Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Kamis, 07 April 2016

kafir Barat berhasil meruntuhkan Khilafah


 

Orang-orang kafir Barat berhasil memenuhi ambisinya dengan meruntuhkan negara Khilafah. Namun bahaya yang sesungguhnya bukan dalam perkara ini saja, karena mereka juga menyadari adanya potensi yang senantiasa dimiliki umat Islam. Dengan potensi ini, umat Islam mampu mendapatkan kembali negara Khilafah yang pernah hilang, karena pemahaman mereka yang jernih mengenai akidah Islam telah memberikan suatu pandangan dunia. Pandangan dunia ini sewaktu-waktu dapat kembali pada saat yang tepat.

“Mereka (orang-orang munafik) mengemukakan 'uzurnya kepadamu, apabila kamu telah kembali kepada mereka (dari medan perang). Katakanlah: "Janganlah kamu mengemukakan 'uzur; kami tidak percaya lagi kepadamu, (karena) sesungguhnya Allah telah memberitahukan kepada kami beritamu yang sebenarnya. Dan Allah serta Rasul-Nya akan melihat pekerjaanmu, kemudian kamu dikembalikan kepada Yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. At Taubah: 94)

Oleh sebab itu, kaum kafir Barat tidak saja mempersiapkan diri untuk meruntuhkan negara Khilafah, tetapi juga untuk menghapuskan konsep jihad yang sejati. Jika kaum Muslim kehilangan negara Khilafah, mereka bisa saja menegakkannya kembali. Namun, jika kaum Muslim juga kehilangan arti kebijakan luar negeri dan makna jihad yang sejati, maka mereka bisa saja menegakkan negara Khilafah, tetapi tidak mengetahui kunci rahasia untuk mengokohkan negara mereka, bagaimana cara merintis kekuatan itu, serta bagaimana cara mempertahankan kekuatan dan posisi tersebut. Maka orang-orang kafir Barat baru bisa merasa puas bila kaum Muslim terpuruk dan tidak akan pernah bangkit lagi. Hal ini bisa dicapai jika mereka berhasil menyimpangkan sejauh mungkin konsep jihad, sehingga membuat kaum Muslim sama sekali tidak mengetahui rahasia keberhasilan dan kejayaan mereka di masa lalu, sebagaimana yang dikehendaki Allah Swt. Baru setelah itu mereka lanjutkan dengan meruntuhkan negara Khilafah.

“Orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut perang) itu, merasa gembira dengan tinggalnya mereka di belakang Rasulullah, dan mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah dan mereka berkata: "Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini." Katakanlah: "Api neraka jahannam itu lebih sangat panas(nya)" jika mereka mengetahui.” (QS. At Taubah: 81)

Kita bisa melihat sekarang bagaimana umat Islam diarahkan menuju perangkap yang mengerikan dan mematikan. Penyebabnya adalah kesalahpahaman yang sangat parah dan kelalaian dalam hal kesadaran politik. Dengan kata lain, kaum Muslim tidak mampu mengindera rencana dan makar musuh-musuhnya. Parahnya lagi, terdapat fakta yang tidak bisa dipungkiri bahwa rencana musuh-musuh Islam ini dibantu oleh agen-agen kaum kafir yang berasal dari kalangan kaum Muslim, baik para penguasa, para ulama, maupun para pemikir.

“Jika kamu mendapat suatu kebaikan, mereka menjadi tidak senang karenanya; dan jika kamu ditimpa oleh sesuatu bencana, mereka berkata: "Sesungguhnya kami sebelumnya telah memperhatikan urusan kami (tidak pergi perang)" dan mereka berpaling dengan rasa gembira.” (QS. At Taubah: 50)

Maka kita bisa melihat bahwa peperangan, penjajahan, dan pemusatan kekuatan dunia demi kepentingan-kepentingan tertentu merupakan aktivitas yang dilakukan hanya oleh negara-negara besar seperti Amerika dan negara-negara Eropa. Mereka mengembangkan persenjataan dan memperkuat pasukannya untuk memukul siapapun yang mereka kehendaki serta kapan pun mereka inginkan. Sementara itu, negara-negara lain di dunia –khususnya negeri-negeri kaum Muslim– dilarang memiliki persenjataan yang canggih dan dilarang menggunakan kekuatan fisik, sekalipun hanya untuk mempertahankan diri. Mereka dipaksa untuk berpuas hati dan merasa cukup dengan berbagai demonstrasi dan protes, kesengsaraan, duka cita, dan kehinaan. Tidak ada negara kafir munafik yang puas dengan hal-hal di atas andai hal itu menimpa diri mereka, sampai kemudian mereka berusaha keras menyingkirkan masalah itu. Sementara pada saat yang sama, mereka menyebut kaum Muslim yang berjuang menentang penjajahan dan hegemoni, atau bahkan sekadar menghindar dari penindasan, atau menyatakan sikap menolak tunduk pada orang-orang kafir, sebagai kelompok teroris yang layak dibantai. Orang-orang kafir itu adalah orang-orang yang bermuka dua, yang selalu berusaha memonopoli kekuasaan dan mengatur urusan dunia demi memuaskan keserakahan dan ambisinya dengan jalan merumuskan sarana untuk mencapai tujuan ini.

“Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah" kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit.” (QS. At Taubah: 38)

Mereka merumuskan Perjanjian Larangan Ujicoba Menyeluruh (Comprehensive Test Ban Treaty/CTBT) untuk menggantikan Perjanjian Misil Anti-Balistik (Anti-Ballistic Missile Treaty/ABMT) dan juga Perjanjian Non Proliferasi (Non-Proliferation Treaty/NPT) beserta segala bentuk sanksinya, untuk memastikan monopoli. Sementara itu, mereka sendiri mengembangkan berbagai bentuk senjata pemusnah massal dan mengujicoba senjata itu kapan saja mereka inginkan. Mereka menguasai hak penggunaan eksklusif atas berbagai persenjataan tersebut, namun melarang negara-negara lain untuk memiliki dan mengembangkannya. Kini Amerika dan sekutu-sekutunya secara leluasa dan arogan berencana mempertahankan sistem Pertahanan Misil Nasional (National Missile Defence).

“Maka makanlah dari sebagian rampasan perang yang telah kamu ambil itu, sebagai makanan yang halal lagi baik, dan bertakwalah kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Anfaal: 69)
  dari "Jihad Dan Kebijakan Luar Negeri Daulah Khilafah", terjemah al-Qur'an

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam