Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Sabtu, 02 April 2016

kafir Barat menganggap Islam ancaman


Demikianlah bagaimana para pendeta Kristen di Eropa secara sengaja memberikan gambaran yang keliru tentang kaum Muslim dan agama mereka. Tuduhan-tuduhan yang berkembang pada Abad Pertengahan sungguh sangat mengerikan dan ini semua dimanfaatkan secara sengaja untuk membangkitkan perasaan benci dan permusuhan terhadap kaum Muslim. Dunia Kristen terpengaruh, sehingga akhirnya memunculkan Perang Salib.

“Maka berperanglah kamu pada jalan Allah, tidaklah kamu dibebani melainkan dengan kewajiban kamu sendiri. Kobarkanlah semangat para mukmin (untuk berperang). Mudah-mudahan Allah menolak serangan orang-orang yang kafir itu. Allah amat besar kekuatan dan amat keras siksaan(Nya).” (QS. An Nisaa': 84)

Setelah berlangsung selama dua ratus tahun, akhirnya Perang Salib berakhir dengan kekalahan dan kehinaan tentara Salib. Pasukan Muslim kembali melanjutkan futuhât atas wilayah-wilayah Barat pada abad ke-15 ketika negara Islam menguasai Konstatinopel. Kemudian, pada abad ke-16, kaum Muslim bergerak melintasi Eropa bagian Selatan dan bagian Timur, menyampaikan Islam kepada para penduduknya. Jutaan penduduk Albania, Yugoslavia, Bulgaria, dan negeri-negeri lain berduyun-duyun masuk Islam. Sekali lagi rasa permusuhan pasukan Salib kembali bangkit dan muncullah konsep para orientalis, yang pada waktu itu diarahkan untuk menahan laju tentara negara Islam, menghentikan futuhât kaum Muslim, dan menghilangkan –atau paling tidak mengurangi– ancaman dari negara Islam.

“Mereka berkata: "Sesungguhnya jika kita telah kembali ke Madinah, benar-benar orang yang kuat akan mengusir orang-orang yang lemah dari padanya." Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui.” (QS. Al Munaafiquun: 8)

Menahan keperkasaan negara Khilafah merupakan upaya yang sia-sia dan ceroboh, terutama setelah pengalaman kekalahan dalam Perang Salib. Akan tetapi mereka mengetahui apa yang sesungguhnya membuat kaum Muslim sedemikian kuat dan perkasa. Keperkasaan negara Khilafah yang menyatukan angkatan bersenjata kaum Muslim dan mengemban jihad; itulah kunci keberhasilan dakwah kaum Muslim. Dakwah Islam yang menentukan agenda kebijakan luar negeri negara Khilafah bersumber dari Islam. Kebijakan luar negeri itulah satu-satunya konsep yang menjadi mesin pendorong bagi kaum Muslim untuk mengemban Islam ke Timur, mengemban Islam ke Barat, mengemban Islam dengan melintasi lautan, melintasi pegunungan, melintasi padang pasir, dan melintasi berbagai negeri, dengan membawa cahaya penerang yang akan menerangi setiap negeri yang mereka singgahi. Kaum Muslim membuka berbagai negeri satu demi satu untuk menerapkan hukum Islam.

“Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya. Kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya. Dan orang-orang yang merencanakan kejahatan bagi mereka azab yang keras. Dan rencana jahat mereka akan hancur.” (QS. Faathir: 10)

Maka tidaklah mengherankan apabila negara-negara kafir Barat menganggap Islam sebagai suatu ancaman. Pada saat yang sama, negara-negara Barat merasa perlu mengamankan kedudukannya sebagai negara nomor satu di dunia; sementara itu, mereka tahu pasti bahwa jihad adalah satu-satunya kunci untuk meraih kedudukan tersebut. Oleh karena itulah, sejak abad ke-19 orang-orang Barat melancarkan perang pemikiran yang dahsyat dan ganas untuk melawan konsep jihad.

“Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar adalah suatu kemuliaan besar bagimu dan bagi kaummu dan kelak kamu akan diminta pertanggungan jawab.” (QS. Az Zukhruf: 44)

Jihad adalah konsep yang membuat kaum Muslim dan negara Islam mampu menyebarluaskan Islam, serta menjadikan mereka berhasil meraih keberhasilan hingga bisa mendapatkan kedudukan yang kuat. Apabila konsep jihad itu bisa diselewengkan, niscaya akibatnya pasti akan sangat berbeda. Inilah tujuan orang-orang kafir Barat; inilah mimpi mereka yang mewujud menjadi ambisi mereka. Jika konsep dan makna jihad menjadi kabur atau bahkan hilang, maka kedudukan dan keberadaan mereka yang sangat kuat di dunia ini akan dapat dipertahankan.
Orang-orang kafir itu mengadakan berbagai pertemuan di negeri-negeri Islam. Kadangkala mereka juga hadir dalam pertemuan itu, namun sesekali mereka datang dengan cara tidak langsung, yaitu dengan mengutus agen-agen mereka dari kalangan kaum Muslim sebagai peserta pertemuan. Cukuplah dikatakan bahwa undangan yang eksklusif serta para hadirin dalam pertemuan itu berasal dari kalangan yang terhormat, atau paling tidak mempunyai pengaruh yang cukup kuat dalam arus pemikiran kaum Muslim.

“Sesungguhnya telah Kami turunkan kepada kamu sebuah kitab yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka apakah kamu tiada memahaminya?” (QS. Al Anbiyaa': 10)

Hasil pertemuan-pertemuan itu adalah opini bahwa dakwah dan penyebarluasan Islam memang merupakan sesuatu yang mulia, tetapi aktivitas ini harus dilakukan hanya melalui ceramah-ceramah, tabligh, dan wejangan-wejangan yang bersifat individual; dan bukan melalui peperangan, yang mereka sebut sebagai ‘kekerasan’, ‘teror’, dan ‘perusakan’, sekalipun fakta yang diakui secara universal memperlihatkan bahwa jihad tidak pernah menghasilkan hal-hal yang disebutkan itu. Lebih jauh lagi mereka mengatakan bahwa jihad ofensif dan situasi internasional saat ini perlu saling diselaraskan. Mereka mengajukan opini yang menyesatkan ini disertai dengan hujjah yang dihasilkan dari pemelintiran atau ‘pemerkosaan’ terhadap nash-nash syara’. Dengan demikian, opini tersebut tidak lebih dari sekedar olok-olok terhadap syariat Islam yang dilontarkan kepada kaum Muslim. Aktivitas seperti ini terus berlangsung hingga kini, sehingga bisa dikatakan bahwa serangan dahsyat terhadap konsep jihad ini tetap kelihatan nyata, dan sayangnya, aktivitas seperti ini diikuti dan dilaksanakan para penguasa dan kroni-kroninya dari kalangan penguasa negeri-negeri kaum Muslim.
 dari "Jihad Dan Kebijakan Luar Negeri Daulah Khilafah", terjemah al-Qur'an

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam