Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Sabtu, 12 Maret 2016

GAYA BAHASA BERCIRI PEMIKIRAN DAN SASTRA



GAYA BAHASA YANG BERCIRIKAN PEMIKIRAN DAN SASTRA

       Gaya penulisan : ungkapan makna-makna yang disusun dengan kata-kata yang teratur yaitu cara mengungkapakan sesuatu untuk menggambarkan apa yang ada pada diri penulis yang berupa makna-makna dengan menggunakan bahasa. memerlukan susunan makna-makna yang teratur dan terbentuk dalam diri seorang penulis/pembicara. dituntut untuk memahami apa yang ingin ia sampaikan secara mendalam dan jelas, kemudian berusaha menyampaikannya sesuai dengan pemahamannya dengan gaya bahasa yang mampu memberikan kesan mendalam. dituangkan dalam bentuk bahasa. ia harus menggerakkan akal, pemikiran, perasaan, hati, serta imajinasinya, untuk memahami setiap makna dengan semaksimal mungkin. muncul “kekuatan bahasa” dengan memilih kata-kata yang tepat dan dapat menyampaikan ungkapan dengan makna yang cocok dan sesuai.
       Gaya bahasa menuntut penulis/pembicara untuk memahami apa yang ada di setiap ungkapan yang berupa makna yang mendalam, dan mempertajam  pemahamannya mengenai hal-hal yang berkaitan dengan keindahan kandungan bahasa (balaghah). memilih ungkapan yang mempesona dan tempat sesuai dengan imajinasinya yang indah.
       Pada dasarnya yang menonjol dalam ungkapan adalah makna-makna. diperhatikan susunan kata yang mampu mengekspresikan makna-makna tersebut. masalahnya hanya berkisar pada 2 hal: pertama, ungkapan makna ; kedua, kata-kata yang dipergunakan untuk menyampaikan makna-makna tersebut.
       Kekuatan gaya, kejelasan dan keindahan dapat ditemukan pada kedua jenis gaya bahasa tersebut.
       Al Qur’anul karim adalah sebaik-baik gaya pengungkapan yang bercirikan pemikiran. Mengandung seindah-indahnya pengungkapan yang bercirikan sastra, selalu dirangkaikan dengan gaya pengungkapan yang bercirikan pemikiran, baik dari segi kedalaman maupun kejelasan.

GAYA PENGUNGKAPAN YANG BERCIRIKAN PEMIKIRAN
       Seorang penulis/ pembicara biasanya memilih ide-ide yang dikehendakinya. Memperhatikan pentingnya/kualitas mutunya/sesuai dengan kebutuhan. disusun dengan cara yang diterima oleh akal agar menjadi lebih mudah dipahami. dituangkan dalam bentuk kata-kata yang sesuai untuk ditangkap oleh pembaca.
       Peranan emosi: hal yang harus ada yang muncul dari jiwa yang bersih, tidak dibuat-buat.
       Fokus perhatiannya: mengumpulkan dan mendalami ide-ide sehingga pantas disebut sebagai bahasa akal.
       Tujuan: menyampaikan fakta-fakta dengan maksud untuk mengajarkan, membantu / menuntun pengetahuan dan memperluas wawasan akal.
       Keistimewaan: ketelitian, kejelasan dan kedalaman. berisi pemikiran selalu didasarkan akal dan dengan tujuan untuk menyebarluaskan pemikiran dan pengetahuan yang benar (sesuai fakta)
       Secara global, gaya ini tersusun dari dua unsur pokok; ide-ide dan ungkapan.
       Selalu digunakan dalam mengajarkan masyarakat tentang ide-ide, menjelaskan dan menumbuhkan kepercayaan terhadap ide tersebut kepada mereka.
       Dapat memberikan pengaruh dalam membangkitkan perasaan dan mendorong untuk melaksanakan ide yang telah dipahaminya. meskipun lambat dan membutuhkan penghayatan berpikir sehingga dapat membangkitkan jiwa dan perasaan. menumbuhkan perasaan yang abadi, yang tidak akan lenyap kecuali apabila kepercayaan terhadap ide tersebut hilang.
       Selalu digunakan oleh umat pada proses kebangkitannya dan dalam menuju puncak kemuliaan.

GAYA PENGUNGKAPAN YANG BERCIRIKAN SASTRA
       Tidak hanya berhenti sebatas fakta (pemikiran yang benar) dan pengetahuan.
       Tujuannya tidak terbatas hanya untuk mengisi akal dengan pemikiran, akan tetapi gaya ini berusaha mengenalkan fakta-fakta, dan memilih mana yang terpenting dan paling menonjol, yang di dalamnya dapat ditemukan keindahan kalimatnya, baik yang tampak atau yang tersembunyi.
       Dapat meliputi nasihat, pelajaran, ajakan untuk berfikir atau hal-hal yang menarik dan mempengaruhi jiwa seseorang. diekspresikan dengan gaya bahasa tertentu. memberi kesan, yang tersentuh hatinya dengan nasihat, rela atau marah. membentuk emosi atau perasaan pembaca.
       Biasanya berusaha untuk membangkitkan emosi. berusaha mengekspresikan emosi itu dalam bentuk kata-kata dan ungkapan yang digunakan untuk menyampaikan pemikirannya.
       Difokuskan pada gejolak emosi. bahasa jiwa atau perasaan.
       Tujuan: untuk mempengaruhi pembaca dan pendengar. menggambarkan fakta-fakta dalam bentuk yang indah dan mempesona sesuai dengan gambaran yang dimiliki penulis, atau sesuai dengan gambaran yang harus dimiliki pendengar dan pembaca.
       Sasaran: meletakan kata-kata yang luhur / penting, mempunyai keluasan arti, menjelaskan secara panjang lebar untuk menerangkan satu makna dengan memperbaiki aspek keindahan yang mempesona dan dapat membangkitkan emosi.
       Keistimewaan: terletak pada kekuatan jiwa / perasaan yang mempengaruhi ungkapan secara jelas.
       Secara umum, tersusun atas tiga unsur: pemikiran-pemikiran, balaghahnya dan ungkapan yang dibentuk oleh pemikiran dan unsur sastranya.
       Digunakan untuk mempengaruhi dan mendorong masyarakat melakukan suatu perbuatan.
       Mengajarkan fakta dan pengetahuan yang sepele dan tidak mampu menyampaikan ide-ide yang mendalam.
       Selalu digunakan oleh umat yang taraf berfikirnya rendah (dangkal) atau dalam keadaan hidup bermewah-mewahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam