Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Minggu, 30 April 2017

Proxy War Barat Menggunakan Antek



Proxy War Barat

Imperialisme belum mati. Hanya bedanya, penjajahan model baru saat ini tidak lagi menggunakan kekuatan fisik dengan mengirimkan tentara dan kemudian menguasai wilayah suatu negara. Negara imperialis menggunakan kekuatan ideologinya untuk mencengkeram suatu negara. lnilah imperialisme gaya baru atau neoimperialisme.

Negara-negara imperialis ini tak berubah dari dulu. Mereka adalah negara-negara Barat Kristen yang dipimpin oleh Amerika. Setelah berhasil menghancurkan Blok Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet, kini mereka mengarahkan senjatanya ke dunia Islam. Pasalnya, benih-benih kebangkitan lslam tumbuh subur di negeri-negeri lslam.

Barat sangat memahami bahaya kebangkitan lslam itu bagi mereka. Makanya mereka menyusun strategi untuk menghadang kebangkitan itu sejak awal. Pada tahun 2003, Amerika membiayai RAND Corporation -sebuah lembaga riset kebijakan global yang berbasis di Amerika Serikat dan dibiayai pemerintah AS- untuk mengkaji perkembangan Islam.

Mereka mengeluarkan hasil kajian teknik berjudul ”Civil Democratic lslam." Dari hasil kajian itu mereka membagi umat Islam ke dalam empat kelompok yakni fundamentalis, tradisionalis, modernis, dan sekuleris.

Kelompok fundamentalis didefinisikan sebagai kalangan yang menolak demokrasi dan budaya Barat, menginginkan sebuah negara otoritarian yang menerapkan hukum lslam, serta menggunakan penemuan dan teknologi modern untuk mencapai tujuan mereka.

Kelompok tradisionalis dicirikan sebagai suatu masyarakat yang konservatif, mencurigai modernitas, inovasi, dan perubahan. Kelompok modernis menginginkan dunia Islam menjadi bagian modernitas giobal. Mereka ingin memodernkan dan mereformasi Islam dan menyesuaikannya dengan zaman. Sedangkan kelompok sekuleris dicirikan sebagai kalangan yang menginginkan dunia Islam dapat menerima pemisahan antara agama dan negara seperti yang dilakukan negara-negara demokrasi Barat dengan membatasi agama hanya pada lingkup individu.

Lembaga think tank Amerika itu selanjutnya memperincikan langkah-langkah yang perlu diambil oleh kelompok modernis, kaum tradisionalis dalam menentang kaum fundamentalis dan mendukung kaum sekuler secara selektif. Dokumen itu menunjukkan politik adu domba sebagai jalan untuk melemahkan Islam.

Empat tahun kemudian RAND Corporation mengeluarkan laporan setebal 217 halaman yang berjudul: ”Building Moderate Muslim Network.” Laporan ini berisi langkah-langkah untuk mengatasi fundamentalisme.

Di dalamnya ada rekomendasi kepada pemerintah Amerika bagaimana mewujudkan ketidakseimbangan kekuatan antara Muslim radikal-fundamentalis dan Muslim moderat-liberal. Caranya dengan mendukung kalangan Muslim moderat-liberal-sekuler untuk 'menyerang' kalangan Muslim yang ingin menegakkan lslam secara kaffah, yang mereka sebut sebagai kalangan radikal-fundamentalis.

Siapa Muslim moderat-liberal itu? Menurut RAND Corporation cirinya: 1) Pendukung demokrasi; 2) Pejuang hak-hak manusia, kesetaraan gender dan kebebasan beragama; 3) Menghargai pluralisme; 4) Menerima sumber hukum yang bukan mazhab; dan 5) Menentang terorisme.

Strategi ini memfokuskan upaya penghancuran Islam dari dalam melalui kaki tangan (antek) mereka untuk memecah-belah, mengadu-domba dan melakukan politik belah bambu. Tujuannya untuk menghancurkan Islam dan menjauhkan umatnya dari ajaran Islam yang benar. Targetnya membuat "ideologi Islam tercemar di mata penduduk tempat asal ideologi itu dan di mata pendukung pasifnya.”

Inilah yang dalam dunia militer dikenal sebagai proxy war. Proxy war atau perang proksi adalah perang yang terjadi ketika lawan menggunakan pihak ketiga sebagai pengganti berkelahi satu sama Iain secara langsung. Dalam hal ini kekuasaan -pemerintah yang berkuasa- dan elite politik serta tokoh masyarakat bisa digunakan sebagai proksinya.

Memusuhi Islam

Adanya upaya menghadang kebangkitan Islam bukan sekadar teori. Ini bisa dibaca dari pernyataan para pemimpin negara-negara imperialis tersebut dari waktu ke waktu.

Saat berpidato 6 Oktober 2005, George W Bush yang saat itu menjadi Presiden Amerika mengatakan: "The murderous ideology of the Islamic radicals is the great challenge of our new century. Like the ideology of communism, our new enemy teaches that innocent individuals can be sacrificed to serve a political vision (Ideologi pembunuh Islam radikal adalah tantangan terbesar dari abad baru kita. Seperti ideologi komunis, musuh baru kita mengajarkan bahwa individu yang tidak bersalah bisa dikorbankan untuk melayani sebuah visi politik).

Bush juga menyebutkan tujuan ideologi Islam ini yakni mendirikan pemerintahan Islam dunia yang disebut oleh Bush dengan istilah imperium Islam dari Maroko sampai Indonesia yang akan menyatukan umat Islam di seluruh dunia dan menggantikan pemerintahan moderat di negeri-negeri Islam.

Meskipun menggunakan istilah imperium Islam radikal, pidato Bush ini mengarah pada institusi politik Islam yakni khilafah Islam yang memang bersifat global dan menjadikan hukum Islam sebagai. sumber hukumnya.

Perdana Menteri Inggris Tony Blair saat masih menjabat menyebut ideologi Islam sebagai 'ideologi setan.' Dalam pidatonya pada Konferensi Kebijakan Nasional Partai Buruh Inggris, Blair menjelaskan ciri ideologi setan, yaitu: (1) Menolak legitimasi Israel; (2) Memiliki pemikiran bahwa syariat adalah dasar hukum Islam; (3) Kaum Muslimin harus menjadi satu kesatuan dalam naungan khilafah; (4) Tidak mengadopsi nilai-nilai liberal dari Barat.

Walhasil, siapa yang disebut radikal, fundamentalis, sangat jelas yakni mereka yang menginginkan penerapan Islam secara kaffah dalam naungan khilafah. Awas ada adu domba! []

Imperialisme Sepanjang Masa

Setahun setelah serangan WTC September 2002 Bush mengatakan dengan sangat jelas: "This Crusade, this war on terorrism ..... (lni Perang Salib, perang melawan terorisme ...) .

Imperialisme merupakan karakteristik dasar ideologi kapitalisme. Karenanya, mereka akan berusaha keras menghalangi setiap upaya kebangkitan sebuah negara, apalagi negara itu adalah negara ideologis. Caranya dengan mengkooptasi sebuah negara secara total dalam seluruh aspek kehidupan, baik politik, ekonomi, dan budaya serta menanam antek-anteknya di negara tersebut. Dengan mencengkeram sebuah negara, maka mereka akan mendapatkan gold, glory, dan gospel (kekayaan, kemenangan, dan penyebaran agama Kristen).

Inilah mengapa, Amerika dan Barat tak akan membiarkan sedikitpun Islam tampil secara politik. Lihat bagaimana FlS di Aljazair dihabisi, Hamas di Palestina dipenjara, dan ikhwanul Muslimin di Mesir diteroriskan. Revolusi yang mengarah kepada Islam pun dibelokkan. Ujung-ujungnya hanya mereka yang pro Barat saja yang dibiarkan berkuasa. []

Sumber: Tabloid Media Umat edisi 149, April 2015
---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam