Download BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Selasa, 06 Oktober 2015

Sistem Ekonomi Kapitalisme Pemiskinan Sistematis


Selama sistem ekonomi kapitalisme diterapkan dan riba dibiarkan, kemiskinan tak bisa dientaskan. Yang terjadi justru pemiskinan sistematis dan konsentrasi kekayaan para para kapitalis. Hanya sistem ekonomi Islam harapan nyata untuk kemakmuran bersama. Mari segera kita terapkan.

Komunitas perempuan peduli keluarga. Tujuannya untuk menyelamatkan keluarga dari kehancuran akibat penerapan sistem kapitalis yang menyebarkan pemikiran dan aturan liberal.

Para tokoh perempuan peduli keluarga bertekad bersama-sama menyelamatkan keluarga dari kehancuran. Caranya, dengan menyampaikan dakwah kepada masyarakat mengenai konsep keluarga ideal menurut Islam dan tata cara meraihnya. Juga, turut serta berjuang secara politik untuk mengubah sistem liberal menuju tatanan masyarakat yang Islami, yakni menegakkan Syari’ah dalam naungan Khilafah.

Oleh karena itu butuh akivitas politik untuk menghasilkan langkah tindak berkontribusi pada penerepan sistem Islam, menggantikan sistem kapitalis yang sudah terbukti menghancurkan keluarga. Kita ingin seluruh masyaraat Muslimin terselamatkan. Bahkan tatanan sistem yang menyeluruh dengan baik. Karena kerusakan diserang dari berbagai bidang, hukum, pendidikan, kebijakan, UU, kepemimpinan, maka butuh perubahan menyeluruh pula.

Peran Strategis Keluarga, Ancaman dan Tantangan. Fakta-fakta potret keluarga Indonesia saat ini, terpapar jelas bagaimana kerapuhan dan kehancuran keluarga. Seperti tingginya angka perceraian, anak-anak terjerumus kriminalitas, narkoba, seks bebas dan berbagai kemaksiatan lainnya. Fakta di atas mengundang keprihatinan.

Sesungguhnya di dalam Islam pemimpin negara Khilafah itu adakah perisai, yang akan melindungi rakyatnya. Benarkah kita bisa melindungi keluarga kita, dengan sistem dan pemimpin demokrasi saat ini? Kita butuh negara yang mensejahterakan, yang menerapkan kebijakan yang pro-keluarga, kita butuh negara yang kompatibel dengan keluarga Islam.

Masalah perceraian, dua faktor penyebab, yakni internal dan eksternal. Internal, yang utama adalah kekurangpahaman masing-masing suami-istri dalam menjalankan perannya sesuai Islam.

Selain itu, kekurangan dalam pemenuhan ekonomi juga menjadi pemicu yang berujung pada pertengkaran. Masalah ekonomi itu, terkait dengan masalah eksternal, yakni bagaimana negara mampu menjamin lapangan kerja bagi para suami. Faktor eksternal lain yang memicu kerapuhan keluarga, di antaranya KDRT, keberadaan lelaki idaman lain dan wanita idaman lain.

Keluarga ideal adalah keluarga pejuang yang sama-sama berusaha memperjuangkan diterapkannya sistem Islam. Hal ini mengingat keluarga saat ini dikepung dengan persoalan, terutama menyerang aqidah. Keluarga kita tidak bisa menghadapi sendiri, harus bersama-sama dengan keluarga lain dalam menghadapi serangan penghanuran keluarga ini.

Satu kata kunci mengenai kehancuran keluarga, yakni keluarga sudah kehilangan agama. Padahal urutan pertama, the golden key dalam membangun keluarga adalah agama. Di Surabaya, gadis-gadis hamil 3-4 bulan dinikahkan dengan nonMuslim, walau nikahnya cara Islam. Jadi akar masalahnya, ketidakselektifan memilih pasangan hidup, orangtua kurang membimbing cara memilih pasangan.
Akibatnya, keluarga yang dibangun rapuh. Kalau kemudian terjadi perceraian, dampaknya merembet ke anak. Anak kehilangan kasih sayang, karena toh jika ibu menikah lagi, ibu sibuk dengan suami baru, ayah sibuk dengan istri baru. Anak malah terjerumus seks bebas.

Konsep keluarga ideal. Yakni, keluarga yang dibangun atas pondasi akidah Islam. Jadi, pendidikan ideologi (akidah dan syariah) Islam adalah pondasi pokok bagi anak.

Keluarga-keluarga saat ini sangat jauh dari tuntunan Rasul. Padahal Rasul sudah memberi contoh detail bagaimana membangun keluarga.

Lantas bagaimana konsep keluarga yang ideal? Menegaskan dengan surat An-Nisa. Keluarga ideal adalah arrijalu qowamuna ala nisa. Rumah tangga yang jadi pemimpin harus tetap bapak. Sehebat apapun perempuan, harus tetap menunjukkan bahwa suami adalah pemimpinnya, lebih dari dirinya. Kalaupun perempuan bekerja, jangan niatkan cari uang, tapi untuk mengamalkan ilmunya.

Kehancuran keluarga ini memang sudah didesain oleh kekuatan global. Kenapa? Karena saat ini sedang terjadi arus kapitalisasi global, di mana ada aturan internasional yang harus ditaati negara-negara yang ikut meratifikasi.

Dari kajian yang ada, banyak kebijakan internasional yang menghancurkan keuarga. Misalnya hasil konferensi Beijing atau BPFA Beijing yang mewajibkan Indonesia untuk mengimplementasikan hasilnya, yakni pengarusutamaan gender, sehingga seluruh pembangunan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesetaraan gender. Juga hasil konferensi CEDAW, di mana intinya adalah bagaimana menghilangkan seluruh bentuk diskriminasi. Dan semua itu diimplementasikan dalam bentuk undang-undang. Nah, perbedaan peran suami-istri dalam keluarga misalnya, dianggap diskriminasi, jadi harus dihilangkan. Ini kan jelas merusak tatanan keluarga. Akhirnya dampaknya keluarga hancur, karena peran laki-laki dan perempuan sama-sama bersaing. Akan terjadi disfungsi dalam keluarga, ayah berperan sebagai ibu dan sebaliknya.

Akar masalah keluarga adalah diterapkannya sistem Kapitalisme yang merupakan persekongkolan penguasa dan pengusaha. Akibatnya hajat hidup orang banyak dibisniskan, sehingga rakyat kesulitan hidup. Terjadi pemiskinan struktural, akibat UU yang dikeluarkan semuanya untuk kepentingan pengusaha. MK sendiri mensinyalir jual-beli pasal.

Contoh kasus Mesuji, penguasa dan aparat memihak pada pengusaha. Ini ciri kapitalis: akibatnya kriminal di mana-mana, pemiskinan di mana-mana, dan itu menjadi sumber konflik keluarga. Ini dampak kapitalisme global.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spirit 212, Spirit Persatuan Umat Islam Memperjuangkan Qur'an Dan Sunnah

Unduh BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam