Peduli Syari’ah dan
Khilafah. Perjuangan dakwah selalu mendapat hambatan dan rintangan, oleh karena
Hizbut Tahrir terus bersama-sama Umat menjawab tantangan tersebut. Penderitaan yang saat ini menimpa Umat
Islam disebabkan karena tidak diterapkannya hukum Allah. Hanya dengan Syari’ah
amal perbuatan manusia akan bernilai ibadah atau amal sholeh. Fungsi
Khilafah sebagai pemersatu Umat karena seluruh Umat akan terhimpun di dalamnya.
Khilafah juga bertindak sebagai pelaksana Syari’ah karena ini adalah tugas pokok
dalam politik dalam negeri Khilafah selain pengemban risalah Islam dan
pelindung Umat dengan jalan jihad fi sabilillah.
Khilafah harus
diperjuangkan dengan sungguh-sungguh sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
seorang Muslim. Terkait wajibnya Khilafah, rasa senang
dan bangga semakin banyak yang mau berjuang bersama menegakkan Syari’ah dan
Khilafah. Kerinduan akan segera tegaknya Syari’ah dan Khilafah. Kepada seluruh
ulama, kyai dan tokoh masyarakat untuk bersama-sama Hizbut Tahrir, serta
bergabung bersama dalam proyek besar menegakkan Syari’ah dan Khilafah.
Fakta kebobrokan sistem
demokrasi. Anggota parlemen saat ini mayoritas Muslim, namun faktanya kebijakan
yang dihasilkan tidak selaras dengan kepentingan Umat. Ini bisa dilihat dari
produk-produk UU seperti UU bermuatan gender. Buku yang diterbitkan oleh Komnas
Perempuan terkait Peraturan Daerah (PERDA) Sumbar yang dianggap diskriminatif
terhadap perempuan. Sangat tidak setuju dengan apa yang dituliskan dalam buku
tersebut. Seminar terkait sosialisasi tulisan komnas perempuan tersebut. Konten
buku bertentangan dengan Islam dan justru akan merugikan perempuan.
Menegakkan
Khilafah Adalah Kewajiban Syar’i. Kewajiban menegakkan Khilafah adalah
kewajiban syar’i bukan aqli, sehingga wajib
bagi Umat Islam untuk memperjuangkannya. Sebagaimana peristiwa kejatuhan
Konstantinopel yang terbukti ratusan tahun setelah Nabi SAW mengeluarkan
sabdanya, Insya Allah Khilafah juga akan tegak kembali karena juga telah
dikhabarkan oleh Nabi SAW dalam Hadits shahih riwayat Imam Ahmad, ….Tsuma
takunu Khilafah Ala min haji nubuwah, “.
Kerusakan demi kerusakan
yang disebabkan oleh sistem dunia yang tidak berlandaskan hukum Islam, sehingga
kerinduan menemukan jalan dakwah yang lurus dalam sebuah jamaah Islam. Melihat
bahwa masih ada jamaah Islam yang lurus dan berusaha keras memegang teguh metode
dakwah Rasulullah dan tidak keluar darinya meski seujung rambut.
Sikap kritis terhadap
isi dokumen Komnas Perempuan. Itulah fakta ketika memperjuangkan Islam dalam
sistem demokrasi. Alih-alih akan menerapkan Syari’at Islam secara kaffah, perda
Syari’ah saja digugat. Siska mengatakan tidak terlibatnya anggota HT dalam
pemilu sistem demokrasi saat ini, karena Hizbut Tahrir memilih untuk
memperjuangkan tegaknya sistem Islam melalui perjuangan di luar parlemen. Jalan
perubahan yang dicontohkan Rasulullah SAW.
Sebuah keyakinan yang
mantap,mengenai janji Allah, Bahwa Khilafah akan segera tegak. Senantiasa
sungguh-sungguh berjuang bersama dalam mengemban dakwah ini. Senantiasa
merapatkan barisan antara Ulama dan Tokoh untuk selalu berjuang di garis
terdepan,karena Ulama adalah warisatul ambiya, pewaris para Nabi.
Kesadaran Umat tentang
kebobrokan sistem demokrasi dan pengkhianatan penguasa semakin hari semakin
meningkat. Contoh kasus di sumbar, hasil wawancara yang dilakukan oleh tim
harian umum Padang Ekspres sebelum PILKADA sumbar. Wawancara dilakukan kepada
beberapa orang warga kota Padang. Hasilnya menunjukkan masyarakat telah cerdas
dan kritis dalam menggunakan hak pilih mereka. Sebagian pemilih mengatakan
tidak akan menggunakan hak pilihnya karena tidak percaya lagi pada janji-janji
pemimpin mereka yang hanya manis sebelum menduduki jabatan pemerintahan dan
kebijakan yang lahir tidak pro rakyat. Sementara di sisi lain, hasil survey
yang berskala internasional seperti Pew Research Center memaparkan fakta bahwa kesadaran Umat
agar diterapkannya Syari’at Islam sebagai undang-undang resmi negara semakin
meningkat.
Perubahan Besar Dunia
Menuju Khilafah. Thariqah untuk menegakkan Khilafah, untuk mempercepat tegaknya
Khilafah di muka bumi ini. Terkait dengan cara menegakkannya bahwa semua
perkara yang ada di dunia ini sudah ada aturannya dan tidak usah mengambil
selain dari Islam.
Syari’ah dan Khilafah bukan lagi isu lokal namun telah menjadi
perbincangan di seluruh dunia. Tuntutan penerapan Syari’ah dan Khilafah kini
bukan lagi pilihan HT tapi telah menjadi pilihan Umat. Semuanya adalah
pilihan, memilih untuk terjebak pada kebohongan dan utopia demokrasi atau
memilih berjuang untuk mengembalikan Islam sebagai pengatur kehidupan. Janji
Allah SWT dan bisyarah Rasulullah SAW akan tegaknya Islam sebagai negara
adidaya penguasa dunia insyaAllah sudah di depan mata. Aamiin, InsyaAllah.
Mengokohkan dukungan
dakwah Syari’ah dan Khilafah. Peran Tokoh Masyarakat dalam Perubahan Besar Dunia
Menuju Khilafah. Hizbut Tahrir berusaha meneladani apa yang dilakukan
Rasulullah SAW dengan tidak bergabung dengan sistem tidak Islami. Bahwa Hizbut
Tahrir memandang jalan perubahan yang tepat adalah dengan jalan ummat yakni
membangun kesadaran ummat, bukan dengan jalan anarki maupun jalan parlemen.
Hizbut Tahrir amat diharapkan untuk masa depan. Kegelisahan tentang
kondisi Umat saat ini yang semakin jauh dari Islam. Banyak kasus pemurtadan
oleh agama kufur.
Semangat dari para Ulama dan Tokoh masyarakat menyambut seruan Hizbut Tahrir
untuk menegakan Khilafah yang akan menjadi pelindung Umat dan menjaga Umat dari
kerusakan.
Ulama dan Tokoh Memperjuangkan Perubahan Besar
Dunia menuju Khilafah. Penderitaan yang sedang dialami kaum Muslim saat ini adalah
akibat sistem Kapitalisme dan sekat-sekat Nasionalisme yang diterapkan di
negeri-negeri kaum Muslim. Menanggapi kondisi terpuruknya Umat saat ini karena
sudah menjangkitnya penyakit wahn pada diri kaum Muslim
dan tidak adanya pemimpin kaum Muslim sebagai pelindung Umat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar