Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Senin, 31 Juli 2017

Dzikir Ketika Adzan Do’a Setelah Adzan



Yang Dilafalkan Ketika dan Setelah Dikumandangkannya Adzan

Bagi seorang Muslim, ketika mendengar adzan disunahkan untuk mengucapkan semisal yang diucapkan muadzin, kecuali ketika muadzin melantunkan “mari kita melaksanakan shalat,” dan “mari kita meraih kebahagiaan”, maka hendaknya ia mengatakan “tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.” Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Umar bin Khaththab ra., bahwa ia berkata: Rasulullah Saw. telah bersabda:
“Jika muadzin mengatakan: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, maka salah seorang dari kalian mengucapkan: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar.
Kemudian (jika muadzin) berkata: Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, maka ia berkata: Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah.
Kemudian (jika muadzin) berkata: Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah, maka ia berkata: Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.
Kemudian (jika muadzin) berkata: Marilah melaksanakan shalat, maka ia berkata: Tidak ada daya dan kekuatan selain dengan pertolongan Allah.
Kemudian (jika muadzin) berkata: Marilah kita meraih kebahagiaan, maka ia berkata: Tidak ada daya dan kekuatan selain dengan pertolongan Allah.
Kemudian (jika muadzin) berkata: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, maka ia berkata: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar.
Kemudian (jika muadzin) berkata: Tidak ada tuhan selain Allah, maka ia berkata: Tidak ada tuhan selain Allah. (Semua itu) bersumber dari hatinya, maka ia masuk Surga.” (HR. Muslim, Abu Dawud, Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban)

Dari Abu Said al-Khudri bahwa Rasulullah Saw. bersabda:

“Jika kalian mendengar adzan maka ucapkanlah semisal yang diucapkan muadzin.” (HR. Bukhari, Ahmad, Malik dan Abu Dawud)

Tatkala muadzin selesai mengumandangkan adzan, maka disunahkan seorang Muslim mengucapkan doa berikut:

1. “Ya Allah, limpahkan shalawat dan salam kepada Rasulullah”; atau shalawat dalam bentuk apapun.

2. Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna, dan shalat yang akan ditegakkan ini, maka berikanlah kepada Muhammad al-wasilah (suatu tempat di Surga) dan keutamaan, dan tempatkanlah ia pada kedudukan yang terhormat yang telah Engkau janjikan.

3. Aku bersaksi bahwasanya tidak ada tuhan selain Allah, satu-satunya yang berhak disembah, yang tidak ada sekutu pada-Nya, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah, aku rela bertuhankan Allah, ber-Rasulkan Muhammad, dan beragamakan Islam.

4. Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu keselamatan di dunia dan di akhirat.

Dalil-dalilnya adalah sebagai berikut:

1. Dari Abdullah bin Amru ra., bahwa ia mendengar Nabi Saw. bersabda:

“Jika kalian mendengar muadzin mengumandangkan adzan, maka ucapkanlah semisal yang diucapkan muadzin, kemudian bershalawatlah kepadaku, karena sesungguhnya barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat kepadanya sebanyak sepuluh kali. Kemudian mohonkanlah untukku al-wasilah, karena sesungguhnya al-wasilah itu adalah satu tempat di Surga yang tidak diperuntukkan kecuali untuk salah seorang dari hamba-hamba Allah, dan aku berharap orang itu adalah aku. Maka barangsiapa yang memintakan al-wasilah untukku, maka dia berhak mendapatkan syafaat.” (HR. Muslim, Ahmad, Abu Dawud)

2. Dari Jabir bin Abdullah ra., bahwa Rasulullah Saw. bersabda:


“Barangsiapa yang mengucapkan ketika dia mendengar adzan: “Ya Allah, tuhan pemilik seruan yang sempurna, dan shalat yang akan ditegakkan ini, maka berikanlah kepada Muhammad al-wasilah (suatu tempat di Surga) dan keutamaan, dan tempatkanlah ia pada kedudukan yang terhormat yang telah engkau janjikan”; maka dia berhak memperoleh syafa'atku pada Hari Kiamat.” (HR. Bukhari, Ahmad, Abu Dawud, an-Nasai dan Tirmidzi)

3. Dari Sa'ad bin Abi Waqash ra. dari Rasulullah Saw., bahwa beliau Saw. bersabda:


“Barangsiapa yang mengucapkan ketika dia mendengar muadzin mengumandangkan adzan: “Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, satu-satunya yang berhak disembah yang tidak ada sekutu padanya, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah, aku rela bertuhankan Allah, ber-Rasulkan Muhammad, dan beragamakan Islam”, maka diampuni dosanya.” (HR. Muslim dan Ahmad)

Khusus setelah adzan maghrib, seorang Muslim disunahkan untuk menambah doa tadi dengan ucapan berikut: “Ya Allah, sesungguhnya ini menjadi awal malam-Mu dan penghujung hari-Mu, dan suara-suara orang yang memohon pada-Mu, maka ampunilah aku.” Ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Ummu Salamah ra., bahwa ia berkata:


“Rasulullah Saw. mengajariku agar mengucapkan (doa) ketika mendengar adzan maghrib: “Ya Allah, sesungguhnya ini menjadi awal malam-Mu dan penghujung hari-Mu dan suara-suara orang yang memohon pada-Mu, maka ampunilah aku.” (HR. Abu Dawud dan al-Hakim)

4. Disunahkan pula untuk memperbanyak doa setelah adzan dan sebelum iqamat, karena doa pada waktu tersebut menjadi doa yang mustajab alias tidak ditolak. Dari Anas ra., ia berkata: Rasulullah Saw. bersabda:

“Doa di antara adzan dan iqamat itu tidak ditolak. Mereka bertanya: “Lalu doa apakah yang harus kami ucapkan wahai Rasulullah?” Beliau Saw. bersabda: “Mintalah kepada Allah keselamatan di dunia dan akhirat.” (HR. Tirmidzi)

Ahmad meriwayatkan dengan redaksi:

“Doa di antara adzan dan iqamat itu tidak ditolak.”

Sumber: Tuntunan Shalat Berdasarkan Qur’an Dan Hadits, Mahmud Abdul Lathif Uwaidhah, Pustaka Thariqul Izzah

(Artikel ini tanpa tulisan Arabnya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam