangat jelas yakni mereka yang menginginkan
penerapan Islam secara kaffah dalam naungan khilafah. Awas ada adu domba! []
Imperialisme
Sepanjang Masa
Setahun setelah
serangan WTC September 2002 Bush mengatakan dengan sangat jelas: "This Crusade, this war on terorrism ..... (lni
Perang Salib, perang melawan terorisme ...) .
Imperialisme merupakan
karakteristik dasar ideologi kapitalisme. Karenanya, mereka akan berusaha keras
menghalangi setiap upaya kebangkitan sebuah negara, apalagi negara itu adalah
negara ideologis. Caranya dengan mengkooptasi sebuah negara secara total dalam
seluruh aspek kehidupan, baik politik, ekonomi, dan budaya serta menanam
antek-anteknya di negara tersebut. Dengan mencengkeram sebuah negara, maka
mereka akan mendapatkan gold, glory, dan gospel (kekayaan, kemenangan, dan
penyebaran agama Kristen).
Inilah mengapa,
Amerika dan Barat tak akan membiarkan sedikitpun Islam tampil secara politik.
Lihat bagaimana FlS di Aljazair dihabisi, Hamas di Palestina dipenjara, dan
ikhwanul Muslimin di Mesir diteroriskan. Revolusi yang mengarah kepada Islam
pun dibelokkan. Ujung-ujungnya hanya mereka yang pro Barat saja yang dibiarkan
berkuasa. []
Sumber: Tabloid Media
Umat edisi 149, April 2015
---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar