Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Jumat, 16 Oktober 2015

Dimensi Syariat Islam


Khilafah Solusi Dunia dan Indonesia. demokrasi adalah sistem kufur yang berbahaya. Disebut sistem kufur, karena secara normatif sangat bertentangan dengan Aqidah Islam yang menetapkan hak membuat hukum hanya di tangan Allah SWT, bukan di tangan manusia. Demokrasi juga berbahaya, karena secara empiris terbukti menimbulkan banyak bahaya (dharar) bagi umat Islam, khususnya karena ide kebebasan demokrasi.
keterpurukan umat Islam salah satu sebabnya dikarenakan ulamanya jarang menjelaskan Syariat Islam dimensi ketiga. Dimensi pertama adalah Syariat yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, yaitu aqidah dan ibadah. Contohnya adalah sholat, zakat, haji, dan lain-lain. Dimensi kedua adalah Syariat Islam yang mengatur hubungan antara manusia dengan dirinya sendiri. Contohnya makan, minum, berpakaian. Dimensi ketiga adalah Syariat Islam yang mengatur hubungan manusia dengan manusia lain. Contohnya adalah sistem politik Islam, sistem ekonomi Islam, sistem pendidikan Islam, dan lain-lainnya. Kapan ulama yang sering khutbah di masjid menjelaskan tentang kufurnya sistem demokrasi? Justru yang sering adalah penjelasan tentang ibadah sholat, akhlaq saja. Walhasil, umat tidak pernah sadar tentang Syariat Islam dimensi ketiga.

jawaban mengenai kekhawatiran umat Kristiani mengenai penerapan Syariat Islam yang digagas HTI. tidak ada paksaan masuk Islam. kalau menurut agama anda (Kristen) memang diperbolehkan, maka silakan saja (tidak dilarang) minum miras, makan babi. yang wajib memakai jilbab hanya wanita Muslimah saja. Bahkan dalam kondisi perangpun, gereja tidak boleh menjadi target untuk dihancurkan. laki-laki Kristen tidak akan dipaksa khitan. kalau menurut dokter, khitan itu menyehatkan. menyatakan mendukung dakwah HTI.

Buram! Itulah protret pendidikan di Indonesia saat ini. Walaupun dikatakan tidak keseluruhan, tapi hampir sebagian besar sistem pendidikan di Indonesia yang berbasis kapitalisme-sekuler inilah, yang menjadi pangkal permasalahan. Ini sejalan dengan temuan salah seorang guru di salah satu sekolah di Pasuruan yang mensurvei melalui wawancara face to face kepada peserta didik SMP dan SMA dengan pertanyaan “Apakah pernah melakukan hubungan sex?” hasilnya hampir 60% jawabnya “Ya”.

Untuk itulah diperlukan gagasan baru yaitu sistem pendidikan yang berbasis Syariah, artinya yang sistem pendidikan terintegrasi dengan sistem Islam yang
lain termasuk sistem pemerintahannya yaitu Khilafah Islam. telah banyak bukti ilmuwan Islam yang muncul jauh sebelum eropa berkembang seperti ibnu Sina, Al Biruni, ibnu Hayyan, Al khawarizmi dan masih banyak ilmuwan yang lainnya. Problematika pendidikan di Indonesia dan gagasan sistem pendidikan berbasis Syariah.

Menyoal Industrialisasi Pendidikan: Reposisi Peran Pendidikan Menuju Negara Mandiri Berharga Diri. mereposisi peran pendidikan menuju penduduk Indonesia lebih baik.
Posisi republik Indonesia yang kini berada dalam urutan 107 sangat jauh di bawah Singapura, Malaysia, Thailand dan bahkan di bawah Vietnam serta Palestina yang kini menjadi daerah dudukan Israel. Semetara kebijakan yang sangat kuat pada reformasi sector kurikulum, pembelajaran, manajemen pendidikan serta perbaikan pendidik dan tenaga kependidikan belum memberikan hasil yang diharapkan.

beberapa permasalahan pendidikan, Angka buta aksara masih dalam kisaran 10-15% dari total penduduk Indonesia, angka partisipasi pendidikan dasar yang belum mencapai 100%, kualitas hasil belajar yang masih belum kompetitif karena kompetensi hasil belajarnya masih belum mencapai angka 60%, dan kini setelah dievaluasi, ternyata lama pendidikan tidak berkorelasi dengan peningkatan perkapita umat dengan kata lain pendidikan tidak berkontribusi terhadap kemajuan umat.

akar masalah dari permasalahan adalah akibat adanya cengkraman Kapitalisme, Ancaman kapitalisasi pendidikan dapat dilihat dengan sangat jelas, di antaranya pemerintah republik melepas tanggung jawab dari penyelenggaraan dan pembiayaan pendidikan, pemerintah demokrasi berfungsi hanya sebagai fasilitator pendidikan, dan mengurangi perannya dalam pendidikan. Slogan indah seperti otonomi sekolah, otonomi kampus, dewan sekolah, dll. hakikatnya adalah Negara demokrasi –perlahan tapi pasti- berlepas tangan terhadap dunia pendidikan yang mengakibatkan dana pendidikan semakin melonjak naik, dan muaranya adalah Orang miskin dilarang sekolah. Ketika dana pendidikan dari pemerintah demokrasi minim maka jalan satu-satunya adalah berusaha mencari pinjaman asing riba haram (dari Bank Dunia dan ADB). Pinjaman tersebut akhirnya menjadi keran bagi asing untuk melakukan liberalisasi terhadap dunia pendidikan Indonesia.

Sistem pendidikan yang sekular-materialistik terbukti telah gagal menghantarkan manusia menjadi sosok pribadi yang utuh, yakni seorang Abidu al-Sahalih yang muslih, generasi yang cerdas, peduli umat dan kelak mampu menjadi pemimpin yang ideal. Hal ini disebabkan oleh dua hal. Pertama, paradigma pendidikan yang keliru dengan asas sekuler. Tujuan pendidikan yang ditetapkan juga sekedar membentuk manusia-manusia yang berpaham materialistik dan serba individualistik. Kedua, kelemahan fungsional pada tiga unsur pelaksana pendidikan, yaitu (1) kelemahan pada lembaga pendidikan formal yang tercermin dari kacaunya kurikulum serta tidak berfungsinya guru dan lingkungan sekolah/kampus sebagai medium pendidikan sebagaimana mestinya, (2) kehidupan keluarga yang tidak mendukung, dan (3) keadaan masyarakat yang tidak kondusif. Oleh karena itu, penyelesaian problem pendidikan yang mendasar harus pula dilakukan secara mendasar, dan itu hanya dapat diwujudkan melalui perbaikan yang menyeluruh yang diawali dari perubahan paradigma pendidikan sekuler menjadi paradigma Islam. Sementara kelemahan fungsional diselesaikan dengan cara memperbaiki strategi fungsionalnya sesuai dengan arahan Islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam