Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Sabtu, 12 Maret 2016

KEKUATAN SPIRITUAL



KEKUATAN SPIRITUAL (ROHANI) MEMILIKI PENGARUH PALING BESAR

       Dorongan untuk melakukan suatu perbuatan pada manusia tergantung pada kekuatan yang dimilikinya.  Semakin besar kekuatannya, semakin kuatlah dorongan untuk berbuat sesuatu. Manusia memiliki beberapa kekuatan dalam dirinya, antara lain:
       Kekuatan materi atau fisik yang meliputi tubuh dan sarana-sarana yang digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. dampak/pengaruhnya/ daya dorongnya paling lemah/ terbatas, sebab hanya tergantung pada seberapa banyak materinya, tidak akan melakukan lebih dari itu, atau bahkan malas (materi tidak memberikan dorongan) melakukan perbuatan.
       Contoh: mau perang, punya senjata tidak? kalau punya ikut perang.  Kalo tidak punya, tidak ikut. Bisa juga punya tapi malas atau takut musuh/ berfikir musuh lebih hebat/ lebih canggih. Perangi musuh bisa, tapi jika hanya bersandar kekuatan materi saja, maka daya dorongnya terbatas, bisa ragu, takut, khawatir, padahal memiliki kekuatan materi.
       Kekuatan moral/jiwa yang berupa sifat-sifat mental yang selalu dicari dan ingin dimiliki oleh seseorang. dampak/pengaruhnya lebih besar. timbul dari dalam jiwa.  Dorongannya bisa mewujudkan kekuatan yang dapat melampaui batas-batas kekuatan yang dimilikinya.
       Contoh: ingin perangi musuh supaya bebas untuk balas dendam/ dapat penghargaan/bela yang lemah, dll. Mendorong supaya lebih semangat berperang, daripada sekedar untuk menjajah/ dapat ganimah. makanya negara-negara di dunia senantiasa berusaha menanamkan kekuatan moral kepada para prajurit.

       Kekuatan Rohani yang terbentuk dengan adanya kesadaran atau perasaan akan hubungannya dengan Allah SWT dampak/pengaruhnya paling besar karena lahir dari kesadaran manusia akan hubungannya dengan Allah SWT sebagai Pencipta sehingga menghasilkan dorongan kepada manusia sesuai dengan apa yang dituntut oleh Allah SWT dan tidak tergantung pada kekuatan-kekuatan yang dimiliki atau yang berhasil dihimpunnya. Tak peduli apakah tuntutan itu sesuai dengan kadar kemampuannya, lebih besar, atau lebih kecil dari kadar kemampuannya.  Kadang-kadang berupa penyerahan hidupnya/nyawa, akan tetap dilakukan.
       Kekuatan Rohani bisa muncul dari naluri.
       Kekuatan Rohani bisa muncul dari kesadaran/keyakinan akan hubungannya dengan Allah SWT.  Saat itu, menjadi kokohlah kekuatan tersebut dan senantiasa memberikan dorongan (yang dinamis) sesuai dengan tuntutan kekuatan tersebut, tanpa ada kebimbangan sedikitpun.
       Contoh: jika ia perang bukan karena ghanimah atau ingin terkenal, tapi semata-mata perintah Allah.  Tidak peduli, apakah akan mendapatkan harta rampasan atau tidak, akan dikenal orang atau tidak, sebab ia melakukannya hanya sekedar menjalankan perintah Allah, sedangkan kekuatan materi hanya merupakan sarana saja, bukan pendorong.
       Islam menjadikan kekuatan rohani sebagai kekuatan pendorong dalam berbuat bagi seorang muslim, walaupun penampakannya berupa kekuatan materi atau moral. menjadikan aqidah Islam sebagai landasan kehidupan, halal dan haram sebagai tolak ukur perbuatan, serta mencapai keridloan Allah sebagai tujuan dari segala tujuan (ghayatul ghayah). setiap amal perbuatan, baik kecil atau besar senantiasa dikaitkan dengan perintah dan larangan Allah SWT,  serta dibangun berdasarkan kesadarannya akan hubungannya dengan Allah SWT yang disertai dengan perasaan dan keyakinannya, adalah dasar tegaknya kehidupan seorang muslim.
       Kadar kekuatan kesadaran dan perasaan akan hubungannya dengan Allah SWT, menentukan seberapa  besar kekuatan rohani yang dimilikinya. setiap muslim wajib menjadikan kekuatan rohani sebagai harta simpanan yang takkan sirna, dan rahasia mencapai keberhasilan dan kemenangan.

       Islam pola hidup yang khas (sangat berbeda dengan pola hidup lainnya. mewajibkan pemeluknya hidup dalam satu warna kehidupan tertentu dan tetap (tidak berganti dan tidak berubah karena situasi maupun kondisi). mengharuskan pemeluknya selalu terikat dengan pola kehidupan tersebut dengan membentuk suatu kepribadian. jiwa dan pikiran tidak tenang dan bahagia, kecuali  berada  dalam  pola kehidupan itu, berupa serangkaian pemahaman tentang kehidupan yang membentuk pandangan hidup tertentu. bersumber garis-garis hukum yang global (khuthuuth 'ariidlah), yang mampu memecahkan seluruh problematika kehidupan manusia (digali (diistinbath)) berbagai cara pemecahan setiap masalah yang muncul dalam kehidupan manusia). cara pemecahan problem bersandar pada landasan fikriyah (dasar pemikiran) yang dapat memancarkan seluruh pemikiran tentang kehidupan.  Kaidah itupun telah ditetapkan pula sebagai suatu standar pemikiran, yang dibangun di atasnya setiap pemikiran cabang (setiap pikiran baru yang muncul), membatasi manusia dengan pemikiran tertentu, tetapi tidak membatasi aktivitas berpikir manusia, mengikat perilaku manusia dengan pemikiran-pemikiran dan hukum-hukum tertentu, namun tidak menyempitkannya maupun menjerumuskannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam