Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Jumat, 02 September 2016

HIDUP MULIA ATAU HIDUP TERHINA



"Kalau Israel ingin hidup, maka ia wajib terus berperang". Itu adalah penggalan kata-kata mantan Perdana Menteri Israel, Ben Gurion. Barangkali itulah yang mendorong negara zionis semena-mena terhadap warga Palestina di daerah-daerah pendudukan yang dikuasai Israel. Itu pula yang menjadi tabiat Israel yang seringkali melakukan provokasi terhadap kaum Muslim. Namun, jauh-jauh hari Allah Swt. telah memberitahukan kepada kita, perangai dan sikap provokatif bangsa Yahudi. Firman Allah Swt. (artinya): “Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman, ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik” (QS. Al-Maidah [5]: 82).

Tanah Palestina, adalah tanah milik kaum Muslim. Berada dalam naungan Daulah Khilafah Islamiyah sejak 15 abad yang lalu. Pernah dirampas oleh pasukan Salib lebih dari 80 tahun. Akan tetapi berhasil direbut lagi oleh pasukan kaum Muslim, hingga datang orang-orang Yahudi. Dengan dukungan dan siasat licik imperialis Inggris dan Perancis, di atas tanah Palestina lahir negara perampas, Yahudi Israel. Dan saat ini, AS sebagai negara adidaya memainkan percaturan politik yang amat dominan di kawasan itu, untuk menjaga kepentingan-kepentingan politik, ekonomi dan militernya.

Umar bin Khaththab ra, Khalifah kedua dari Khulafaur Rasyidin, datang mengunjungi tanah suci ketiga, al Quds. Beliau, pada tahun 636 M, menerima kunci kota al Quds (saat itu lebih dikenal sebagai 'Illia) dari pendeta Patriarch Shafarniyus -tokoh Nashrani di kota 'Illia-. Ini adalah simbol penyerahan wilayah tersebut ke tangan kaum Muslim dan berada dalam kekuasaan Daulah Khilalah lslamiyah. Beliau, kemudian menandatangani perjanjian dengan Shafarniyus yang dikenal dengan perjanjian Umariyah atau piagam 'Illia. Isinya sebagai berikut:
“Dengan nama Allah, Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Inilah yang diberikan oleh hamba Allah, Umar, Amirul Mukminin, kepada penduduk 'lllia mengenai keamanan, Ia menjamin keamanan yang mencakup jiwa dan harta mereka, mencakup pula gereja dan salib-salib mereka, juga termasuk orang-orang yang sakit maupun yang sehat, dan untuk seluruh komunitasnya... Dan tidak diizinkan tinggal bersama mereka, seorangpun dari orang Yahudi”.

Maka, dari tinjauan historis keberadaan negara Yahudi Israel di atas tanah Palestina adalah tidak sah. Sebab, Yahudi telah merampas paksa tanah tersebut dari penduduknya, kaum Muslim.

Yahudi merupakan musuh, yang selalu memerangi umat Islam. Bahkan saat ini, kondisi kita -kaum muslimin- dengan Yahudi, dalam keadaan perang riil dengan mereka. mereka telah merampas tanah, menganiaya warga Palestina dengan cara membunuh, menjarah, menyiksa dan mengusir penduduknya, hingga membuldoser, atau membom rumah tinggal warga palestina. Islam telah menganggap darah dan harta orang-orang Yahudi di Palestina saat ini halal, dan tidak mempunyai nilai sama sekali. Allah Swt. berfirman:
“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu” (QS. Al-baqoroh: 190).

“Siapa saja yang menyerang kamu. seranglah ie. seimbang dengan serangannya terhadap kamu.” (QS. Al-Baqarah [2]: 194)

Peristiwa berdarah yang terjadi pada tanggal 28/09/2000, dipicu oleh kunjungan Ariel Sharon ke tempat suci kaum Muslim, berujung pada maraknya tindak kekerasan, yang memakan korban lebih dari 150 orang tewas, dan lebih dari 3000 orang luka-luka. Manuver yang dilakukan Sharon hanyalah katalisator untuk memuluskan skenario AS yang telah memaksa Palestina dan Israel menyepakati perundingan damai.

Tindakan Yahudi, yang membantai ratusan kaum Muslim sejak sebulan terakhir dilakukan mereka, karena mereka paham bahwa seluruh penguasa Arab, bahkan seluruh penguasa Muslim, tidak akan berbuat apa-apa. Oleh karena itu penguasa-penguasa Arab dan penguasa-penguasa Muslim lainnya turut bertanggung jawab bersama-sama orang Yahudi atas pembantaian tersebut. Mereka berdiam diri, bersikap pengecut dan membuang pedang yang mereka miliki, serta pasrah terhadap AS. Lebih parah lagi, bersedia duduk bersama-sama dengan musuh-musuh mereka, melanjutkan perundingan damai, dan membiarkan Israel mencaplok Palestina. Israel amat faham, betapa penguasa Arab dan seluruh penguasa Muslim, tidak memiliki harga diri lagi, dan betapa mereka mau saja diajak berunding, lalu menyepakati perdamaian yang ditawarkan. Mereka terus berupaya dan berkolaborasi mewujudkan perdamaian, menekan para penguasa Arab dan penguasa Muslim, agar segera menyerahkan sebagian besar tanah Palestina, dan melupakannya!

Satu-satunya jalan menghadapi tindakan negara zionis itu adalah mengumumkan Jihad kepada kaum Muslim, terutama yang bertempat tinggal di sekitar tanah Palestina. Bila ini dilakukan, orang-orang Yahudi akan gemetar, dan sadar bahwa kepunahan mereka segera tiba.

Perundingan damai dengan Israel harus disudahi. Pintu perdamaian harus dikunci. Kesombongan dan sikap mereka yang selalu meremehkan kaum muslimin harus segera diakhiri. Segera diumumkan jihad, sampai orang-orang Yahudi yang bercokol di tanah Palestina digulung habis, dan sisanya akan kembali hidup terbina seperti dulu. Kaum Muslim, dengan kekuatan dan pertolongan Allah Swt. pasti akan dapat melakukannya. Ini karena umat Islam adalah umat yang mulia selama mereka merujuk kepada sistem hukum Islam. Dan karena Allah bersama-sama orang mukmin yang setia dan menjalankan perintah Allah Swt. Allah akan menolong hamba-hambanya, apabila mereka menolong (agama) Allah. “Janganlah kamu bersikap lemah dan minta damai. padahal kamulah yang paling tinggi. Dan Allah beserta kamu”. (QS. Muhammad [47]:35)

“jika engkau menolong (agama) Allah, niscaya Allah akan menolongmu dan memperkuat kedudukanmu” (QS. Muhammad [47]: 7)

Rasulullah Saw. telah mengabarkan kehancuran orang-orang Yahudi (artinya): “Tidak akan tiba hari Kiamat, sehingga kaum Muslim memerangi kaum Yahudi. Kemudian kaum Muslim akan memerangi mereka, sampai-sampai batu dan pepohonan (bisa) berkata 'Wahai muslim, wahai Abdullah. Ini ada orang Yahudi yang bersembunyi di belakangku, kemarilah dan bunuhlah (mereka). (HR. Muslim)

Tinggal kita memilih, apakah tetap hidup dengan menanggung kehinaan, menjadi obyek dan sasaran dan makar jahat orang-orang Yahudi, AS dan sekutunya. Ataukah kita meraih hidup mulia, dengan jalan jihad fi sabilillah, memerangi Yahudi dan seluruh kekuatan yang menopangnya, dan menjadi bagian dari pasukan yang memerangi Yahudi, sebagaimana diisyaratkan dalam sabda Rasulullah Saw. tadi.
Sumber: Majalah al-Wa’ie edisi 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam