Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Minggu, 18 Oktober 2015

Pelajaran Ekonomi Sekolah Kapitalisme


Sistem Ekonomi Islam. sosialisasi sistem ekonomi Islam sebagai satu-satunya harapan pemecah problematika yang dihadapi negeri-negeri kapitalis, termasuk negeri kita. pentingnya para guru, murid untuk mengetahui, memahami bahkan harus mengamalkan ekonomi Islam. Karena selama ini pelajaran ekonomi yang diajarkan di sekolah adalah pelajaran yang diambil dari sistem ekonomi kapitalis. penyebab krisis sekarang yang melanda negera-negara kapitalis, dan cacat bawaan yang dibawa oleh sistem kapitalisme.

pada saat ini sebenarnya partai-partai yang menjadi peserta pemilu demokrasi tidak ada partai politik Islam tetapi yang ada partai yang berlabel Islam karena partai-partai yang berlabel Islam tersebut tidak ada yang murni melandaskan aktivitasnya pada al-quran dan as-sunnah. perilaku sebagian aktifis partai politik yang berlabel Islam bertentangan dengan Islam seperti korupsi, bahkan perilaku permainan uang di kalangan anggota dewan baik dari parpol berlabel Islam atau bukan menjadi suatu hal yang lumrah dan beliau menyaksikan sendiri.

mustahil untuk bisa menerapkan Syariat Islam secara sempurna tanpa melalui kekuasaan dengan mewujudkan institusi pemerintahan Islam yaitu Khilafah Islamiyah dan mendukung penuh perjuangan Hizbut Tahrir dalam memperjuangkan tegaknya Khilafah. partai politik demokrasi saat ini telah gagal menangkap aspirasi dan harapan ummat. Kegagalan parpol demokrasi disebabkan karena tidak memiliki fikrah (konsep) dan Thariqoh (Metode) yang jelas serta antara konsep dengan metode tidak nyambung.

Keberadaan gerakan Islam di tengah-tengah umat untuk memperjuangkan Syariat Islam adalah sebuah keniscayaan dan harus punya visi & misi yang jelas serta harus tegas dalam memperjuangkan penerapan Syariat Islam dan berani tampil beda tanpa kenal kompromi dalam kebenaran.

Menggagas Sistem Pendidikan Islam; Sebagai Solusi Alternatif Sistem Pendidikan Nasional Menuju Indonesia Lebih Baik. sistem pendidikan Nasional dinilai tidak berpihak pada khalayak, apa yang sekarang terjadi pada sistem pendidikan negara demokrasi sungguh memprihatinkan, bagaimana tidak, di saat masyarakat tercekik dengan biaya hidup yang semakin memberatkan, justru pemerintah demokrasi terkesan kurang peduli dengan sistem pendidikan, padahal masyarakat sangat membutuhkan akan adanya sarana dan prasarana pendidikan yang layak serta murah yang akan menjadi bekal masa depan generasai berikutnya.

Namun apa yang terjadi kini, sangat jauh dari harapan, biaya pendidikan semakin membumbung tinggi, hingga penduduk jelata yang sebetulnya ingin agar anaknya bisa mengenyam pendidikan yang lebih tinggi dan berkualitas hanya bisa gigit jari dengan adanya kondisi faktual yang ada sekarang.

keluhannya tentang kondisi anak didik yang berperilaku jauh dari moral yang baik, padahal mayoritas anak didiknya mengaku sebagi Muslim, keprihatinan dengan nasib guru honorer yang mendapatkan gaji honornya sangat jauh dari kelayakan, padahal guru adalah tulang punggung pendidikan yang bisa jadi akan menentukan nasib umat ini ke depan. Ada apa dengan sistem pendidikan nasional, dari fakta yang ada sekarang memang sistem pendidikan nasional di Indonesia sangat jauh dari pendidikan yang berkualitas yang di harapakan banyak pihak, apalagi jika di bandingkan dengan sistem pendidikan yang diadopsi sistem Islam, sungguh sangat jauh panggang dari api, dalam sistem Islam, pendidikan merupakan tanggung jawab Khalifah dan dialokasikan sepenuhnya untuk masyarakat luas, baik jaminan yang layak untuk para guru-gurunya dan segala fasilitas pendidikan diberikan secara cuma-cuma alias gratis untuk masyarakat, hingga akhirnya terwujud sistem pendidikan yang berkualitas, yang kemudian akan mencetak generasi dengan intelektualitas yang bermutu tinggi.

Fakta yang terjadi sekarang pada sistem pendidikan nasional sungguh memilukan, selain dari biaya yang begitu tinggi dan kurikulum yang semerawut, dan efek buruk sekualarisasi yang diadopsi dalam sistem pendidikan nasional turut mendistorsi watak anak didik yang sangat memprihatinkan, selain sikap materialistik yang terbangun dari anak didik, juga moralitasnya yang bobrok tidak terlepas dari sistem yang ada.

Dari fakta yang ada bisa kita lihat apa yang terjadi pada anak didik, selain intelektualiasnya yang rendah, kita bisa menyasikan dengan mata telanjang, tawuran pelajar terjadi di mana-mana, bahkan mahasiswa yang seharusnya menjadi tauladan bagi juniornyapun turut menginspirasi untuk melakukan tindakan anarkis, bahkan free sex, dugem, hedonisme kini tengan mewabah di kalangan mahasiswa, sungguh sebuah ironi dari umat yang bermayoritas mengaku Islam. Melihat apa yang terjadi sekarang, adalah sebuah PR besar bagi para pendidik dan sivitas akademik, dan gerakan Islam. apakah kita akan terus berkubang dalam sistem pendidikan yang sekuler kapitalistik yang jelas-jelas membuat umat carut marut, atau kita kembali pada sistem pendidikan Islam yang dijamin kesahihannya.

Dengan sistem pendidikan Islam kita bisa menegok pada sejarah Islam yang gilang gemilang, kita bisa saksikan hasil dari sistem pendidikan Islam telah melahirkan cendikiwan Muslim yang berkualitas bahkan ilmuan-ilmuan Islam yang menjadi ahli-ahli dalam sains dan teknologi pun terlahir, seperti Ibnu Sina, Ibnu Khaldun, Ibnu Rushd, Al-Jabar dan banyak lagi, mereka terlahir dari hasil sistem pendidikan Islam yang agung yang telah di terapkan sejak masa Rasuulullah SAW, Khulafaurasyidin hingga Khalifah-Khalifah yang istiqamah menerapkan Syari’ah Islam dalam menjalankan pemerintahan Khilafahnya.

mempertanyakan tentang pendidikan yang gratis untuk masyarakat yang dinilain hanya sebuah jargon belaka. sistem pendidikan yang ada di negri ini bukanlah sistem pendidikan yang ideal bagi umat, karena sistem yang ada sekarang selalu berpatokan pada sistem sekuler yang notabene bermuara dari Barat kufur, kita bisa saksikan seorang kepala daerah yang baru-baru ini sukses terpilih menjadi gubernur tidak bisa berbuat banyak dengan nasib dunia pendidikan kita, padahal masih terngiang dalam ingatan kita, dalam kampanye pemilu demokrasinya beliau-beliau berjanji untuk memberikan pendidikan gratis kepada masyarakat luas, namun apa yang terjadi sekarang, suaranya nyaris tak terdengar?!.

Solusi praktis untuk menuju sistem pendidikan nasional kita supaya lebih baik, tidak ada jalan lain, kita mesti kembali pada sistem pendidikan yang berlandaskan pada sistem Islam, dan itu semua hanya bisa di capai dengan diterapkannya Syari’ah Islam dalam sebuah institusi Khilafah Islam pula, yang nantinya akan mengayomi berbagai elemen masyarakat. Dan masyarakat luas akan mendapatkan hak-haknya sebagai warga negara Khilafah secara layak, termasuk pendidikan berkualias yang sangat harapkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam