Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Rabu, 17 Februari 2016

RASA TAKUT


 
FAKTA DAN PERSEPSI MEMPENGARUHI NALURI MANUSIA

       Naluri VS kebutuhan jasmani. Kebutuhan jasmani menuntut suatu pemuasan secara pasti, yang jika tidak terpenuhi manusia akan mati. naluri bila tidak terpenuhi akan gelisah, tetapi tidak mati.
       Tuntutan pemuasan kebutuhan jasmani muncul dari dalam (meski kadang ada rangsangan dari luar) contohnya rasa lapar. naluri tidak akan muncul, kecuali jika ada rangsangan dari luar. Jika rangsangan itu tidak ada yang membangkitkan, maka ia akan tetap terpendam. bukan naluri yang membuat gelisah, tapi karena adanya rangsangan. adanya tulisan/cerita/gambar/prilaku porno = tindakan bodoh, picik, menyesatkan. Begitu juga ikhtilath bisa menghasilkan pelakunya dicengkram kegelisahan dan kesengsaraan maka mengalami keterbelakangan.
       Maka ikhtilath sangat membahayakan masyarakat. Islam memberikan jalan pemenuhan dengan menikah. Juga menjauhkan dari segala bentuk rangsangan misalnya larangan khalwat. Dalam hadits shahih di mana Rasulullah Saw. bersabda: "Janganlah salah seorang kamu berkhalwat dengan seorang wanita, kecuali ia (wanita itu) bersama mahramnya". "Mulai hari ini tidak boleh seorang laki-laki berkhalwat (berduaan) dengan seorang wanita secara sembunyi-sembunyi yang suaminya sedang bepergian, kecuali laki-laki itu bersama-sama satu atau dua orang laki-laki lain“."Janganlah seorang laki-laki berkhalwat dengan seorang wanita, karena pihak yang ketiga adalah setan.“
       Maka WAJIB atas kaum muslimin menjauhkan diri dari hal-hal yang dapat membangkitkan dan merangsang naluri nau’ dan berserah diri pada perintah-perintah Islam.

RASA TAKUT

       Salah satu penampakan dari naluri Baqa'. Pasti ada. Penampakan lainnya: cinta kekuasaan, membela diri, kasih sayang dan sebagainya. Tidak akan muncul jika tidak ada pemicunya, begitu juga rasa takut.
       Yang mempengaruhi bisa bentuk fisik, bisa juga pemikiran contohnya melihat beruang atau ingat, tanpa keduanya takkan muncul rasa takut (walaupun fitrah naluri baqa’ ada).
       Karena pada dasarnya naluri tidak akan tergerak atau terpengaruh potensinya kecuali jika ada perpaduan antara informasi dengan identifikasi yang berdasarkan naluri (tidak berdasar pertimbangan akal).
       Rasa takut menjadi bahaya yang mendominasi umat yang rendah dan lemah menghasilkan kehinaan dan keterbelakangan.  Takut hingga lenyaplah kelezatan hidup dan keluhuran budi pekerti, timbul kekacauan berpikir dan hilangnya kemampuan untuk memutuskan sesuatu, yang pada akhirnya menghilangkan konsentrasi dan kemampuan mengidentifikasi sesuatu.
       Rasa takut paling bahaya yaitu takut yang berasal dari suatu bayangan/ilusi.  Hanya terjadi pada orang yang akalnya lemah (anak-anak, orang bodoh, kebanyakan wanita, idiot, dll).
       Solusinya: mengajak berfikir mendalam dan sederhanakan sesuatu yang dapat memberikan kemudahan berpikir terhadap mereka (rasionalkan apa yang mereka takuti itu menjadi sesuatu yang realistis dan dapat mereka indera) sehingga Takut hilang berangsur-angsur.
       Rasa takut yang lebih rendah bahayanya: rasa takut karena tidak mampu mengidentifikasi sesuatu secara benar.  Dikira menakutkan padahal tidak. Contohnya melihat anjing tidur dikira anjing gila sehingga menghindari. Padahal seandainya diketahui maka tidak akan takut.

       Kesalahan serupa terjadi pada hal-hal abstrak, misalnya takut salah menulis makalah, menyampaikan khutbah; diskusi dengan seorang penguasa/petinggi maupun tokoh masyarakat, karena khawatir akan membawa akibat buruk bagi dirinya.
       Rasa takut lain: tidak bisa membedakan akibat dari perbuatannya jika mengerjakan dan tidak sebagaimana takut pada hal-hal yang dikira akibatnya buruk padahal baik dan sebaliknya. Contohnya takut dakwah pada penguasa karena takut dizalimi, padahal tidak pernah terjadi sebelumnya. Takut mati jihad padahal jika tidak jihad semuanya bisa dibunuh. Takut pertahankan aqidah padahal ajal tak mungkin dimajukan dan dimundurkan. Rasa takut seperti ini sangat bahaya bagi umat: bermental terjajah, membawa bencana, kehinaan, kehancuran.
       Tapi dalam kondisi tertentu rasa takut berguna dan bermanfaat (harus/penting ada karena berfungsi sebagai penjaga). Tapi juga bisa berbahaya dan membinasakan (harus dihilangkan). Tidak boleh meremehkan bahaya, apalagi jika itu akan menimpa seluruh umat. Maka harus dijelaskan ke umat bahaya yang akan menimpanya, agar mereka selalu waspada dan berusaha membela diri serta menghilangkan bahaya tersebut.
       Rasa takut kepada Allah dan adzabNya misalnya, adalah sesuatu yang penting dan wajib ada, karena keduanya merupakan penjaga sekaligus pengekang dan menjamin lurusnya kehidupan.  Oleh karena itu rasa takut kepada Allah itu harus ditumbuh-kembangkan dalam jiwa, disertai penjelasan terhadap macam-macam adzab Allah terhadap orang yang berbuat maksiyat atau orang yang kufur, sehingga sebagian manusia akan mengikuti agama-Nya, melaksanakan perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-Nya.
       Maka takut adalah fitrah. Persepsilah yang menentukan muncul-tidaknya. Supaya tidak berbahaya maka wajib bagi seorang manusia untuk menentukan satu persepsi yang benar dalam kehidupannya, yang tidak lain adalah Islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam