Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Minggu, 21 Agustus 2016

Menyampaikan akidah dan syariah Islam


 
 

Bilal bin Rabbah pernah disiksa secara kejam oleh Umayah bin Khalaf al-Jamhi. Bilal dibaringkan di bawah terik matahari dalam kelaparan, kemudian sebuah batu besar diletakkan di dadanya.

Hal yang sama menimpa keluarga Yasir ra., bahkan lebih tragis. Abu Jahal menyeret mereka ke tengah padang pasir yang panas membara dan menyiksa mereka dengan kejam. Yasir ra. meninggal dunia ketika disiksa. Istrinya, Sumayyah (ibu 'Ammar), juga menjadi syahidah. Siksaan terhadap Ammar bin Yasir juga semakin keras. (Ibn Hisyam, Sîrah Ibn Hisyam, 1/319; Muhammad al-Ghazaliy, Fiqh as-Sîrah hlm. 82)

Dakwah Islamnya Nabi Muhammad Saw. dan para sahabat ra. mengalami berbagai ujian, penindasan, stigmatisasi negatif, hingga pemboikotan. Beliau “hanya” menyampaikan saja dengan lisan, tanpa kekerasan (lâ mâaddiyah); menyampaikan akidah dan syariah Islam; menyampaikan apa yang harus diyakini dan apa yang harus diingkari; menyampaikan apa yang harus dikerjakan dan apa yang harus ditinggalkan. Beliau menyerukan La ilaha illaLlah Muhammadur rasuluLlah. Mayoritas tokoh dan masyarakat Makkah tidak mau mendukung dakwahnya Nabi Muhammad Saw. dan para Sahabat ra.

Rasulullah Saw. tidak pernah melakukan peperangan sama sekali sebelum berdirinya negara Islam, yakni Nabi Saw. tidak menjadikan perang sebagai cara untuk mendirikan negara, bahkan Nabi Saw. melarang hal itu dengan sangat keras.

Disebutkan dalam Shahīh Al-Bukhāri dari Khabbab bin Al-Arat yang berkata: “Kami pernah mengadu kepada Rasulullah Saw., ketika itu Beliau sedang berada di bawah naungan Ka’bah dengan berbantalkan kain selimut Beliau. Kami berkata: “Apakah tidak sebaiknya Engkau memohonkan pertolongan buat kami? Apakah tidak sebaiknya engkau berdo’a memohon kepada Allah untuk kami?

Beliau bersabda: “Dahulu ada seorang laki-laki dari ummat sebelum kalian, dibuatkan lubang di tanah untuknya lalu ia dimasukkan di dalamnya, lalu diambilkan gergaji, kemudian gergaji itu diletakkan di kepalanya lalu ia dibelah menjadi dua, namun hal itu tidak menghalanginya dari agamanya. Dan ada lagi yang disisir dengan sisir dari besi mengenai tulang dan urat di bawah dagingnya, namun hal itu tidak menghalanginya dari agamanya. Demi Allah, sungguh urusan (sistem Islam) ini akan sempurna sehingga orang yang mengendarai unta berjalan dari Shan’a ke Hadhramaut, tidak ada yang ditakutinya melainkan Allah, atau terhadap serigala atas kambing-kambingnya, akan tetapi kalian sangat tergesa-gesa.

Juga disebutkan dalam Tafsīr Ibnu Katsīr dari Ibnu Abbas bahwa Abdul Rahman bin Auf dan para sahabatnya datang kepada Nabi Saw. di Makkah dan berkata: “Wahai Rasulullah, kami dahulu berada dalam kemuliaan padahal kami orang-orang musyrik, kemudian tatkala kami beriman kami menjadi hina.” Beliau bersabda: “Sesungguhnya aku diperintahkan untuk memberi maaf, maka janganlah memerangi mereka.

Di zaman itu problem sosial-ekonomi sama seperti sekarang. Kaum Muslim saat itu bahkan pernah diboikot oleh kafir Qurays selama sekitar tiga tahun lamanya. Namun, Nabi Saw. tidak mengubah aktivitas dakwahnya dengan bermanis muka, memberantas kemiskinan terlebih dahulu, memberantas buta huruf terlebih dahulu, tidak menyinggung sistem kufur, berbasa-basi, berpura-pura, berkompromi demi mendapat ridhanya para pembesar kafir Qurays. Sama sekali Rasulullah Saw. tidak pernah terlibat dalam musyawarah para pejabat musyrik Quraisy di Darun-Nadwah. Beliau juga tidak pernah mengkompromikan risalah Islam dengan keinginan mereka. Syara’ memang tidak membolehkan mengambil sarana yang haram untuk memenuhi suatu kewajiban. Beliau tidak menoleh sedikitpun, kecuali kepada risalah Islam, tanpa senjata apapun kecuali keyakinannya yang amat mendalam terhadap risalah Islam yang dibawanya. 

 
Patut dicatat, bahwa Beliau Saw. tetap teguh tidak mau sedikitpun berkompromi dengan sistem kufurnya para petinggi Makkah meskipun dengan begitu akibatnya Beliau dan para Sahabat menghadapi penindasan, syariah Islam sedikitpun tidak bisa diberlakukan dalam pemerintahan, jajaran penguasa musyrik terus menjalankan hukum-hukum kufur, dan mayoritas penduduk Makkah tetap musyrik.

Jika umat Islam tidak bersabar dengan metode yang sahih maka perjuangan dakwah Islam tidak akan berhasil menang dengan pertolongan Allah Swt.

Jika mereka mendurhakaimu maka katakanlah: "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Asy-Syu’araa: 216)


“Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang nyata, orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami berkata: "Datangkanlah al-Qur’an yang lain dari ini atau gantilah dia." Katakanlah: "Tidaklah patut bagiku menggantinya dari pihak diriku sendiri. Aku tidak mengikut kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Sesungguhnya aku takut jika mendurhakai Tuhanku kepada siksa hari yang besar (kiamat).” (QS. Yunus: 15)


“Dan sesungguhnya mereka hampir memalingkan kamu dari apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, agar kamu membuat yang lain secara bohong terhadap Kami; dan kalau sudah begitu tentulah mereka mengambil kamu jadi sahabat yang setia.” (QS. Al-Isra’: 73)


Dan sesungguhnya telah didustakan (pula) rasul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Allah kepada mereka. Tak ada seorangpun yang dapat merobah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Dan sesungguhnya telah datang kepadamu sebahagian dari berita rasul-rasul itu.” (QS. Al-An’am: 34)


“Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Hud: 112)


“Mereka memikirkan tipudaya. Allah menggagalkan tipudaya itu. Allah adalah sebaik-baik Pembalas tipudaya.” (QS. al-Anfal [8]: 30)
….


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam